Gimana?
Udah siap membaca?
Mari-mari!
"Kenapa sih anak lugu-cupu kaya dia harus bertambah tiap tahun, gak ada habis-habis stoknya, bikin rusak pemandangan aja"
"Mata gue mendadak rusak total setelah lihat cewek itu, rugi deh gue cuci mata tiap hari"
"Mulut pedas gue auto ngehujat bawaannya kalo lihat muka cupu model-model yang satu ini, pengen gue maskerin pakek muntah kucing keknya biar glowing dikit.
"Model's kita nambah satu kuman guyss, perlu gue basmi pakek super pell kali ya.
Hujatan, sindiran, dan bisik-bisik memenuhi gendang telinga Tata yang sedang bergerak langkah di koridor yang membentang luas dan panjang tidak kelihatan ujungnya.
Serbuan mulut manusia laknat di sekitarnya membuat dia takut membalas tatapan dan memilih untuk menunduk.
Mata sendunya menatap granit putih yang diinjakinya, sedangkan pikirannya melayang entah kemana berusaha mengalihkan ketakutan.
Sampai ia tidak fokus kakinya disandung dengan sengaja oleh salah satu siswi.
"KYAAA" Tata memekik dan menutup matanya.
Dengan indahnya Tata memeluk sebuah benda di depannya.
Oh tidak. Lebih tepatnya seseorang. Sejak kapan udah ada orang di depannya?
Tata memeluk tubuh kekar dan lebar yang menjulang tinggi dihadapannya. Dan pipinya terbentur dengan benda empuk yang entah itu apa.
"Oh astaga.. Pipi gue sedang dimanjakan" gumamnya masih menutup mata. Pipinya semakin nyaman menempel dan mendusel ditubuh yang tidak ia tau itu anatomi bagian mana dan siapa yang punya. Setan halu didalam tubuhnya sedang beraksi.
Seseorang itu memegang muka Tata yang menempel di dada bidangnya, lalu dia jauhkan dengan mendorong muka Tata ke bekalang dengan keras. Kaya di toyor sih.
Tata membelalakkan matanya setelah melihat seseorang itu yang merupakan cowok tampan gak ada ampun yang memiliki tubuh tinggi semampai. Dan ternyata dari tadi ia mendusel dada cowok ini?
"Oh my huge-huge.. Gantengnya gak ada obat" Tata bergumam. Jiwa halunya selama ini memberontak keras. Semuanya mendadak menjadi nyata. Yaitu bertemu sesosok tampan bak dunia novel.
Tata akan bersiap-siap untuk mencuci matanya.
Tata mulai menelisik wajah cowok itu. Di mulai dari mata tajamnya yang berwarna abu abu gelap dan menyipit, berbulu hitam lebat dan beralis tebal yang memanjang dan meruncing di ujungnya sehingga terkesan lebih tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arista dan 3 Raja Bully [On Going]
Teen Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!!] *Jangan terkecoh dengan readersnya yang sedikit atau votenya yang belum seberapa, karena dengan itu semua belum menjamin ceritanya tidak bagus* *** Ini cerita antimainstream, meskipun berawal dari yang mai...