Diputer mulmed nya yahh:)
-
-Kepekatan malam membawa rasa sepi dihati. Keramaian siang membawa rasa senang dihati. Kedamaian petang membawa rasa hangat dihati. Melewati waktu tanpa menyadari keadaan demi mencapai kelegaan.
Pagi, siang, sore, hingga malam pun ia lewati dengan berkutat pada setumpukan kertas. Bekerja setiap waktu semata-mata ingin menghidupkan kehidupan yang bahagia.
Lembaran demi lembaran ia buka hingga kelembaran terakhir ia pun berhenti dan menyenderkan badannya pada senderan kursi yang ia duduki. Ia memutar kursi hitamnya menghadap kaca besar yang menampilkan keadaan diluar.
"Hahh ... sudah sore ternyata."
Ia melirik jam tangan yang ia pakai lalu beranjak keluar dari ruangannya. Berjalan melewati koridor-koridor kantor yang masih ramai dan sesekali menyapa orang-orang yang ia kenal.
"Tae!" panggil seseorang yang membuat langkahnya terhenti dan berbalik menghadap sumber suara.
"Kau sudah mau pulang?" tanya orang itu.
"Hmm, aku akan pulang lebih awal. Biasalah besokkan weekend, Hyung." Hoseok seseorang yang dipanggil Hyung oleh pemuda bernama Tae itu.
Hoseok tersenyum menanggapi, lalu berbicara sepatah dua patah kata lalu beranjak pergi meninggalkan pemuda Tae itu.
Tae yang memiliki nama lengkap Kim Taehyung itu kembali melanjutkan perjalanannya berniat untuk pulang. Kim Taehyung bukanlan karyawan biasa diperusahaan itu, melainkan ialah pemilik perusahaan itu. Di usia yang masih terbilang muda ini, ia sudah memiliki segalanya dengan mudah, ia membangun perusahaan itu dengan jerih payah nya sendiri walaupun masih dibantu sedikit oleh ayahnya.
Taehyung berjalan menuju mobilnya yang tersimpan rapi di basement. Mengendarai mobil dengan kecepatan sedang dan sesekali bersenandung mengikuti lagu yang ia nyalakan.
Mobil sedan hitam itu masuk kedalam halaman mension yang terbilang sangat besar. Pengendaranya pun turun sembari menyunggingkan senyuman indahnya.
Taehyung membuka pintu utama mension itu. Ia pun disuguhi oleh seseorang berparas cantik nan anggun yang amat ia sayangi tengah terduduk manis didepan tv yang menyala.
"Tae ... kau sudah pulang, Nak?"
"Eomma ..." Taehyung berjalan sedikit berlari menuju Ibunya -Haerin- yang lebiu dulu merentangkan kedua tangannya lebar-lebar.
"Umm, anak Eomma masih manja ternyata." Haerin tersenyum anggun melihat sikap anaknya yang terbilang masih manja ini.
"Tak peduli, Tae kan anak satu-satunya Eomma." Taehyung masih memeluk Ibunya manja namun seketika terduduk tegap membuat ibunya terpekik kaget.
"Yak! Taehyungie kau ini selalu saja." Haerin mencebikkan bibirnya kesal pada kelakuan anaknya ini.
"Hehe, mianhe. Ahh Eomma, besok aku akan pergi seperti biasanya menemui mereka, apakah Eomma ingin ikut?"
Haerin mengulas senyum sembari mengusap rambut hitam legam milik Taehyung.
"Mianhe, Tae. Besok Appamu ada pertemuan di Daegu dan otomatis Eomma akan ikut."
"Cihh, terus saja berduaan. Taehyung ingin adik pun tak dituruti." Celetuk Taehyung yang langsung membuat mata Haerin membulat kaget.
"Yak! Kim Taehyung kemari kau!" pekik Haerin sembari mengejar anaknya yang kelewat usil pada orang tua sendiri. Namun ia sangat bersyukur memiliki anak seperti Taehyung yang memiliki sifat moodboster seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orphan [VMIN] || Brothership
FanfictionTrust me. You're never alone in the world.