ＧＥＲＲＡＮＩＡ : ʲᵃᵉᵐʳᵉⁿ

Papa Na & Mama Njun

Setting waktunya ga beraturan. Bisa masa Eyya bayi, bisa juga lompat Eyya 2th suka suka moodku😂

Buku ini hanya menjelaskan lika-liku JaemRen menjadi orang tua😊

Salam sayang dari Eyya untuk onty onty sekalian😚🤗

.

.

.

G E R R A N I A

.

.

.

Banyak orang mengatakan, bahwa kehidupan itu berputar. Akan ada masa kita berada di atas, namun juga pada masanya, kita akan berada di bawah. Tidak ada kehidupan yang mudah, segalanya melalui proses pendewasaan diri yang berbeda.

Seperti Jaemin dan Renjun, contohnya.

Setelah kelahiran Gerrania, tentu bukan hal mudah untuk keduanya merawat dan membesarkan puteri cantik mereka. Background keluarga yang terbilang tidak menjanjikan membuat Renjun terkadang dihinggapi rasa takut. Takut akan masa depan Gerrania, takut akan cara mereka mendidik si kecil, serta takut gadis kecil itu akan mengalami apa yang orang tuanya rasakan saat masih kecil, dulu.

Jika boleh bercerita sedikit, Renjun akan menceritakannya. Pemuda Huang itu adalah korban dari keluarga broken home. Ayah kandungnya, adalah seorang pemabuk dan penjudi. Sedangkan Ibu kandungnya adalah wanita temperamental yang akan melampiaskan amarahnya pada Renjun jika sedang kesal pada suaminya.

Hal itu menyebabkan Renjun mendapatkan kekerasan sejak dirinya masih kecil. Saat usianya baru menginjak tujuh tahun, Ibu dan Ayahnya bercerai. Kemudian ia ikut sang Ibu yang menikah lagi dengan seorang pengusaha. Jika kalian berpikir kehidupan Renjun berangsur mudah setelah Ibunya menikah lagi, maka kalian salah.

Awal dari rasa sakit Renjun justru berasal dari Ayah tirinya. Lelaki tua bangka itu adalah laki-laki paling bejat yang pernah dirinya temui. Bagaimana tidak, saat berusia 12 tahun, Renjun hampir saja menjadi korban pemerkosaan oleh Ayah tirinya itu. Untung saja, ia berhasil menyelamatkan diri dan kabur dari rumah; hal yang tidak pernah Renjun sesali seumur hidup.

Ia tidak pernah kembali ke rumah laknat itu. Pun tidak ingin tahu dan tidak ingin peduli bagaimana keadaan sang Ibu. Renjun lebih memilih hidup di jalanan dari pada harus berurusan dengan lelaki sialan yang berstatus sebagai suami baru Ibunya.

Untung saja, ia mendapatkan pekerjaan serabutan yang cukup untuk membiayai hidupnya sendiri. Ia juga tinggal di sebuah flat yang sangat sempit dengan sewa yang sangat murah. Asalkan ia masih bisa tidur dan makan, itu sudah cukup baginya.

Sampai ketika usianya berada di awal 20, ia bertemu dengan Haechan dan juga Chenle yang saat itu membantunya membayar sekantung belanjaannya di salah satu supermarket karena dompet miliknya tertinggal di flat. Sebagai ucapan terima kasih, Renjun mengajak dua pemuda baik hati itu untuk singgah ke flat mungilnya. Memberi pelayanan terbaik dan memasak makanan yang layak untuk mereka.

Sejak saat itu, hubungan ketiganya berangsur membaik dan naik level menjadi teman dekat. Haechan dan Chenle pula lah yang mengenalkan Jaemin padanya. Latar belakang merekalah yang membuat hubungan pertemanan itu menjadi lebih erat dari sebelumnya. Sampai keempatnya menjalin persahabatan serta Renjun dan Jaemin menjadi sepasang kekasih kemudian menikah di usia hubungan yang baru menginjak bulan keenam.