then

103 16 6
                                    


"Rim.."

"Hmm.."

Ia merasakan sentuhan lembut di jemarinya, menggenggamnya kemudian. Dua tangannya yang besar menangkup protektif sambil menggerakkan jarinya pelan.

"influence.. aurora.." perlahan ia memisahkan jari Yerim yang dirajah dengan kata yang baru saja disebutkan. "it's pretty, Rim. So very pretty.."

"Aku punya satu lagi.." goda Yerim, "tahu dimana letaknya?"

Mata lelaki itu menyipit, menangkap maksud playful yang ditanyakan si gadis.

"Tentu.." dengan nada canda yang sama, Jungkook menyentuh dasar leher yerim, lalu jarinya merayap pelan ke belakang leher gadis itu. Ia berhenti tepat di area bertuliskan 'stability', membelainya lembut.

"Stability.." Kook berujar pelan, matanya tak lepas menatap Yerim saat ia bergerak mendekat ke depan gadis itu. "Aku mau itu, Rim.."

"Hmm.." Yerim seolah disihir oleh mata dan sentuhan lembut dari jemari lelaki itu.."Tattoo sepertiku?"

"Ya.. itu.. lebih besar, supaya kau bisa melihat dengan bebas tanpa tersembunyi.." Jungkook memamerkan senyum kelincinya, mengirim sensasi aneh yang menjalar ke perut Yerim. Seperti kupu-kupu liar berterbangan di dalamnya. Sudah sekian lama, tapi selalu seperti ini saat Jungkook di dekatnya. Selalu seperti Yerim tak mampu menjauh.

Saat Yerim merasa lelaki itu sudah tak bisa lebih dekat lagi, satu tangan di belakang leher dengan tangan yang lain bertengger lembut di pinggangnya menahan agar Yerim tak bisa lari, wajah Jungkook mendekat hingga ujung hidung mereka bersentuhan.

"Tapi selain itu.."

Yerim kehilangan kendali, rasanya sulit bernafas.

"I want to be your source of stability.." ucap Kook pelan sebelum bibirnya menyentuh bibir Yerim dalam sebuah kecupan lembut, awal dari jutaan kecupan yang membelainya kemudian.

"Always.."

Saat itu Yerim percaya. Sangat percaya.

--

How Can I Love the Heartbreak, You're The One I LoveWhere stories live. Discover now