(1) Do Fun

9 1 0
                                    

Hari ini Haikal mengajak Anya jalan-jalan ke Dufan. Kata Haikal sih liburan pengusir penat karena mereka habis berperang melewati serangkaian kegiatan kelas 12 yang menyesakkan.

Mereka sudah janjian satu malam sebelum nya bahwa akan berangkat lebih pagi agar tidak terkena macet. Namun Haikal tetaplah Haikal yang dengan segala kerandoman nya datang tepat pukul enam pagi kerumah Anya.

Jelas seisi rumah belum ada yang bangun. Bahkan ayam tetangga pun belum kedengaran akan berkokok.

Pagi itu yang Haikal lakukan hanyalah duduk lesehan didepan pintu rumah Anya. Sambil terus berusaha menelpon pacarnya itu agar membukakan nya pintu.

Sudah lebih dari 40 panggilan yang dilakukan Haikal namun masih belum ada tanda-tanda seseorang yang mau membukakan pintu itu untuknya.

Karena sudah merasa cape, kedinginan, dan sedikit merasa takut Haikal memberanikan diri mengetok pintu rumah pacarnya itu.

"Misiii paakeett." Ucap Haikal sedikit teriak agar terdengar sampai kedalam rumah dan tidak lupa tangan nya yang mengetok-ngetok pintu dengan tidak sabaran.

"Ini sekeluarga kalo tidur pada kaya mayat amat sih gatau gua takut apa yah." Gerutu Haikal karena sudah berkali-kali berteriak namun tidak ada satu orang pun keluar untuk membukakan pintu untuknya.

"Om Enda, Tante Eni, Anyelir Yudhistira ini anak kasep didepan tolong bukain pintu atuhh." Karena sudah kesal Haikal pun berteriak lebih keras. Mungkin sebentar lagi para tetangga Anya akan datang untuk memarahinya.

Sudah berkali-kali dia berteriak namun masih belum ada tanda-tanda dia akan dibukakan pintu. Namun tepat diteriakan nya yang ke 34 kali terdengar seseorang yang membuka kunci pintu dari dalam. Yah dia menghitung setiap teriakan yang dia lakukan. Memang serandom itu seorang Haikal Fernando.

"Siapa sih subuh-subuh berisik dirumah orang." Ucap Ibu sedikit memaki-maki seseorang yang sudah mengganggu tidur nyenyak nya.

"Misi bu. Ikal ini mau jemput Anya." Kata Haikal sambil tersenyum lebar karena sudah dibukakan pintu. Tidak sia-sia tenggorokan nya sakit pikir Haikal.

"Mau kemana emang kal ini masih subuh. Ayam mpok Jeni aja belom bunyi." Mpok jeni merupakan tetangga sebelah rumah mereka. Janda beranak 2 itu memiliki ayam yang akan berkokok saat subuh tiba. Suara ayam tersebut sudah menjadi alarm rutin ibu untuk bangun menyiapkan segala urusan rumah tangga.

"Mau ke dufan bu. Biasa refreshing abis UN kan kita." Haikal mengucapkan nya dengan bangga sambil menggaruk belakang kepala nya yang tidak gatal.

"Sepagi ini? Aduh kal tuh badut dufan aja masih mimpi jadi badut disney kali." Ucap ibu asal karena tidak habis pikir dengan kelakuan pacar anak nya yang ajaib itu.

"Takut macet atuh bu. Ibu tau sendiri Jakarta gimana terus kalo dateng nya siang kita pasti gabakal bisa naikin semua wahana." Haikal memang orang paling tidak mau rugi sedunia mungkin. Cowo itu setiap membeli mie ayam selalu meminta saus sambal dua bungkus. Satu untuk dia makan hari ini dan satu lagi akan dia makan besok dengan indomie rebus.

"Yaudah kamu bangunin sana si Anya nya. Masih molor tuh dia tapi inget jangan berisik ayah belum bangun semalem abis ronda kasian." Kata Ibu merasa cape sendiri bicara dengan Haikal dan langsung pergi ke dapur untuk membuat sarapan.

Saat ini Haikal sudah berada didepan pintu kamar Anya. Awal nya dia ingin langsung masuk saja namun dia mengurungkan niat nya. Tidak haikal banget kalau langsung to the point.

Tuktuktuk
"Anya open the door." Kata Haikal sambil menirukan suara anna di film frozen.

"Anya do you want to built a snowman?" Kata Haikal lagi dengan masih mengetuk pintu kamar Anya pelan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SORROW▪︎MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang