첫 불용

1.9K 133 22
                                    

♥♥♥

♥♥♥

WARNING!!! OOC! Lubang Plot bertebaran! Humu! M-Preg!

♥♥♥

♥♥♥

Nezha, iblis api yang dikurung disebuah istana di tengah kawah kunuh berapi karena melukai banyak dewa. Setelah seribu tahun berlalu gunung api tersebut meletus, membuat segel belenggu kurungan Nezha melemah dan hancur. Para manusia yang tinggal disekitar gunung tersebut gunung tersebut sangat ketakutan. Selain menghadapi amukan gunung berapi, kekacauan di dunia fana pun terjadi karena Nezha mengamuk.

Lava yang mengalir kemana-mana secara tak terkendali pun ikut mengacaukan kestabilan istana bawah laut akibat aliran lava yang mengalir sampai pesisir pantai mengkontaminasi lautan sehingga banyak makhul lautan yang keracunan dan mati.

Aobing sang putra mahkota istana bawah laut yang merupakan keturunan naga keluar untuk mendinginkan lava agar lava aliran lava tidak semakin luas mengkontaminasi lautan, secara tidak sengaja bertemu dengan Nezha yang sedang kehilangan kendali dan mengamuk serta menyerang para dewa. Melihat para dewa kepayahan menghadapi amukan Nezha membuat hati Aobing tergerak. Aobing tahu bahwa para dewa langit membenci para naga dan keturunannya karena dianggap sebagai monster dan ancaman bagi langit namun Aobing yang baik hati tetap turun tangan dan membantu para dewa untuk menghadapi Nezha.

Air memadamkan api...

Pertarungan sengit terjadi antara Nezha dan Aobing. Lautan bergolak sementara daratan bergetar hebat, api menyembur kemana-mana dengan cepat dipadamkan oleh api buatan Aobing. Hingga pada akhirnya sebuah jimat pengikat membelenggu sebagian kekuatan Nezha, susah payah para dewa mengembalikan akal dan kesadaran Nezha agar tidak termakan kejahatan dan energi negatif dalam hatinya. Para dewa bahkan dengan rendah hati meminta bantuan Aobing untuk membantu Nezha mengendalikan emosinya agar sang iblis api bisa sedikit lebih manusiawi.

Keduanya tinggal di sebuah rumah di bawah kaki gunung berapi yang terhubung langsung dengan lautan, sedikit jauh dari rakyat biasa. Kadang-kadang Aobing akan mengajak Nezha pergi ke desa terdekat, ke pasar untuk membeli kebutuhan hidup mereka ataupun sekedar memenuhi undangan penduduk untuk mengusir siluman yang mengganggu mereka.

♥♥♥

"Apa yang kau lakukan di sana?" Aobing yang baru pulang dari istana bawah laut mengerutkan keningnya melihat Nezha yang duduk bermalas-malasan di atas atap rumah sambil memainkan bola-bola api kecil.

Nezha tidak menjawab, mengabaikan Aobing.

"Apakah ada yang mengganggumu?"

Nezha berdecak kesal, melompat turun dan mendarat sempurna di hadapan Aobing. Bola-bola api kecil menghilang menyisakan asap yang pudar terkena hempasan angin laut.

Aobing, sang pangeran naga yang polos menatap Nezha.

"Kau benar-benar bodoh!" Nezha menarik tubuh Aobing, mendekapnya erat kemudian mencium bibir dingin sang pangeran. "Kau meninggalkanku terlalu lama, bodoh!"

Sekali lagi, gelapnya malam dan dinginnya angin laut menjadi saksi ketika sang iblis mencumbu penuh damba sang naga.

♥♥♥

Tai Yi Chen, seorang dewa yang ditugasi untuk mengawasi perkembangan Nezha datang berkunjung dan terkejut melihat apa yang sedang Nezha lakukan kepada Aobing. "Astaga! Iblis dan Naga tidak boleh bersama! Itu adalah peraturan langit yang seorang pun tidak berani melanggarnya."

Nezha mendengus mendengar ceramah Tai Yi Chen.

"Aobing, kembali ke istana bawah laut! Biar aku yang menemani Nezha mulai hari ini!"

Aobing menatap Nezha untuk sesaat, dengan sedih mengubah wujudnya menjadi seekor naga dengan sisik biru laut yang indah. Malam telah lama jatuh, langit menurunkan badai dan snag pangeran naga melempar dirinya sendiri ke tengah lautan.

"Aobing! Aobing! Aobiinggg!!!" Nezha berteriak, melemparkan api ke tengah lautan untuk mencari keberadaan Aobing namun gempuran ombak lah yang ia dapatkan.

"Suku Naga mendapatkan tugas untuk menjaga lautan dan memenjarakan semua monster laut yang mencoba melawan kehendak langit. Tidak semestinya kau menodai Aobing, Nezha!"

Nezha mengepalkan kedua tangannya, menahan amarah dan berteriak kencang hingga bumi bergetar, bola-bola api seukuran kelapa terlempar ke arah Tai Yi Chen.

"Kau boleh marah, Nezha! Tetapi tidak boleh merusak tatanan alam semesta." Ucap Tai Yi Chen sambil menghindari api yang dilontarkan oleh Nezha. "Kau api dan Aobing air, selamanya tidak akan bisa bersama."

♥♥♥

Empat bulan terkurung di dalam istana bawah laut, Aobing merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya, ketika ia menanyakan hal tersebut kepada sang ayah, sang raja naga hanya menjawab bahwa mungkin terlalu lama berada di daratan membuat tubuhnya kelelahan. Namun sesuatu yang mengejutkan terjadi. Aobing tiba-tiba berteriak kesakitan merasakan perutnya seperti terbakar dan dibelah dari dalam. Pada saat dirinya hampir pingsan tiba-tiba ia berubah kedalam wujud naganya, kemudian mengeluarkan sebutir telur berwarna merah menyala serupa bara api.

Bukan hanya Aobing dan sang ayah yang terkejut, para bangsawan naga lainnya pun terkejut melihat telur naga sewarna bara api tersebut karena biasanya telur naga akan berwarna kehijauan atau sebiru lautan. Lebih terkejut lagi ketika seokor naga kecil menetas dari telur tersebut dan menyemburkan api. Api di dalam lautan!

Dengan kebingungan Aobing menceritakan bagaimana ia dan Nezha berhubungan selama ini. Karena bagaimana pun ia yang mengandung telur naga api tersebut dan mengeluarkannya. Bahkan sang bayi naga tersebut dengan manja melingkari tubuhnya dan dengan manja mengusap-usapkan tubuh kecilnya kepada Aobing.

"Dia adalah naga api pertama yang lahir di dunia ini, aku akan menamai cucuku Bulyong." Ucap sang raja naga.

Aobing berterima kasih karena sang ayah dan para naga lainnya mau menerima putranya. Ia dengan hati-hati merawat Bulyong hingga putra kecilnya mampu merubah wujudnya menjadi bayi manusia.

Bayi Bulyong memiliki tanduk di dahinya seperti Aobing hanya saja tanduk Bulyong berwarna merah, rambutnya sehitam arang dan bola matanya semerah bara api, telinganya runcing serupa Aobing.

"Kenapa kau sangat mirip ayahmu, Nak? Apa kau juga merindukan ayahmu?"

♥♥♥

Pada saat bulan penuh, lautan bergolak mendatangkan gelombang tinggi di permukaan ketika sang iblis api datang menemui sang raja naga. "Aku ingin menjemput Aobing!" ucapnya. Angkuh dan percaya diri. Namun ia berusaha bersikap sedikit sopan karena yang dihadapinya adalah ayah Aobing, pujaan hatinya.

Enggan berurusan dengan iblis api yang mengacaukan langit dan meresahkan bumi, sang raja naga membiarkan putranya menemui Nezha.

"Dia adalah putra kita, naga api pertama... ayah memberinya nama Bulyong." Ucap Aobing.

♥♥♥

Keluarga kecil sang iblis api pada akhirnya hidup bahagia diperbatasan langit dan lautan.

♥♥♥

♥♥♥

END

♥♥♥

♥♥♥

Saya sedikit memaksa sahabat saya untuk membuat drable tentang pasangan ini padahal dia sedang hiatus. Maaf kalau ada kesalahan dalam penulisan kata.

Kalau tahu ff lain tentang Nezha dan Aobing jangan ragu untuk berbagi....

♥♥♥

♥♥♥

Friday, November 01, 2019

7:12:35 PM

Lutfi & NaraYuuki

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

첫 불용 (Nezha x Aobing) DrableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang