Hei, ini bukan tasku. Dan isinya sepertinya
Batin Sehun dalam hati.
Suzy menyadari sesuatu karena Sehun hanya mematung memandangi isi dalam tasnya. Dan tak kunjung mengeluarkan bekal makan yang Sehun bangga banggakan sejak tadi.
Ia ikut melihat isi tas Sehun,
"Tunggu sebentar inikan.. narkoba?" Suzy memberi jeda pada kata narkoba. Dan meraih barang tersebut dari isi tas Sehun.
Yang diakhiri aksi saling tatap antar keduanya. Bukan karena tatapan mesra, tapi pikiran mereka bertanya-tanya kira kira siapa pelimik tas tersebut.
***
"Hei, itu bukan punyamu kan?"
"Hei, kau apakan gajimu Sehun? Kau masih merasa kurang?"
"Hei, kau terus pegang tas ini bukan?"
Untuk kesekian kalinya Suzy melontarkan pertanyaan, kadang masuk akal kadang sebaliknya bagi Sehun.
Sedangkan yang dituduh sejak beberapa menit yang lalu tetap bersikukuh jika barang itu, bukan miliknya.
"Sudah aku katakan Zy-a, warna tasku memang ini dan sama tapi setelah aku lihat lihat ini bukan ciri ciri tasku. Aku bersumpah dan tunggu dulu..." Sehun mendekatkan tas tersebut kearah Suzy kembali
"Kau ingatkan? Tas ini seharusnya ada bekas lubang karena tersangkut paku dan kau bersamaku kemarin" Ia menunjukkan sudut tas yang seharusnya ada bekas lubang kecil robek karena terkena paku kemarin. Suzy dengan segera merebut tas tersebut, meneliti kembali.
Benar, ini bukan tas yang diberikan Suzy dan yakin jika itu bukan tas seorang Oh Sehun.
"Kau terakhir menitipkan atau melepaskan tas ini dimana?" Tanya Suzy kembali
Sehun ingat sesuatu dan berpikir,
"Roller coaster, aku terakhir menitipkan disana"
Dengan segera mereka kembali menuju area roller coaster.
Sementara itu, orang yang mengintai mereka
"Bagaimana perkembangan situasi dilapangan?" Tanya Jongin kembali dari kejauhan, atau lebih tepatnya kafe disebrang jalan pada Jongdae yang memegang handy talkienya.
"Mereka masih dibawah pohon ginko, tunggu mereka saling bertatapan mesra..." Jongdae masih asik bernarasi, jangan lupa muka Jongdae yang sepertinya ikut memerah melihat muda-mudi yang mereka intai saat ini-Oke, yang sebenarnya Jongdae yang salah paham.
Jongin memijat kepalanya gusar, ia takut jika Sehun benar- benar melamar Suzy. Sedangkan peraturan dikantor manapun tak ada yang mengiyakan bahwa pasangan suami-istri tidak boleh satu kantor, apalagi satu divisi. Bisa- bisa salah satu bisa dimutasi, bisa Sehun atau Suzy atau malah keduanya.
"Hyung, bagaimana denganmu?"
Tetap tak ada jawaban,
"Hyung?"
Ia memanggil Chanyeol beberapa kali, tapi tetap saja tak ada yang menyahut, baik Chanyeol maupun Kyungsoo. Jongin yakin Handy Talkie mereka sengaja dimatikan begitu juga dengan ponsel mereka.
Jauh disana ternyata, Chanyeol berakhir berkencan dengan beberapa gadis yang ditemuinya, dan sepertinya mengikuti gadis gadis tersebut.
Dan Kyungsoo yang tersesat seperti biasanya.
***
Raut wajah keduanya tampak serius sekarang. Keduanya lari terengah engah menuju ke tempat asal, wahana yang sebelumnya mereka naiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accindentally
FanfictionDia tak menyangka jika kenangan itu akan terbuka kembali, Ia sudah mencoba untuk benar- benar melupakannya. Lebih sedihnya, semakin kau ingin melupakan seseorang itu, kenangan akan masa indah dulu saat bersama berputar kembali diotak.