4

326 43 20
                                    

Pusing, satu kata yang dapat mendeskripsikan segalanya. Aku mendadak pusing saat melihat figur gadis bersurai pendek--yang diwarnainya dengan warna pink itu-- didepanku.

Aku kian sering melihatnya berada disini, di arena balapanku dan teman-temanku. Kulihat dia sering menatapi temanku, Hwang Hyunjin.

Ya, temanku yang satu itu memang tampan dan banyak penggemarnya.

Sedangkan aku? Aku juga tampan, tapi aku tak suka menjadi pusat perhatian. Apalagi jika dikerumuni dengan perempuan. Sangat menjengkelkan. Rasanya seperti kau sedang dimata-matai.

Ah, kembali lagi ke gadis dengan rambut pink itu. Aku sangat bingung, mengapa dia sangat menarik perhatianku dan tanpa kusadari membuat kakiku melangkah mendekatinya.

Jantungku berdegup kencang, seiring dengan semakin dekatnya diriku dengannya.

Lalu, bruk.

Aku menabraknya, mungkin sedikit kusengaja agar dapat berbincang dengannya.

Kudengar ia mengaduh, "Aw!" ujarnya.

"Joanne? Kau Joanne, bukan?" tanyaku.

Ya, aku tahu namanya. Karena, Hyunjin berkali-kali menyebutkan nama gadis ini- Hyunjin bilang gadis ini sering sekali memaksanya untuk memberikan nomer ponselnya. Yah, mungkin lain kali akan kuceritakan karena sekarang yang lebih penting adalah gadis ini sepertinya akan mengamuk sebab smartphone miliknya terjatuh akibat sebuah tabrakan yang disengaja dariku.

"Hei, kau--"

Aku mengerutkan keningku, bingung mengapa ia tiba-tiba menghentikan kalimatnya.

Belum sempat aku menanyakan yang ada di kepalaku-- ia pun berujar kembali, "Bagaimana kau tahu namaku?"

"Aku sering melihatmu berada disini, kau menyukai balapan bukan? Dan sepertinya ada hal lain yang kau sukai disini?" jawabku.

Dia terlihat bingung-- kemudian menjawab, "Apa maksudmu?"

"Menatapiku misalnya?" Cringe sekali, kepalaku bahkan tak bisa berpikir apa yang sedang aku lakukan sekarang. Sangat memalukan.

"Apa?" sepertinya dia berpikir dia salah dengar. Ya, mungkin jika aku yang ada diposisinya aku pun akan seperti itu.

"Ya, itu benar. Aku tahu itu, kau menyukaiku bukan?"

Ya, aku tahu gadis ini sangat tergila-gila dengan Hyunjin. Ah- sudah kubilang saat ini kepala dan mulutku sedang berlawanan, bukan?

"Hei, jangan asal bicara! Untuk apa juga aku menyukaimu!"

"Oh, begitu? Ya sudah."

"Ya sudah apa?"

"Aku saja yang menyukaimu."

Sebut saja diriku orang gila, Christopher Bang memang gila. Bahkan, diriku sendiri tidak tahu dengan apa yang terjadi sampai-sampai berani mempermalukan diri sendiri seperti ini.

Tapi, satu hal yang aku yakini.

Aku, tertarik dengan Joanne.

----

"Hyung! Kenapa melamun?"

"Ah, tidak.."

"Kukira ada sesuatu? Kalau ada sesuatu, ceritalah. Mungkin aku bisa memberimu saran?"

Itu Hyunjin. Mengingat Hyunjin, pikiranku tiba-tiba melayang kepada gadis berambut pink.

Joanne.

"Ah, Hyunjin. Aku ingin bertanya padamu."

"Bertanya saja, akan kujawab. Ada apa?"

Hyunjin memang ramah, dengan nilai tambah yaitu tampan. Maka dari itu semua perempuan mengejarnya.

"Kau tahu, Joanne?"

"Ah, si rambut pink?"

Aku mengangguk.

"Ya aku tahu, dia kan merupakan penggemar beratku!" kata Hyunjin dengan percaya diri.

"Ya aku tahu yang itu, maksudku apa kau tahu selengkapnya tentang dirinya? Seperti.. hm.. nomer ponselnya?"

"Hah? Ada apa denganmu Hyung?"

"Apa?"

"Tidak biasanya kau menanyai perempuan, bahkan sampai menginginkan nomer ponselnya.. kau kena sihir ya?!"

"Hey, mana ada sihir di zaman modern seperti ini. Ayolah, kau tahu tentangnya tidak?"

Lelaki yang berusia 3tahun dibawahku ini terlihat tertawa kecil mendengar ucapanku, "Yang aku tahu, dia merupakan penggemar beratku. Setiap aku bertanding dia akan menyempatkan diri untuk menontonku.."

"Aish, yang itu aku tahu! Yang tidak aku tahu, Hyunjin! Ayolah!"

Dia tertawa lagi, "Baik baik! Dia pernah memberiku hadiah, dan menyelipkan nomer ponselnya didalam hadiah tersebut. Tapi, aku tidak tertarik-- hyung tahu kan dia bukan tipeku." kata Hyunjin sembari memberiku kedipan.

Geli sekali.

"Apa masih kau simpan hadiahnya juga nomer ponselnya?"

"Sepertinya ada, nanti akan ku berikan padamu jika aku menemukannya ya! Semangat Hyung, aku tahu ini pertama kalinya untukmu-- tapi jangan gugup ya?"

"Hey, aku tidak menyukainya! Aku hanya ingin menanyakan apa ponselnya baik baik saja-- karena semalam aku menabraknya dan membuat ponselnya jatuh."

"Aku tahu itu hanyalah alasan belaka, Hyung."

"Diam, kau!"

Menyebalkan.

----
ini kayaknya makin gak jelas gak sih?

:((((((

salah sasaran. / bangchan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang