Created by Yolanxreal
Edited by me.
.
.
.Seperti biasa, pagi harinya Astra sudah bersiap untuk bersekolah. Tidak seperti saudaranya yang lain yang susah sekali untuk bangun pagi.
Astra menuruni tangga menuju ruang makan, disana sudah ada Dyeza dan Yezra. Astra memandang wajah ibunya yang sedang menyiapkan makanan untuk dihidangkan. Menurut Astra, ibunya adalah ibu paling cantik di seluruh dunia, bayangkan saja ia sudah mempunyai enam anak tapi tak terlihat kerutan di wajahnya.
Astra mendekati sang ibu dan mulai duduk di sebelah Dyeza yang berhadapan dengan Yezra. "Ibu seharusnya tidak perlu repot-repot untuk menyiapkan kami sarapan."
"Ini sudah kewajiban seorang ibu untuk menyiapkan kalian makan, jadi kalian harus makan yang banyak." ucap Dyeza dengan suara khasnya dan diangguki oleh Astra.
"Astra, bagaimana dengan sekolahmu? Apa ada gadis yang kau sukai?" sekarang giliran Yezra yang berbicara dengan putranya.
"Uhuk, uhuk." Astra langsung minum segelas air yang diberikan oleh Dyeza.
"Tidak ayah, aku belum memikirkan hal itu." jelas Astra yang diangguki oleh Yezra.
"Ayah dengar, ada anak siswi baru yang masuk di sekolahmu? Apakah kalian pernah bertemu?" tanya Yezra
"Hm, pernah ayah. Kemarin aku juga yang menemani dia masuk ke kelas."
"Apakah kau menyukai dirinya?" goda Yezra
"Sudahlah Yezra! Astra ingin sarapan, jangan kau ganggu! Nanti ia telat." omel Dyeza kepada suaminya.
"Baiklah, ayo lanjutkan makan."
Setelah menyelesaikan sarapan, Astra berpamitan kepada kedua orang tuanya dan langsung menuju garasi mobil untuk berangkat sekolah.
***
Astra merasa lega karena hari ini tidak macet, biasanya di kota Zurich setiap pagi akan macet, mungkin karena sebagian sekolah atau kantor sudah libur akhir tahun. Jika terjebak macet Astra biasanya menggunakan kekuatan teleportasi miliknya agar tidak terlambat.
Mata Astra menangkap seorang gadis yang sedang menunggu di halte bus, namun bus yang ditunggu gadis itupun tidak terlihat. Astra langsung menghampiri keberadaan gadis itu.
"Hai," sapa Astra. Gadis yang disapa pun melihat kearah suara yang memanggilnya, ternyata dia Gwen.
"Kau? Mengapa kau berada disini?" tanya Gwen
"Hm.. Aku tak sengaja melihatmu yang sedang menunggu bus sendiri, jadi aku menghampirimu."
"Oh."
"Apa kau mau berangkat bersama denganku?" tanya Astra
"Aku rasa tidak. Lebih baik aku menunggu bus saja. Kau pergi saja. Nanti terlambat." tolak Gwen
"Yang ada kau terlambat. Lihat sekarang sudah jam 06.45, 10 menit lagi gerbang akan di tutup. Apakah kau mau terlambat? Lebih baik kau ikut aku?" ajak Astra
Gwen memikirkan ucapan Astra ada benarnya juga, jika ia menunggu bus pasti akan lama. "Baiklah aku akan ikut denganmu."
Hal itu membuat Astra tersenyum, lalu ia mempersilahkan Gwen memasuki mobilnya.
"Lebih baik aku duduk dibelakang saja." ucap Gwen
"Jangan, lebih baik kau duduk di sebelahku. Jika kau duduk di belakang, rasanya aku seperti seorang supir. Tapi, kalau itu maumu tak masalah." ucap Astra ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTRA
VampireAlfatahio Sastra adalah gambaran dari boyfriend goals. Tampan, genius, ramah, kapten basket lagi-Astra adalah sebuah paket komplit. Laki-laki berketurunan half vampire-human ini sama sekali tidak menyangka bahwa pertemuan tak sengaja dengan siswi ba...