now

154 18 12
                                    

'... dari maknae kpop boyband sensasional, BTS, tertangkap kamera CCTV di sebuah Tattoo Parlor dan Karaoke Room bersama seorang wanita yang berinisial M, yang merupakan seorang tattoo artist. M ditengarai merupakan juga pembuat tattoo baru yang tergambar di punggung tangan Jungkook. Maknae dari BTS tersebut dirumorkan memiliki hubungan special dengan sang artisan saat jeda liburan yang diberikan kepada para member BTS untuk keperluan personal...'

Rasanya surreal. Yerim merasakan jemari yang menggenggam ponsel bergetar pelan, menyamarkan gemetar yang juga menjalari tempat yang sama, yang perlahan merambat ke anggota tubuhnya yang lain.

Sesuatu seakan memenuhi rongga dadanya, meski Yerim juga tak paham apa. Ia kehilangan kata-kata untuk bicara.

"Yerim.. Yerim-ah.." suara Seulgi terdengar memanggil di kejauhan. Sangat jauh. Yerim menyibak sedikit rambut yang jatuh di depan telinganya, memastikan. Sambil terus berucap lamat, menenangkan sesuatu. Dirinya. Hatinya. Matanya belum beralih dari layar ponsel, yang kini terlihat memburam.

"Yerim-ah.." tepukan lembut di bahunya membuat Yerim tersadar. Segera ponsel ia jejalkan dalam saku jeans dan menoleh ke arah Seulgi, yang kini sudah berdiri di sampingnya.

Wajah Seulgi memancarkan kekhawatiran, "Ada apa? Wajahmu terlihat pucat, Rim.."

"Heung?" Yerim menggeleng, menyembunyikan apapun yang menyita perhatiannya tadi, yang membuatnya kehilangan kendali, lagi, meski sesaat. "Tidak apa-apa, eonnie.. hanya membaca sesuatu yang singkat tadi.."

"Oh iya, soal apa?"

Yerim hampir lupa, sejak insiden yang menimpa Jonghyun, para eonnie-nya jauh lebih persisten untuk memastikan dia baik-baik saja.

"Beberapa komentar tentang album Day 2.. iya.. rasanya tentang itu.." susah payah Yerim memastikan suaranya tak bergetar, meyakinkan. Meski ia-pun ragu.

Seulgi memandangnya untuk sesaat. Seolah membaca jauh ke dalam dirinya, Yerim khawatir, para eonnie-nya agak ahli soal ini.

"Apa yang kau baca hal yang baik? Apa aku perlu tahu, Rim?"

Yerim tersenyum, kali ini tulus, meski lemah. "Tidak, eonnie. Bukan hal yang penting.."

Mata Seulgi belum lepas membaca gestur gadis yang lebih muda saat ia menyerah untuk menggali lebih dalam dan meraih tangan Yerim untuk segera keluar dorm mengingat member yang lain sudah menunggu mereka di dalam mobil.

'Aku akan memastikan ini bukan hal yang buruk, Rim, nanti.." Seulgi membatin.

Pintu dorm menutup dan mengunci secara otomatis di belakang kedua gadis itu saat lift membawa mereka turun untuk mengejar jadwal tampil beberapa jam lagi.

--

author's notes

hi, philaluphia here. Sangat kangen Jungri belakangan, tapi alih-alih meneruskan Rooftop, saya malah mencoba menulis cerita baru. Masih terkait Jungri, kok. And i promise i still continue Rooftop, i plan to finish that one, please help me, God.

Buat sebagian orang, cerita ini mungkin agak sensitif karena mengangkat rumor yang menerpa JK tempo lalu. i apologize in advance, then. Tapi harap diingat ini semata fiksi dan mungkin sangat jauh dari apa yang terjadi sebenarnya. I love JK & Yerim so much that it feels hurt to see them in pain, really.

ini kisah yang tidak akan terlalu panjang. pertama kali juga bagi saya menulis dalam bahasa ibu, semoga cerita ini dapat dinikmati siapapun yang menyayangi jungri, just like i love them.

cheers, phe.

How Can I Love the Heartbreak, You're The One I LoveWhere stories live. Discover now