Dino P.O.V.
Akhirnya aku hanya dapat mengiyakan jawaban dari adik ku itu dan kembali menonton televisi. Dan tiba-tiba ibu memanggilku dari arah dapur dengan raut wajah yang aneh dan tegang,
"Dino, Dino sini nak!". Panggil Ibu dengan nada suara rendah.
Dengan malas aku memutar bola mataku karena tayangan yang tayang di televisi kebetulan faforitku, Tom and Jerry, lalu menjawab panggilan ibu ku.
"Hmmm.... Ada apa sih bu? Lagi bagus tuh tayangannya, ada apa?"."Gimana menurut kamu si Fatir?"
" Gimana apanya bu?"
"Ya seperti yang kamu lihat tadi adik kamu itu seolah-olah sedang bermain dengan seseorang yang pada nyatanya dia sedang tidak bersama siapa-siapa...,"
Aku menarik nafas dalam-dalam dan mengembuskan nya keluar dan kemudian menjawab perkataan ibu...
"Bu.. tidak ada yang aneh dengan si Fatir dan tidak ada yang perlu dicemaskan Bu, adik teman aku si Nana itu juga kerap bermain dan berbicara sendiri sama seperti Fatir, jadi mungkin Fatir itu bermain dengan teman imajinasi nya Bu"
"Tapi Dino kamu belum tahu dengan apa yang baru ibu alami tadi pagi"
Raut wajah ibu kali ini berubah 90% dari yang sebelumnya ibu terlihat lebih khawatir dan takut. Dan ketika aku menanyai nya hal apa yang baru ibu alami tadi pagi ibu berhenti sejenak dan tiba-tiba mengubah topik pembicaraan kami yang tentu saja itu membuat ku semakin curiga dan bertanya-tanya hal apa yang sebenarnya telah terjadi pada Fatir dan yang dialami ibu.
Ibu langsung meninggalkan ku dan menghampiri si Fatir, ya seperti biasa ibu selalu mengajak tidur siang si Fatir bila kalian bertanya-tanya mengapa demikian? Karena adik kecilku itu mudah sekali sakit bila dia kekurangan istirahat dia pasti jatuh sakit dan hebatnya lagi sakit yang ia derita itu bisa lama sembuhnya, padahal kalau dipikir kan hanya karena hal sepele yakni tidak tidur siang (itu menurutku ehehehe).
Sebenarnya aku juga diajak untuk tidur siang oleh ibuku, tetapi aku anak yang paling pinter ngeles dan paling bandel diantara kami bertiga jadinya ibuku membiarkanku untuk menonton televisi, dengan syarat bila waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang aku harus menyusul mereka tidur... Hmmm ribet amat si mamak, tanpa berfikir panjang aku mengangguk saja yang penting aku bisa nonton televisi lebih lama hohoho.....
Disaat ibu dan Fatir sudah terlelap tidur, samar-samar aku mendengar suara aneh, ketika volume televisi aku kurangi suara itu pun ikut berkurang dan ketika aku menambah volume televisi suara itu pun ikut nyaring dan aku berfikiran positif saja mungkin itu efek dari televisi lama kami televisi kami itu model Akari sakura entah seri keberadaan aku juga kurang faham, maklum ayah aku orang yang pelit jalankan beli televisi beli buku paket ku saja ia lebih memilih beli di loakan, bodo amat orang-orang mau berfikir apa pokoknya menurut aku ayah aku itu pelit.
Aku masih melanjutkan menonton televisi, tanpa aku sadari suara itu telah lenyap entah sejak kapan lenyapnya aku pun tidak tahu hal ini yang mendukung anggapan ku bahwa itu efek dari televisi lama ku. Aku menengok ke arah jam yang melekat di dinding, ku lihat waktu sudah menunjukkan pukul 2 lebih 15 menit, mati aku bisa-bisa aku kena amuk si nyonya siti Sambil memukul jidat ku aku bergumam dalam hati. Aku segera membunuh televisi itu dan bergegas menuju kamar tidur.
Ketika aku melewati ruang tamu tempat Fatir bermain tadi aku melihat ada 2 sosok anak kecil yang hanya mengenakan cawat putih dan kepala yang plontos saking plontos nya pengen aku ganyang abisnya mirip tik tak sih....,
"Buset anak siapa tuh kecil-kecil udah belajar maling waduh kagak bisa didiemin nih si bocil", aku pun menuju ke ruang tamu
"Heh kacang polong, masih kecil udah berani nyuri ya kalian, kalian anak siapa?"
Kurang asin nih 2 bocil aku tanya malah diam 400 bahasa dikirain aku Radio bobrok kali ya, aku mencoba menanyai nya kembali,
"Heh nama kalian siapa? Rumah kalian dimana?"
Dan akhirnya setelah mereka berdua diam lama mereka mulai mengeluarkan beberapa kalimat yang membuatku terkejut
"Saya Ranto"..... Jawab salah satu anak tersebut
"Saya Anto"...... Jawab satunya lagiMereka berdua masih dalam posisi yang sama, memunggungi dan belum menatap ku sama sekali. Tetapi yang membuatku lebih heran lagi nama mereka adalah Ranto dan Anto persis dengan nama 2 anak yang menjadi teman khayalan dari Fatir.
Dengan tenang sambil memasang wajah garang ya meskipun sebenarnya jantung ku sedang joget campur sari aku tetap menguatkan dan meyakinkan diriku, aku bertanya lagi pada mereka
"Dimana rumah kalian?"
".........."
"Aku bertanya pada kalian berdua bukan dengan Ultraman", bentakku sambil meraih salah satu mainan adikku
".........."
"Jawab!"
Tiba-tiba mereka berdua menoleh kearah ku dan menjawab,
"Disinilah rumah kami sekarang karena Fatir telah menjadi teman kami kau tidak berhak mengatur atau pun membentak kami kak Dino..,"
Bulu kuduk ku berdiri semua dan yang membuat ku ngeri adalah bola mata mereka berdua berwarna hitam gelap semua. Waduh-waduh ini ni bagian yang gak aku sukai ternyata dari tadi 2 anak yang aku ajak berbincang-bincang dan ku ajak ngobrol adalah setan.
Tanpa berfikir panjang aku lari ke dalam kamar dan mengunci pintu kamar aku langsung menutup wajahku dengan bantal ku....
Lamat-lamat aku dengar suara 2 anak yang mengaku sebagai Ranto dan Anto sedang menggedor pintu kamar ku dan berteriak
"Jangan campuri urusan kami!!!"
Sambil terus menggedor dan meneriakkan kalimat yang sama sebanyak 3 kali aku hanya dapat menangis hingga akhirnya tiba-tiba aku mendengar suara ketokan ibu, lamat-lamat aku diam sejenak dan mendengarkan nya lebih seksama,
"Dino ada apa nak?",
"Kak Dino ada apa?"
Dan ternyata benar itu suara ibu dan si Fatir. Tanpa berfikir panjang aku langsung melompat dari ranjang tidur ku dan membuka pintu kamarku
Ceklek..., "Ibu!!!"
"Iya ada apa nak?, Apa yang terjadi hingga kamu membanting pintu kamar?"
Ternyata tanpa aku sadari disaat aku lari menuju kamar aku menutup pintu kamar hingga mengeluarkan bunyi yang menggelegar sehingga ibu dan Fatir terbangun. Ya maklum bor namanya juga orang takut mau gimana lagi....
"Hmmm..... Tadi ada....",
Disaat aku ingin menjelaskan apa yang tengah terjadi aku berfikir sejenak dan memutuskan untuk tidak menjelaskannya ke ibu karena hal ini berhubungan dengan teman khayalan si Fatir yang ternyata mereka benar-benar ada, selain itu aku masih teringat dengan raut wajah ibu 1,5 jam yang lalu yang terlihat resah dan takut, aku juga khawatir kalau ibu semakin takut bila aku bersikeras menceritakan hal ini.
"Loh kok diam? Ayo nak katakan ada apa Dino?", Tanya ibu
"Oh.., anu itu Lo ada tikus tadi lari dari arah dapur menuju ke kamarku Bu... Jadi aku segera lari dan tanpa sengaja aku menutup pintu terlalu keras maafkan aku ya Bu aku tidak sengaja"
"Oh sayang tidak apa-apa ibu khawatir, ibu kira kamu kenapa-kenapa, ya sudah cepat tidur sana biar tidak sakit"
"Iya Bu siap", ketika aku menengok ke arah Fatir yang berada di belakang ibu, ia terlihat sedang senyam-senyum ke arah ruang tamu, tempat dimana 2 sompret yang meneror aku tadi. Tanpa berfikir panjang aku langsung berangkat tidur untuk melupakan kejadian menyebalkan yang baru saja aku alami.
_________________________________________
Halo lagi sahabat misteri gimana ceritanya? Terus comment dan simak terus ya kelanjutan ceritanya waduh ada yang penasaran gak ya lanjutannya kayak gimana, okay buat kalian yang masih terus membaca novel author, author ucapin makasih banyak Jazakumullohu achsanal jaza makasih ya kawan-kawan semoga kalian semua diberi kesehatan dan kelancaran dalam menjalani aktivitas oleh Tuhan Yang Maha Esa semoga kerasan membaca ya... Thank you and see you again😋😉🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO
TerrorMenceritakan pengalaman supranatural dari seorang bocah laki-laki yang dikaruniai sebuah kelebihan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dia terlahir untuk menjadi seorang Indigo. Sejak kecil banyak kawan-kawan nya yang enggan berteman dengannya dan bahkan ia h...