Seorang gadis tengah berjalan dengan pandangan yang kosong di keheningan malam kota.
Ia berjalan dengan kaki telanjang, tak menghiraukan apa yang didepanya, pikirannya terbang entah kemana. Sesekali bulir bening mengalir dipipinya dan ia hanya bisa memeluk tubuhnya sendiri yang sebenarnya tak kedinginan, hanya saja ia merasa bahwa dirinya "tak pantas untuk bernafas lagi".
Saat pikiran itu terlintas ia semakin mengeratkan tanganya memeluk dirinyasendiri.Ia ketakutan
Merasa bersalah
Berdosa
"Apa yang telah kulakukan"
Hingga tanpa disadari cahaya silau menyorot matanya. Cahaya itu semakin mendekat.
"Mungkin ini akhir bagiku juga"
Dit...dit...( klakson mobil)
"Mungkin sudah saatnya..."
Brug
Cairan merah perlahan menyebar dari tubuhnya, pandanganya tak lagi jelas, semua tampak buram dan akhinya kegelapan menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the destiny of Viola
Fantasyseorang gadis biasa yang tiba-tiba masuk ke dalam sebuah dunia yang aneh, takdir yang membuat dirinya harus tetap berada di dunia yang banginya hanya sebuah dunia fantasi dan menjalani sebuah kisah cinta yang rumit antara cahaya dan kegelapan.