Who

5 1 0
                                    


Aku diam. Masih sama kegiatan ku setelah perkenalan tadi melipat tangan ku dan merebahkan kepala diatas meja

Aku gak tahu mau ngapain. Tak punya teman, semuanya terasa asing dan canggung

Aku mulai bosan. Aku mengangkat kepalaku melihat apa saja yang dilakukan mereka, masih sama mereka asik dengam teman mereka

Aku yang gak punya teman bisa apa

Aku mengambil handphone ku lalu mulai membuka aplikasi whatsapp. Banyak pesan masuk apalagi digrup waktu SMP sama grup sahabat.

Aku mengscroll kebawah mengingat banyak pesan yang tak kuarsipkan. Membaca satu persatu nama itu dan ketemu

Aku mulai mengetikkan sesuatu kenomor itu

My yuan😙

Kau dimana
Send
P
P
Yuan tercintah
Ishhh.. sibuk ma teman baru ya
Maaf  ganggu
Read

Maaf baru bales
Ishh.. tdi gk liat hp
Maaf ya
Knapa beb
Aku di kelas
Why

Heh gk usah nyepam juga kali
Gk ppa kok
Owlh.. lantai berapa kelasmu

Dua ay
Eh dah dapet temen blom

Jan bahas teman, kau kan tahu
Hhhhh

Belajar lah berteman

Gak ah
Read

Ahya berdecak kesal dan membanting pelan hp nya ke atas meja lalu menenggelamkan kepalanya diatas tangan nya yang berada dimeja. Kali ini Ahya benar benar kesal terhadap Yuan, karena pesan nya hanya di baca tanpa membalasnya

Ahya semakin bosan dikelas. Lalu ia memutuskan beranjak dari tempat duduk nya mengarahkan kakinya menuju pintu kelas dan berjalan kearah kamar mandi yang berada tepat disamping kelasnya

Ahya masuk, dan mengarahkan wajahnya kearah depan. Dia melihat pantulan wajah nya di cermin. Ahya memutar keran dan membasuh wajah nya agar terlihat sedikit segar. Lalu ia pun membasahkan sedikit rambut nya karena ia merasa kepanasan

Ahya menatap pantulan wajahnya lagi setelah mematikan keran.

"Setidaknya sedikit segar" gumam ahya dengan senyum sedikit mengembang

Ahya berjalan keluar. Seperti kebiasaan nya ia hanya menunduk menatap lantai bawah dan masuk kekelasnya dan melakukan kegiatan yang tadi

Ahya POV

Sekitar lima belas menit aku membaringkan kepala tiba tiba ada yang menepuk bahuku pelan sontak aku mengangkat kepala dan melihat sang pelaku

Aku menatapnya dengan menyerengit bingung, orang itu -yang menepuk bahuku- terseyum manis kearahku tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya

Tanpa dosa ia menarik bangku yang didekatnya lalu duduk dan menghadap ku, aneh batinku

"Hai" dia menegurku, dan kubalas dengan gumam man malas

"Masih ingat aku gak?" Tanya nya kepadaku

"Gak" jawabku terlampau malas membalas orang asing

"Ahh.. Benarkah kau tak mengingatku! Aku merasa sedih" ucapnya sendu dengan kepala menunduk

Hei! Aku sungguh tak mengenal nya dan mengingatnya. Dasar aneh

"Apa kita pernah kenal?" Tanyaku pada akhirnya

Dia mengangkat kepalanya dan mengangguk senang membuat rambut nya jatuh kebawah menutupi matanya

"Tentu saja pernah! Padahal kita tadi sampingan loh apa kau tak ingat. Ahh.. Dan apa kau tak menyadari bahwa aku duduk disana -menunjuk tempat duduk paling pojok sana- aku terus memperhatikan mu loh"

"Ah.. Benarkah. Aku tak tahu"

"Hehehe.. Tak apa kalau kau tak tahu. Soalnya kelihatanya kamu tak memperhatikan. Oh ya, aku Ariz Deni Pratama, kau?" ujarnya dengan mengangkat tanganya ingin dijabat

"Ahya" jawabku singkat

"Nama yang cantik seperti orang nya" ujarnya tulus dan membuatku menatapnya tak percaya

"Biasa saja"

"Emm... Ahya mau kekantin bareng yok"

"Gak. Makasih"

Usai aku berbicara seperti itu dia bangkit dan pergi kekantin. Tapi sebelum benar benar pergi dia membuatku merasakan kehangatan

"Aku pergi kekantin dulu ya. Hati hati dikelas" ucapnya dengan senyum yang manis dan mengusap puncak rambut ku pelan


















































"Hangat. Terimakasih Den"


Maaf pendek hehehe

Akhirnya up lagi
Tolong vomennt ya

Salam hangat

Minya

AhyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang