First With You

168 21 6
                                    

Aku tak tahu apa kau suka padaku atau kau memang baik ke semua orang. Aku berterima kasih, dan aku  tak pantas berharap. 

  ------

"Cha! Ada formulir ekstrakurikuler  nih, lo mau masuk apa?"

"Nggak tau, dikumpul kapan?"

"Paling lambat besok, gue sih minatnya di pramuka, kalau lo? Tanya Elsa kedua kalinya.

"Yaudah gue pramuka, kak Bara nuntut gue untuk jadi anak yang mentalnya terlatih. Di rumah di ajakin cerita mulu, supaya aku nggak jadi pendiam."

Risa memang sangat periang waktu dia kecil, tapi semenjak meninggalnya kembaran dia Rina, sejak kelas 1 SMP menjadikan dia tak suka dunia luar, seolah - olah tidak ada tempat ceritanya, merasa terkucilkan, Meisyah dan Bara waktu itu masih SMA dan fokus untuk kuliah, hanya mengobrol dan mempedulikan adiknya. Karena mereka merasa di situ waktu mereka untuk membuka jati dirinya. Yah di masa remaja.
Maka dari itu pula di SMA Bara memaksa Risa untuk kembali masuk ekstrakurikuler agar belajar ikhlas dan fokus pada masa depannya.
Karena bagaimana pun masa lalu tetap masa lalu. Tak akan pernah bisa di ubah.

"Cha? Lo ngomong lebih dari
20 kata sekaligus. Gue nggak pernah dengar sejak 2 tahun terakhir, haru gue Cha"

"Oke kita sama - sama, gue janji akan lindungin lo Cha. Lo harus jadi periang lagi kayak dulu."

"Iya Sa,"

"Gue sayang sama lo, gue nggak mau lihat lo nggak selalu cerewet, lo mau jadi dokter kan,? Lo harus wujudkan itu, prestasi lo nggak boleh naik turun."

"Lo juga pernah bilang ke gue, kalau lo mau jadi Pembawa Acara terkenal kan? Lo nggak boleh terlalu larut dalam masalah lo. Lo harus semangat Ikhlaskan Rina. Biar Rina juga senang di sana." Nasihat panjang lebar Elsa yang mengungkapkan rasa sayangnya ke Risa.

"Iya Sa, makasih," 

"Yaudah isi formulirnya yah, terus nanti kita kumpul, kumpulnya sama oppa." celoteh Elsa mencairkan suasana

Lagi - lagi Risa hanya mengerutkan keningnya tak mengerti.

"Makanya jangan kudet dong, sekarang itu lagi hits hitsnya artis korea boyband yang ganteng banget, di sebutnya Oppa. Gue sih nggak tau Oppa itu apa, mungkin namanya.
Tapi kok sama semua yah namanya. Mungkin gini Cha, kalau ganteng panggilannya Oppa, Kak Yoga kan ganteng, makanya gue sebut Oppa."

"Serah lo deh Sa."

"Cha, kira - kira senior singa, panitia juga bukan yah."

Risa hanya menggelengkan kepalanya, malas dengan pancingan Elsa.

*****

Sepulang sekolah untuk pertama kalinya Risa dan Elsa harus pulang terlambat. Keduanya sudah mendapat izin dari orang tua mereka. Mereka harus ikut pertemuan calon anggota pramuka se - SMA Pelita Bangsa. Mereka akan mendengarkan arahan - arahan dan syarat - syarat calon anggota yang tentunya sangat jauh berbeda dengan pramuka SMP.

Jam menunjukkan bahwa sore sudah hampir usai untuk hari ini. Namun jemputan Elsa dan Risa belum datang. Elsa sudah sangat gelisah. Lapar dan capek sudah menjadi tamu untuk saat ini. Hari sudah ia lewati dengan cukup aktif.

"Iyya papa sudah mau berangkat. Kamu tunggu papa yah, jangan kemana - mana......" Suara Papa Risa.

"Pak Joko sudah jemput Sa, tunggu aja bentar lagi dia sampai, "Panggilan dari Ibu Elsa.

"Bener tuh Pak joko sudah datang, sekalian ikut aja Cha,"

"Nggak usah, Papa katanya mau jemput,"

ARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang