now

92 13 1
                                    

Klakson berbunyi di kejauhan. Barisan gedung yang berlarian di luar jendela mobil menyambut Yerim saat kesadarannya kembali.

"Sooyoung-ah. Berhenti.. Jangan dibahas lagi.." nada tegas Irene, dengan selipan aksen Daegu yang kerap keluar saat ia sedang kesal, membuat Yerim terkesiap.

"Aku tidak sebut nama, eonnie.." Sooyoung membela diri.

"Yerim.." genggaman lembut meraih lengan kirinya, Wendy eonnie. "Are you okay? Ada sesuatu yang mengganggu?"

Pertanyaan Wendy serentak membuat seluruh perhatian tertuju padanya sekarang. Yerim bergerak tak nyaman di atas kursinya. Ia menggeleng tegas, mencoba meyakinkan sekian pasang mata yang memandangnya khawatir.

"Tidak eonnie, aku hanya tertidur sebentar tadi.. kelelahan. Sumpah.." Yerim membuat gestur V dengan kedua tangannya. Berharap para eonnie-nya percaya.

"Baik.." kata Irene akhirnya setelah beberapa saat, "tapi janji padaku kau tidak menggunakan ponselmu sampai akhir acara nanti Yerim. Kau sering terdistraksi dan tidak fokus kalau sudah bermain dengan ponselmu.."

Yerim tersenyum, mengerti akan maksud tersembunyi di balik perintah eonnie tertuanya itu, sangat mengerti. "Oke, eonnie.. sudah kumatikan ponselku sejak tadi.."

"Yaakkk..." seruan Sooyoung memecah kekakuan yang meliputi, "Siapa yang mau tokpokki sebelum tampil?"

"Aku.."

"Seulgi!"

Wendy dan Seulgi bersahutan sementara Yerim hanya mampu memandang penuh syukur.

Tanpa ia sadari, Irene masih mengamati.

--

author notes :

The 1975 I like America & America likes Me

on repeat.

How Can I Love the Heartbreak, You're The One I LoveWhere stories live. Discover now