Waiting

158 8 2
                                    

“jadi hari ini kita akan kemana?” kataku. “oke hari ini kita akan pergi ke butik untuk membeli beberapa baju lalu pergi ke toko khusus untuk belieber, disana banyak perlengkapan belieber dan setelah itu kita akan ke salon” “hmm.. oke, lalu berita apa tentang justin bieber?” ucapku tersenyum musam, aku tau ini pasti berita buruk bagiku.

“oke kau tau selena gomez ? Ituloh artis disney yang super terkenal” kata jessica antusias. Oh oke aku gak tau siapa itu gomez, dan artis disney itukan banyak lagipula aku jarang sekali menonton televisi ah yasudahlah aku iyakan saja perkataan jessica.

“hmm.. memangnya mengapa?” Kataku menganguk pelan dengan tatapan sendu, dari ekspresinya wajahnya sepertinya aku tau apa yang akan ia katakan tapi ah..sudahlah apa yang kufikirkan ini ngaco ya ngaco.

“Nah seorang justin bieber dengan dirinya itu.....”.

“berpacaran maksudmu?” sela-ku cepat, ku harap kata kata bodoh yang baru saja aku lontarkan itu sama sekali tak  benar.

“yup, kau benar sekalii!! AAAA mereka pasangan yang cocok sekali, aku sangat senang sekali mendengar beita itu. Kau mau lihat foto mereka” ‘DEG!’ Sakit yatuhan disaat aku mencoba untuk tak jatuh cinta pada seseorang hanya untuk berharap justin mencintaiku tetapi apa aku mendapatkan sebuah berita pahit yang aku tak tahu kebenarannya, kau tau seperti banyak panah tajam tepat menusuk di hatiku, kemudian hatiku seperti di injak oleh sepatu besi yang diatasnya di beri bara api, sakit tuhan sakit. Air mataku jatuh aku tak mengerti mengapa begitu banyak cobaan yang meninpa diriku mungkin jika boleh aku pergi di dunia aku akan pergi tetapi tidak tidak bisa aku harus tetap menjalani hidup entahlah dengan segala resiko yang kuhadapi dan segala rintangan yang aku jalani.

“Kau kenapa mess ? apa ada yang salah ?” Kata jessica. Aku tersenyum lebih tepatnya tersenyum pahit sembari menggelengkan kepalaku yang sudah frustasi karena seorang lelaki lebih tepatnya teman lelaki masa kecilku, oh-tuhan aku sudah membohongi sahabatku sendiri dengan senyuman paksaan yang aku perlihatkan padanya.

“Yasudah jika seperti itu, lebih baik kita segera pergi. Ayook!” kata jessica penuh semangat. Aku hanya menanggapi itu dengan senyuman tipis yang tak ber-arti, ku ambil sebuah tas yang di dalamnya terdapat beberapa barang yang biasanya aku bawa.

Aku bersama jessica masuk kedalam mobil mewah milik jessica, aku hanya duduk dan menatap lurus pandanganku pada jalanan yang dipenuhi salju.

“Hei” kata jessica mengagetkan diriku.

“ya apa jess?” kataku.

“Ada apa dengan dirimu?. Ceritakan sajalah” Kata jessica. Aduh bagaimana ini jessica ingin aku menceritakan semua kejadian kelam diriku dan justin tetapi itu tak bisa jika aku akan bercerita pada dirinya pun tak mungkin jessica percaya, yang ada jessica akan berprasangka jika aku hanya membuat cerita palsu.

“ah tidak.. tidak apa apa aku baik baik saja, lihatlah” kataku sembari menampilkan senyuman lebar khas diriku eh-maksudku senyum pahit yang lebar.

”oh baiklah jika kau tak apa apa. Oh-ya hari ini kau mau kemana dahulu ke toko khusus pernak-pernik justin bieber atau kita ke mall dahulu untuk membeli beberapa barang” tanya jessica.

“ah, terserah kau saja aku ikut pendapatmu saja” kataku.

“oke baiklah kita ke butik langgananku dahulu lalu kita membeli pernak-pernik justin bieber kemudian kita mampir ke McD sebentar sudah lama sekali aku tak makan di McD, bagaimana kau setuju tidak?” celetuk jessica panjang lebar.

Oh-oke sepertinya kupingku sudah mulai memanas mendengar berbicara panjar lebar seperti tadi. “apa kau tadi berbicara apa, aku tak dengar” ucapku datar tanpa rasa bersalah. Sedangkan jessica ku lihat wajahnya sepertinya sudah kemerahan haha lucu sekali wajahnya dengan pipi chubi-nya yang sangat ingin aku cubit haha tapi tenanglah aku tak akan mencubi pipi chubi-nya aku tak tega jika melakukan itu kepadanya.

“ah, kau ini setuju atau tidak kau harus mengikuti apa kataku saja?” kata jessica berapi-api. Aku tertawa pelan lalu berkata

“iya terserahmu saja, aku mengikuti komandomu saja haha”. Kami sampai di suatu suatu mall perbelanjaan selajutnya kami masuk ke beberapa butik untuk membeli baju tetapi sedari tadi aku tak menemukan apa yang pas untuk-ku maksudku cukup dengan ada yang di dompet.

“Hei kau sudah selesai membeli beberapa baju ? jika sudah lebih baik kita ke butik lain, membeli satu atau dua baju yang cukup dengan kantongku” kataku kepada jessica.

“Oh-my-god tenang saja kau tinggal memilih bajunya kemudian semuanya aku yang bayarin. Oke bagaimana?” jessica sepertinya sangat antusias dengan apa yang ia katakan sedangkan aku tetap dengan pendirianku membeli baju dengan uangku sendiri walaupun tak banyak lagipula jika-pun aku menerima tawaran jessica aku tak enak maksudku aku sudah terlalu banyak berhutang budi padanya karena dia terlalu baik pada diriku.

“ahh... tidak usah, aku sudah terlalu banyak merepotkan-mu lagi pula aku juga memiliki langganan toko yang barang barang disana tak kalah bagus dengan toko toko bemerek dan aku sering aku kunjungi toko tersebut saat aku mendapatkan gaji” Jelasku pada jessica. Jessica terdiam sejenak sepertinya ia berfikir sesuatu yang entahlah aku tak bisa menebak apa yang sedang ia fikir-kan.

“Oke, ayo kita ke butik langgananmu tetapi sebelumnya kita ke kasir dahulu ya” Kata jessica menarik tanganku cepat. Setelah kami membayar kami kembali ke parkiran untuk pergi ke butik langganku.

Sesampainya disana aku dan jessica masuk ke dalam butik tersebut aku melihat beberapa barang yang harganya pun pas dengan kantongku dan jessica, ia saat ini sepertinya masih terkagum kagum dengan butik ini maksudku bukan butiknya yang keren tapi baju baju yang mereka jual tak kalah bagus dengan merek ternama yang mahalnya sama saja dengan gajiku selama 6 bulan, huh tak lucu bukan.

“Hei kau sudah bertemu dengan baju yang sehati denganmu?” tanyaku pada jessica yang tampak membuka beberapa baju yang di gantung.

“hmm.. sepertinya aku akan banyak belanja disini” jessica berkata tanpa melihat diriku seperti ia sudah terhanyut dalam gelombang belanja atau shoping biasa orang kalangan atas menyebutnya.

“Oh oke yasudah, jika sudah selesai nanti kita bayar bersama sama ya ?” Ucapku meniggalkan dam membiarkan jessica melihat lihat baju baju

“oke messy ku tersayang” Ucapnya tersenyum. Aku hanya tertawa renyah mendengar perkataan yang terkadang konyol atau terkadang ia suka berwibawa tak jelas.

Aku sudah selesai belanja namun saat ku lihat jessica ku rasa ia masih membutuhkan durasi waktu untuk bebelanja. Aku mencoba beberapa baju yang tadi sudah aku ambil, karena aku tak ingin saat aku membeli dan ternyata tak cocok di tubuhku, huh itu hanya membuatku rugi besar seperti mengalami kebangkurtan haha.

“Kau sudah selesai?” teriak jessica dari luar ruang coba

Aku keluar dari ruang coba dan mendapati jessica yang tengah duduk di kursi tepat di samping ruang coba tersebut. “ooh aku sudah selesai, hanya saja aku hanya mencoba beberapa baju takut baju yang aku beli tak cocok di tubuhku” kataku.

“Oh yasudah kalau begitu, aku bayar dahulu ya” katanya beranjak dan meninggalkanku.

Aku kembali masuk ke ruang coba, setelah itu aku ke kasir untuk membayar baju yang aku beli tetapi aku masih harus mengantri, ku edarkan pandanganku ke setiap sudut toko untuk  mencari jessica.....namun

------------------------------------

Wanna Next ? Thanks for reading readers !

Please leave comment or vote ! thanks :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2012 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love from the old best friendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang