2st

4.7K 500 9
                                    

"Lu yakin, gak mau cari tambatan yang lain? Takutnya lu gila nanti," kepala Haechan langsung kena geplak Renjun. Lagian, tanya ya aneh-aneh.

"Harusnya, gua yang bilang gitu. Lu kan udah nyerempet gila, sampai eek beruang kutub aja lu cariin bentukannya," kata Renjun hampir mengegas montornya kalau gak lupa ini lagi di dekat gereja.

"Ya'kan gue penasaran, tai-nya ikut kebawa glester apa kagak. Gak elit dong, lu mandi aer sungai di Eropa, eh ada kuning-kuning tememplek di muka lu. Gataunya itu eeknya heruang yang kebawa arus." celoteh Haechan, bikin Renjun jadi ingin kutuk sahabatnya ini menjadi jelly terpenyet tronton.

"Bacot lu, anjir."

"Gue ngomongnya menuju fakta, Njun. Siapa tau ye'kan? Lu minum pipisnya ikan teri. Soalnya kebawa air salju."

"Ikan teri pipisnya gimana, Njir!? Lu pernah liat?"

"Pernah,"

"Di mana?"

"Yang kemaren mencret di celana waktu di depan wc umum Mall.."

Renjun nampak menerawang, mukannya kebingungan begitu. Setelah ngeh apa yang dimaksud oleh Haechan, ia menatap datar sahabat sepersusuannya itu. "Anying sia." gerutunya.

"Aciee, sadar juga lu kuker."

"Nyambungnya gue kurang kerjaan sama pup di mana, nying?"

"Kuker itu; Kurus Kering. Bukan kurang kerjaan." dengan segera Haechan melajukan kendaraan kuda besi birunya guna menghindar dari amukan Renjun.

.

Pringsewu, 30 Oct 2019

20.12 wib.

©NjunJean

PHP ™NoRen✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang