AWAL

8 2 0
                                    

Tak terasa ini adalah awal aku masuk sekolah yang lebih tinggi SMA.

Ya. Sekarang aku sudah masuk SMA pada awal pelajaran baru, aku akan masuk ke ketingkat pertama

Hufttt.. Aku gugup..

Menjadi murid baru disekolah baru. Tempat yang sama sekali belum ku temui. Berbaur dilingkungan baru. Teman baru

Apakah aku akan memiliki teman baru?

Puk

Seseorang memukul pundakku pelan aku menengok melihat emm sepertinya kakak OSIS tersenyum kearahku, dan aku pun ikut tersenyum meskipun canggung

"Kau anak baru kan? Awal PLS bukan?" tanya kakak OSIS tersebut, dan hanya kubalas dengan anggukan kecil dan bergumam "ya" yang kemungkinan tak didengar oleh kakak tersebut

"Lalu kenapa kau disini? Tak ikut berbaris disana?" lanjut kakak itu sembari menujuk barisan anak baru

"Emm.. itu kak. Saya belum tahu dimana barisan saya" balasku lalu menunduk

"Kau membawa kartu peserta mu kan?"

"Iya kak"

"Saya ingin melihatnya mana" aku memperlihatkan kartu peserta ku lalu dia tersenyum lagi

"Ikut aku. Kau itu salah satu murid yang akan ku dampingi" ucapnya seraya menggandeng tangan ku lalu berjalan ke arah barisan yang sudah rapi

Saat didepan barisan itu semua mata tertuju padaku dan membuatku menunduk seketika

"Kau... Bisa mundur kebelakang sedikit. Biarkan dia berdiri didepanmu" tunjuk kakak itu kepada perempuan yang baris dipaling depan, dan otomatis dia berpindah kebarisan kedua

"Nah, kau baris disini ya" kakak itu kembali menatapku dan memberi intruksi dan hanya kubalas dengan anggukan

Setelahnya, aku kebarisan itu tanpa bersama kakak OSIS tadi

Canggung

Itu yang aku rasakan. Dipaling depan tak punya teman, dan hanya menunduk

Tak lama aku mendengar laki laki berbicara melalui toa yang berada digenggamannya. Aku mendongak pandangan ku kuarahkan ke kakak itu.

Ia memperkenalkan dirinya sebagai ketua OSIS, namanya Damar Rizki wibawa. Hihihi namanya lucu.

Aku mengembangkan senyumku menatap nya, dia tinggi, tampan, tegas, dan berwibawa. Apa dia sudah punya pacar ya? Pikirku

Aku menggelengkan kepala keras apa yang aku fikirkan, aku malu sangat. Meskipun hanya aku yang tahu tapi aku malu pada diriku sendiri bagaimana bisa aku berfikir begitu

Hahaha memalukan

Setelah hampir lima belas menit KETOS itu berbicara, kami -murid baru- dipersilahkan untuk menuju keruang kelas sementara bersama kakak pendamping masing masing

Aku berjalan mengikuti langkah siswa/i beserta kakak pendamping yang ingin menuju ke ruang kelas

Ini sangat asing, fikirku. Di gedung tempat kelas 10 ini sangat gelap. Bagaimana tidak, di atas atas nya saja tak ada lampu dan membuat ku harus rerus melihat kebawah agar tepat melangkah di tangga

Lantai 3. Disini kelas sementara ku. Sangat jauh dan melelahkan

Kami masuk keruang kelas itu, aku masih berada diambang pintu mencari tempat yang pas untuk ku duduki.

Awalnya aku melihat hanya ada kursi kosong dibelakang, dan membuatku harus duduk di situ

Tidak nyaman. Ini benar benar tidak nyaman sama sekali, hell. Lihatlah aku paling kecil disini dan aku harus duduk dibelakang

Bukan keberuntunganku memang

Tak lama kakak pendamping dikelas ini masuk keruangan mereka memberi salam sopan pada kami semua serta memperkenalkan diri mereka

Aku terus memperhatikan mereka sampai akhirnya kakak perempuan yang ku temui tadi memperkenalkan dirinya

"Halo. Kenalkan nama kakak Shafira Audi Riska. Kalian bisa panggil kakak apa aja" sapa kakak itu dengan senyum manisnya

"Sayang boleh dong kak" teriak anak laki laki di paling ujung sana, dan membuat semua nya tertawa

"Boleh aja" sahut kakak lain yang ku tahu nama nya kak Hana, dan semakin membuat kelas heboh

"Nah, kakak nya kan sudah pada kenalan nih.. Jadi gantian ya kalian yang perkenalkan diri kalian didepan" ucap kak Rama

"Nah iya tuh. Kakak nya kan ingin tahu nama kalian semua. Setuju gak" sahut kak Nada yang dibalas dengan teriakan 'iya' dari yang lain

"Emmm.. Ok dari depan aja ya langsung maju" tunjuk kak fira kebarisan paling depan

Aku hanya menghela nafas, sedikit bersyukur. Setidaknya bukan aku yang pertama yang maju.





AhyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang