I'll be meet you

417 2 0
                                    

Hari ini dimana hari seluruh warga new york merayakan hari raya natal didampingi orang orang yang mereka cintai dengan bersamanya turunnya musim salju yang dingin membuat siapa saja akan malas untuk keluar rumah, kebanyakan warga new york menghabiskan waktu mereka dengan bercanda bersama keluarga yang mereka sayangi, atau duduk di dekat perapian meminum teh hangat lalu bertukar cerita tetang masa lalu atau kejadian lucu yang pernah mereka alami sebelumnya. 

Aku rindu akan kebahagian itu semua, maksudku aku rindu akan rasa kekeluargaan yang tak pernah aku miliki walaupun aku pernah merasakan kehangatan itu semua tetapi bukan bersama keluarga sedarahku melainkan kehangatan keluarga sahabat lamaku dan kehangatan keluarga lamaku.

Aku di new york hidup sebatang kara sejak remaja, tiada siapa siapa disini hanya diriku seorang, disini aku tak memiliki sanak saudara atau saudara jauh sekalipun aku tak memiliki. Terakhir kali aku tinggal di kanada dan di rawat oleh orang tuaku, oh salah maksudku orang tua angkatku hingga diriku berumur 10 tahun, mereka meninggal karena kecelakaan saat itu aku shock dan sangat sangat depresi tak ada yang dapat membuat hatiku tenang saat itu tak ada yang dapat memberikanku sebuah penjelasan mengapa kedua orang tuaku maksudku orang tua angkatku tega meninggalkanku sendirian di saat umurku masih belia. Hingga pada umurku 11 tahun datang seorang pria tampan seumur dengan diriku yang mungkin ingin menjadi temanku, ia datang membawa sebuah penjelasan bahwa ‘tak ada yang abadi di dunia ini, dan semua yang abadi hanyalah milik tuhan karena kita dilahirkan untuk merawat dan menyayangi semua apa yang telah dititipkan oleh tuhan, dan jika tuhan mengambil itu semua artinya kita telah berhasil merawat dan menyanyangi mereka, maka ikhlaskanlah jika tuhan mengambil mereka’ oh-kata kata itulah yang ia katakan pada diriku dan sampai sekarang kata kata itulah yang menjadi pegangan hidupku dan semejak itu aku sadar bahwa aku tak boleh seperti ini terus terusan aku harus memanfaatkan seluruh kekayaan ibu dan ayah angkatku yang telah diberikan untuku ya aku akui memang kekayaan ibu dan ayah angkatku berikan memang tidak cukup banyak tetapi aku tetap harus mengelola itu semua dengan baik, dan dirinya telah menjadi sahabatku tetapi itu dahulu sekarang sahabat lamaku sudah sukses diluar sana menjadi salah satu ‘The Hollywood Famous Guy’ yup, dia adalah Justin Drew Bieber siapa yang tak kenal dengan dirinya seluruh penjuru dunia sudah pasti mengetahui dirinya, dia sekarang sudah semakin tampan, dan mapan dalam segala hal dan juga dia memiliki banyak fans yang setahuku disebut ‘Belieber’ yang dominan semua belieber itu adalah seorang wanita, ya itu setahuku. Kalian tahu aku dengannya berpisah saat umurku 14 tahun karena saat itu aku mendapat beasiswa ke new york untuk melanjutkan seluruh mimpiku untuk menjadi seorang designer terkenal, aku memilih menjalani dan mengejar mimpiku dan aku harus korbakan justin walaupun aku sangat sangat tak ingin tetapi aku harus melakukan dan untunglah justin mengerti itu semua walaupun berat untuk dirinya begitupun untuk diriku. Aku bahagia sekali saat mengetahui dirinya sudah penyanyi terkenal dan sudah tak perlu tinggal ditempat yang tak layak seperti dahulu. Sepertinya sudah sekian dahulu, aku memberitahu masa laluku yang penuh dengan petualangan dan pelajaran hidup yang aku dapatkan dan dirinya.

Aku rapatkan matel karena dinginnya salju yang menerpa jalanan dan  menutup keindahan kota new york dengan butiran kapas putih yang turun. Aku menyusuri jalan kota new york melihat lihat sekitar jalan raya yang biasanya dipenuhi oleh kendaraan yang berlalu-la-lang tetapi kini sepi mungkin hanya beberapa kendaraan saja yang melintasi jalanan tersebut. Aku kembali merapatkan mantel yang melekat ditubuhku, dinginya kota new york tak menghalangiku untuk berjalan jalan menyusuri kota, aku melirik sejenak melihat taman indah yang sering aku kunjungi bersama sahabatku namun sekarang sudah menjadi taman yang hijau sudah menjadi putih karena tertutup  puing puing butiran salju. ‘Drrrt’ Handphone-ku berdering aku dengan sigap merogoh saku mantel dan mengambil hp ber-merek nokia, aku melihat layar hp sejenak oh-ternyata sahabatku yang menelfon diriku lalu aku menekan tombol hijau yang terpampang di layar.

“hallo jess, ada apa?” ucapku bergetar.

“Messy kau sedang ada dimana?!!” teriak jessica-sahabatku- dan Messy ya itulah namaku lebih tepatnya namaku­­Messy Crush Anderswood saat ini aku berumur 16 tahun dan esok kau tau esok adalah hari ulang tahunku yang ke-17, tetapi aku tak begitu suka hari ulang tahunku karena saat aku berulang tahun aku hanya ditemani jessica itu-pun jika jessica tak sedang ada kesibukaan.

“aku sedang berada di depan flowers park. Ada apa memangnya?” aku kembali bertanya pada jessica.

“Cepat kembali ke kost-mu aku sekarang berada di depan kost-an mu!!” Ia kembali teriak membuat kupingku panas mendengar teriak-kan suara cemprengnya, aku segera mengakhiri pembincangan dan kembali ke kost-an untuk menemui sahabatku. Aku kini berada di dekat kost-an aku segera menghampiri jessica yang terlihat sudah kedinginan, ia kembali marah marah tak jelas aku hanya tertawa renyah mendengarnya dan membawanya masuk ke dalam untuk meminum coklat panas sejenak.

“Lalu apa yang membuatmu kemari ? Bukan-kah seharusnya kau sedang duduk di perapian bersama ibumu atau ayahmu atau sedang tukar kado dengan sanak saudara yang datang ke rumah mewah milikmu” ucapku sembari memberikan-nya secangkir coklat panas.

“oke aku ingin memberitahumu, nanti lusa kau harus menemaniku ke konser justin bieber. Dan ini tiket konsernya, anggap saja itu kado natalku tahun ini” ia kembali berucap sembari meneguk coklat panas yang aku berikan padanya sedangkan reaksiku terkaget kaget saat ia memberikanku sebuah tiket konser justin bieber dengan fasilitas VIP oh-ya-tuhan apa ini isyarat engkau untuk menjadikan diriku dan dia-justin bieber- untuk bersahabat lagi.

Aku masih menatap tiket konser tersebut, menurutku ini adalah kado ter-istimewa kali kedua-nya yang tuhan berikan untukku. Kado pertama adalah sebuah kalung yang mom pattie berikan untukku ber-liontin love yang tepat di tengah tengah love bertuliskan ‘J&P’ yang artinya Justin and Pattie akan selalu melekat di hatiku, kira kira kado itu mom pattie berikan ketika umurku 13 tahun dan yang kedua adalah tiket justin bieber dari jessica yang berfasilitas VIP, oh ya aku sempat lupa untuk memberitahu jika jessica adalah seorang belieber fanatik, ia memberitahu-ku banyak tentang justin bieber maka dari itu aku mengetahui banyak tentang justin yang sekarang dari dirinya tetapi yang anehnya ia sama sekali tidak tahu jika aku dan justin bieber pernah dekat maksudku pernah menjadi sahabat, sungguh aneh bukan atau mungkin berita itu memang tak ada seorang belieber pun yang pernah tau, jika benar seperti itu baguslah berarti aku tidak di-bully atau semacamnya oleh belieber.

“Yasudah aku pulang dahulu ya, jaga tiket itu baik baik jangan sampai dihilangkan” peringat jessica lembut sambil menepuk pundakku yang mampu membuyarkan lamunanku. Aku mendongkak-kan tubuhku dari sofa sederhana bermotif bunga bunga lalu memeluk tubuh jessica yang berada di dekat pintu dari belakang, setetes bulir air bening keluar dari mataku entah mengapa itu terjadi akupun tak mengerti. Jessica membalas pelukanku aku kembali merasakan pelukan hangat darinya lalu aku mengucapkan terima kasih pada dirinya dan meminta maaf karena aku tak bisa memberi kado natal untuknya karena keadaan uangku yang tak memungkinkan tetapi syukurlah ia mengerti akan keadaan-ku saat ini.

----------------------------------------------------

Thanks for reading readers!

Wanna next ? leave the comment or vote ! thankyou

Love from the old best friendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang