0.1

539 72 20
                                    

Happy reading~




"Beredar rumor yang mengerikan tentang teater itu. Saat malam hari, akan terdengar suara piano dari teater itu dan jika ada orang yang mendengarnya berarti orang itu akan 'dikutuk'," bisik Hyunjae, pemuda manis yang sekarang tengah duduk bersama dua pemuda lain seraya menyantap makanannya.

"Lalu?" tanya pemuda bersurai merah antusias.

"Setahuku teater itu sekarang ditutup," jawab Hyunjae, masih fokus dengan santapannya.

"Tidak tertarik untuk menyelidikinya?" tanya Kevin Moon, si pemuda bersurai merah, sambil menaik-turunkan kedua alisnya.

"Tidak, tidak! Tidak ada selidik-selidikan! Jika terjadi sesuatu padamu, maka semuanya akan kacau! Dan aku pastinya akan kena marah," larang pemuda yang diam sedari tadi, Lee Juyeon.

"Oh ayolah! Masih ada satu minggu untuk memperbaiki kekacauan jika terjadi sesuatu."

"Tidak!"

"Ayolah, Ju...!" rayu Hyunjae dengan nada manja.

"Tidak." keukeuh Juyeon.

"Hishhh! Tidak seru!" Hyunjae mengerucutkan bibirnya, membuat Juyeon tak tahan untuk tidak mengusak rambutnya.

***

"Ya! Kevin!" panggil Hyunjae agak berbisik ketika melihat pemuda bersurai merah itu berjalan melewatinya.

Kevin menoleh sebentar sebelum mengambil botol minum dari kulkas dan akhirnya duduk di hadapannya Hyunjae. "Ada apa?"

"Bersiaplah, setengah dua belas nanti kita berangkat ke teater itu."

"Bagaimana kalau Juyeon tahu?"

"Biarkan saja. Paling-paling dia akan mengomeli kita atau paling parah... menghukumku." Salah satu sudut bibir Kevin terangkat membuat seringai licik.

***

"Kau yakin di sini tempatnya?"

Hyunjae mengangguk mengiyakan, cahaya senternya menelusuri sekeliling teater.

Dapat dilihat seisi teater yang berantak seperti habis dilanda badai. Debu dan sarang laba-laba dimana-mana, kursi teater yang berserakan, bagian ujung tirai yang sudah tidak terpasang dengan benar, dan masih banyak lagi kekacauan lainnya.

Mereka berjalan beriringan menuju panggung. Hyunjae dan Kevin masih penasaran tentang rumor itu, sebenarnya apa yang membuat teater ini menjadi angker, begitu pikir mereka.

Pyarr!

Salah satu lampu sorot terjatuh tepat di hadapan mereka, membuat suasana di dalam sana menjadi tidak terkendali.

"ANJING!"

"Tolong jaga ucapan kalian!" Itu Juyeon. Sebenarnya pria itu sudah mengikut Hyunjae dan Kevin sejak awal kepergian mereka. Mereka ketahuan tanpa sepengetahuan mereka. Haha.... Rencana Hyunjae terlalu mudah ditebak.

"Hati-hati!"

Jatuhnya lampu teater tidak membuat niat awal Kevin berubah, ia tak akan puas sebelum menyaksikannya sendiri.

"Di dalam tirai itu, katanya ada orang yang pernah mendengar suara piano dari sana."

"Siapa yang pernah mendengarnya?"

"Orang yang mendengarnya akan mati, mereka dikutuk."

"Di sini tidak aman. Ayo pergi saja!" ajak Juyeon.

The FIRST [Kevhwall]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang