Wanita itu penyair bisu
Aksaranya penuh sendu, wajahnya begitu kelabu
Syair - syairnya melukis rasa beku, mata nya nanar penuh kelu
Hingga hatinya dingin membeku kaku
Malam telah lewat, diraih mimpinya dalam gelap dan terlelap
Bait demi bait, kata-katanya menyayat
Dibuat tak berdaya oleh gurat sayat
Lalu ia bercakap pada pohon yang berderit cepat
Bertanya pada angin yang datang melesat
Tentang kesunyian yang terus menjerat
Tentang kerinduan yang datang mendarat
Dia adalah wanita penyair yang resah, tubuhnya bergetar penuh gelisa
Tak ada ungkap, hanya tinta mencipta darah
Disela kesunyian, hatinya mati terbunuh pasrahJakarta, 13 ags 19
Andryan
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta, Senja Dan Rindu
PoesíaAksara nya tentang rindu Terbelenggu dan menunggu