0.3

404 60 13
                                    


06.15 KST

Kevin bangun

"Eunghh..."

Sudah siang, sayang...

"Shhh..."

Ayo, bangun!

"Berisik!"

Brak!

Kevin kesal. Ia menekan jam wekernya dengan keras hingga menimbulkan suara gaduh. Ini masih pagi dan ada saja hal-hal kecil yang membuat mood-nya turun akhir-akhir ini. Seperti pagi ini, jam wekernya berbunyi sangat keras, dan suaranya berubah jadi... apa-apaan itu tadi.

Padahal ini baru jam enam lebih lima belas menit. Masih terlalu pagi untuk seorang Kevin Moon untuk bangun di hari liburnya.

Kevin mengucek kedua mata sambil menguap. Ia masih mengantuk sebenarnya. Semalam ia terpaksa terlibat perdebatan kecil dengan Hwall hingga tanpa sadar malam menjadi sangat larut. Ya, salahnya sendiri, Hwall kok dilawan.

Tentang Hwall... Dia tengah duduk di tepi ranjang Kevin sambil memandangi muka bantal Kevin. Entah sejak kapan bocah itu ada di sana, Kevin tak menyadarinya. Yang jelas saat baru membuka matanya, kamar Kevin masih kosong tanpa ada sosok itu di sudut manapun.

"Ada putih-putih di sudut bibirmu," kata Hwall, menunjuk sudut bibir Kevin.

Kevin yang sebenarnya belum benar-benar hidup hanya menujukkan raut wajah bingung.

"Ck! Ada jejak iler di sudut bibirmu," jelas Hwall.

Kevin beranjak dari ranjangnya tanpa menghiraukan ucapan Hwall. Kepala sedikit pusing karena kurang tidur.

"Mau kemana?" tanya Hwall.

"Mandi. Mau ikut?"

"Boleh!" Hwall mengikuti Kevin sebelum akhirnya mendapatkan tatapan tajam dari kedua mata Kevin.

***

"Pagi-pagi bukannya sarapan malah minum kopi," omel Hwall begitu melihat Kevin membawa secangkir kopi dan ponselnya menuju ke balkon.

"Ck, diamlah!"

Kevin duduk di salah satu kursi rotan di sana, lalu meletakkan kopinya ke atas meja.

Hwall ikut duduk di sebelah Kevin, menatap wajahnya yang terlalu fokus pada benda pipih itu. Niat hati ingin mengganggu Kevin, mencoba mencuri perhatian pria itu, tapi ia urungkan. Suasana hati pria itu seperti sedang tidak baik.

Kevin sendiri sebenarnya menyadari bahwa Hwall menatapnya sedari tadi, tapi ia tak ingin menggubrisnya. Ia menatap layar ponselnya, mengecek beberapa e-mail dari manager-nya.

Lalu mengalihkan pandangannya pada gedung-gedung tinggi di sekitarnya.

Suhu saat ini cukup dingin, sangat cocok digunakan untuk menikmati secangkir kopi sambil rebahan dan menunggu matahari tertib.

Kevin berdiri sambil membawa kopinya. Tangan kanan membawa kopi dan tangan kirinya berpegangan pada logam pembatas. Kedua matanya dipejamkan, mencoba menikmati segarnya udara di pagi hari.

"Ya! Kevin Moon!"

Kevin tersentak, membuat kopi yang dibawanya tumpah mengenai pergelangan tangannya. Karena panik, dia segera meletakkan kopi di atas meja lalu mengibas-ngibaskan tangannya dengan brutal sambil berputar-putar guna mengurangi rasa panasnya. Namun hal itu justru membuat keseimbangannya hilang. Refleks ia menutup matanya.

Bruk!

Kevin membuka matanya. Dia tersungkur dengan Hwall yang berada di bawahnya dan bibir mereka saling menempel satu sama lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The FIRST [Kevhwall]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang