Aku ingin mengeluh pada awan kelabu yang belakangan ini membiru,
Sepertinya akhir-akhir ini ia berhasil bahagia, siapa tau aku bisa diberi tahu caranya.
Aku ingin mengeluh tanpa perasaan bersalah karna tak bersyukur,
tentang kamu, sang pantaiku .Tentang hal yang belakangan ini beradu di pikiranku
Jika memang ia pantai dan aku pasirnya, maka mengapa seolah yang ia pikirkan hanya tentang lautan ?Aku yang berada tepat dan bersentuhan dengan tanahnya
Aku yang menahan debur ombak yang mungkin merusaknya
Aku yang bahkan menjadi tempat ia bersandar kala debur ombak terlalu jauh darinya
dan aku yang menyapanya dikala fajar meninggi dan hari akan diganti oleh sapaan malam ke arah mimpiHai pantai,
Apa hidupmu melulu tentang laut biru ?
Apa kamu lupa riuh dan canda pun banyak tercipta karna pasir pantaimu ini?
Apa kamu lupa riang ada diatasku, aku , sang pasir yang hanya kau biarkan .
Atau tak sadarkah kamu, saat sepi dan riuh aku yang ada di sampingmu
Saat dingin dan terik, aku yang menggenggammuAku, pasir pantaimu yang bahkan tak punya tempat untuk mengeluh
Aku, pasir pantaimu yang bahkan tak kau beri sedikit waktu untuk bercerita tentang hariku
Aku, pasir pantaimu yang bahkan yang cukup bahagia mendengar sedikit tutur darimu ketika kamu lelah dan semua cerita ttg bersenang" dengan lautanAku, pasir pantaimu yang bahkan harus cukup bahagia menemanimu sangat sejenak dan mengantarmu mengakhiri hari menuju fajar baru dan membiarkanmu berkisah besama lautan .
Lagi dan lagi dan lagi .
Ya, lagi lagi, sepertinya aku bukan pemeran utama ...
YOU ARE READING
SEPERTI PEMERAN UTAMA
RomanceSoal rasa memang tak ada orang pintar. Aku kira aku adalah pemeran utama ternyata sepertinya hanya sekerdar pelengkap cerita. Memang aneh. Terkadang yang melukis senyum dari fajar menyapa sampai bulan meninggi dikalahkan oleh yang mencipta air ma...