PEWARIS (FIN✔)

PEMENANG HATI

Sejak putus dari Cahu, Aulia jadi semakin dekat dengan Ical. Ketika butuh apapun selalu Ical yang menjadi tujuan Aulia untuk meminta pertolongan. Aulia merasa benar-benar diperhatikan dan disayangi saat bersama dengan Ical. Jantungnya juga berdegup tidak karuan saat melihat senyuman manis milik kakak sahabatnya itu. Dia merasa nyaman melewati harinya bersama Ical walau ditengah kesibukan Ical yang bekerja tapi dia selalu menyempatkan untuk bertukar pesan dengan Aulia dan itu membuat Aulia jadi merasa dispesialkan oleh Ical.

Waktu terus bergulir dan kedekatan antara Aulia dan Ical sudah seperti pasangan kekasih yang dimabuk asmara. Tiada hari tanpa bertemu atau sekedar bersua via suara. Keduanya seolah sudah kecanduan satu sama lain dan akan merasa kehilangan bila sedetik saja tidak mendapatkan kabar, ada perasahan gelisah dan cemas.

Tidak ada yang tau akan kedekatan mereka karena Aulia memang meminta pada Ical untuk tidak bercerita pada siapapun. Dia tidak mau dianggap perempuan gampangan karena bisa dengan cepat melupakan seseorang atau dianggap cari pamor dengan mendekati Ical. Aulia masih merasakan dukanya dan Ical juga masih setia menunggu saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya.

Setelah pelantikan Fildan sebagai presdir BIG dan semua sudah kembali seperti semula -walau Aulia masih penasaran dengan pelaku yang selalu mengusik hidup sahabatnya karena baik Fildan maupun kakaknya tidak ada yang mau bercerita- Aulia juga mulai bisa mengikhlaskan kandasnya kisah cinta yang sudah bertahun-tahun dia jaga. Kedatangan Ical memang sedikit banyak membuat dia bisa menerima takdir dan menyembuhkan lukanya. Tidak dipungkiri jika Aulia mulai memiliki perasaan yang lebih tapi dia belum yakin akan perasaan yang dia rasakan. Kebaikan dan perhatian Ical padanya belum mampu membuat Aulia sadar jika Ical benar-benar ingin melindunginya. Aulia masih berpikir jika Ical hanyalah sedang menjalankan tugasnya sebagai seorang kakak untuk menjaga adiknya karena pada dasarnya sifat Ical yang demikian pada adik-adiknya.

Disisi lain, Ical semakin merasakan jika cinta yang dipendamnya harus segera diutarakan agar tidak membuatnya terus-terusan kepikiran, mengingat jika Aulia telah sendiri dan tidak ada lagi penghalangnya untuk menyatakan cinta. Tapi Ical takut jika harapannya tidak menjadi kenyataan. Dia takut kalau Aulia ternyata tidak memiliki perasaan lebih padanya walau mereka sudah sangat dekat layaknya pasangan kekasih. Ical takut kalau Aulia hanya menganggapnya sebatas kakak dan menolak cintanya. Dia belum siap untuk patah hati lagi tapi dia juga sudah tidak sanggup memendam perasaan lagi. Dengan keberanian yang kembang kempis, seminggu sebelum pernikahan abangnya, Ical akan mengatakan sejujurnya pada Aulia tentang perasaannya. Dia tidak peduli akan jawaban apa yang dia terima, setidaknya dia tahu dan tidak perlu bersembunyi lagi.

Saat itu Ical mengajak Aulia untuk bertemu di sebuah restoran yang sudah dia siapkan sebelumnya. Dia menawarkan untuk menjemput Aulia tapi ditolak oleh gadis itu karena dia sedang di kedai bersama sahabat-sahabatnya yang lain. Ical paham dan mengikuti saja apa keinginan Aulia. Karena ada urusan mendadak di kantornya membuat Ical datang terlambat ke restoran, beruntung Aulia bukanlah gadis yang ngambekan jadi Ical lebih tenang.

Sebucket bunga mawar merah berada ditangan Ical yang dia sembunyikan dibalik punggungnya sebagai permintaan maaf atas keterlambatannya. Namun senyum yang merekah dibibirnya perlahan menghilang saat melihat Aulia sedang cekcok dengan seseorang dari masa lalunya. Ical meradang saat melihat Aulia kembali meneteskan airmata. Dia sudah mengeluarkan tenaga ekstra untuk menghilangkan kesedihan dihidup Aulia dan dengan seenaknya ada orang yang membuat kesedihan itu kembali datang. Tanpa basa-basi Ical meletakkan bucketnya lalu melayangkan pukulan telak ke wajah pemuda yang sudah membuat Aulia menangis.

"Kak Ical.."pekik Aulia.

Ical menatap beringas pemuda yang jatuh tersungkur di lantai itu.