Chapter 1

896 79 2
                                    

Mereka disana, sepasang kekasih itu,

Oh Sehun dan Bae Sooji.

Ditengah terik panas matahari, keduanya tampak seperti pasangan visual. Jika biasanya mereka mengenakan pakaian setelan kemeja dengan emblem beragam serta celana panjang- khas pakaian formal. Hari ini Bae Sooji mengenakan kaos putih, rok skirt warna hitam diatas lutut, tak lupa rambut panjangnya yang indah dibiarkan tergerai.

Oh Sehun hari ini juga tampak kasual dengan mengenakan kaos yang seragam dengan Suzy- karena Suzy sudah memperingatkan untuk mengenakan warna yang sama, jika-tidak-hidupnya-akan-berakhir-hari-ini. Ditambah kacamata hitam menambah kadar ketampanan seorang Sehun.

Dan hari panjang mereka dimulai hari ini,

***

Pria itu, nampak cemas hari ini. Ia nampak mengetuk ngetukkan jamnya, mondar- mandir beberapa kali, sambil sesekali mengecek ponselnya menunggu pesan atau panggilan dari orang yang ditunggunya hari ini. Oh Sehun menunggu karena ada jadwal kencan dengan kekasihnya.

Ia memutar tasnya, memposisikan didepan badannya, sesekali membukanya, melihat sekilas lagi apa yang berada didalam tasnya kemudian menutup kembali dan senyum lebar tak luntur dari wajah tampannya.

Waktu berlalu dan lihatlah sekarang, jarum jam sudah menujukkan jam pendek dijam 2 dan jam panjang menunjukkan angka 40 hampir jam 2 siang, seharusnya sesuai perjanjian awal jika jam pertemuan mereka adalah jam 1.

Sehun jenuh dan matahari sudah berada tepat diatasnya sekarang, walau ia sudah memakai topi dan kacamata rasanya tubuhnya seakan mau terbakar karena sekarang sedang puncak musim panas. Ia melirik lagi ke ponsel pintarnya jikalau Sooji menghubunginya atau meninggalkan pesan.

Kosong

Dan tepatnya suhu hari ini mencapai 35 derajat selsius, cukup untuk membuat telur dadar menurut Sehun. Jika memilih, ia akan membuka kedai telur dadar saja daripada menunggu Sooji sampai 1 jam, toh menghasilkan uang daripada menunggu gadis yang tak ada ujungnya.

Jika bukan hari penting, ia tak akan pernah mau menunggu selama itu. Lalu dari jauh sudah mulai ada penampakan seorang gadis mengenakan kaos putih, rok skirt berwarna hitam, serta mengenakan sneakers putih sebagai alas kakinya.

Gadis itu, dari jauh sudah melambaikan tangan kearah Oh Sehun tersenyum lebar tanpa dosa, tak nampak raut tergesa- gesa, jangan lupa juga kalau ia nampak amat sangat cantik dari penampilannya yang biasa.

"Ya, daebak aku tak menyangka jika kau mau mengenakan kaos yang berwarna sama denganku. Aku memperhatikanmu dari jauh, dan benar ternyata kau" Suzy memulai basa-basinya yang menurut Sehun, ayolah jika bukan karena hari ini hari spesial, aku tak mau mengenakan pakaian yang sama denganmu. Diikuti Sehun yang memutar bola matanya malas dan tak lupa ia sudah jengah akan alasan Sooji jika telat.

Suzy memperhatikan pria itu dari atas kebawah, mengenakan kaos putih dan celana hitam sesuai instruksinya kemarin seperti saat Sehun mengajaknya untuk berkencan, dan sebagai syarat agar Suzy mau, ia harus menuruti permintaan gadis itu.

Sehun sadar jika ia diperhatikan Suzy,

"Iya, aku tau kalau aku tampan. Tak perlu memperhatikanku segitunya" ucap Sehun percaya diri diikuti candaan Suzy mengekspresikan raut wajahnya seakan mau muntah.

Tak ubahnya Sehun, ia juga tersenyum melihat kekasihnya tertawa sampai Sehun dapat melihat eyesmile diwajah cantiknya. Dengan pakaian yang nampak kasual dari biasanya, ia lebih suka Suzy yang seperti ini. Sehun menyadari, ia beruntung memiliki Suzy untuk saat ini.

Sehun menunjukkan sikapnya seperti biasa menggandeng Suzy, merapikan anak rambut Suzy yang hari ini terbang mengikuti arah mata angin.

Suzy menyadari, Sehun menunggu sudah sejak 1jam lalu, didepan gerbang pintu masuk taman hiburan lotte world, ia hanya melihatnya dari jauh. Karena merasakan perubahan Sehun yang menurutnya drastis, seperti bersikap manja lain dari hari biasanya, dan menurutnya itu hal yang aneh.

AccindentallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang