1

25 6 0
                                    

Seorang gadis kelahiran Bandung 09 juni 2003, keluar dari mobil sport berwarna merah cerah. Dengan seragam smkn2 jakarta, rambut yang sengaja tergerai dan menggunakan jam tangan yang bermerek elexsander berwarna hitam. Menambah kesan ke cantikan seorang gadis tersebut. Iyalah rara anggata angeraini.

Rara berlari kecil menuju kelasnya yang melewati koridor sekolah, siswa siswi pun mulai ramai berjalan menuju lapangan karna tingal 5 menit lagi, akan melakukan upacara yang wajib setiap hari senin.

Bugh

Tanpa rara sadari dia telah menabrak seorang lelaki tampan yang berjalan santai. Rara menelan slavinanya secara paksa
Geral batin rara
Rara pun berdiri sambil membersihkan rok yang agak sedikit kotor.

"ehh punya mata gak sih, gak liat apa gue lagi jalan hah, atau jangan jangan mata lo pokus sama muka gue aja ngaku lo." bentak rara dengan nada suara yang agak tinggi

Laki-laki itu pun tidak menghiraukan sama sekali ocehan rara melainkan hanya mengangkat sebelah alisnya dan melanjutkan jalanya yang menuju lapangan.

"ihh dasar es batu, emang tu orng jutek amat makin penasaran kan gue" gumam rara yang sangat pelan tapi masih bisa di dengr oleh geral iyalah laki laki yang di tabrak rara tadi.

Rara pun sampai di depan kelasnya yang langsung di sambut oleh teman temannya. Biasalah para indegeng cewe.

"tumben lo gak telat ra" kata nisa yang di depan pintu

"hehee kan awal masuk ajaran baru, jadi gue harus menaati peraturanya dulu nanti kalo udah tengah tengah bulan baru deh gue kaya biasa" yang di sahut rara sambil cengengesan.

"semerdeka lo deh ra" jawab nisa dengan eksperesi muka marahnya.

"ayo cepetan kelapangan" kata riska

"entar gua naro tas dulu" sahut rara.

Lapangan.

Dimana cahaya yang sangat panas di pagi hari ini yang tingal beberapa menit lagi yg akan terlaksanakan upacara bendera merah putih.

"eh selma belum turun" kata diva

"belum kayaknya" yang di sahut oleh nada

"emang tuh curut gak pernah sadar" kata rara

"apa lo ngatain gue" tiba-tiba selma muncul entah dari manakah dia seperti jelangkung yang datang tiba-tiba.

"dari mana aja lo" sahut diva dengan muka keselnya.

"macet tadi di jalan makanya telat" sahut selma

"alasan aja lo bilang aja kesiangan bangun" sahut rara dengan muka sok menghujat.

"hehehe... Elo ya ra kalo ngomong suka bener" sahut selma, sambil cengengesan

"yaelah sel lipstik lo kaya mau kekondangan aja" tegur nisa sambil ketawa pelan.

"anjing sel hapus gak lo, hari senin sel manamau upacara lagi" sahut diva sumpah apapun diva sangat kesel sekarang.

"gila dasar lo" sahut inur

"yaelah santai ja kali" sahut selma dengan muka datarnya

"di pergogk ibu imeh baru tau rasa lo" sahut nada sambil memutar bola mata malas

"EH YANG DI BELAKANG BISA BISA DIEM GAK SIH" tegur riski wakil ketua kelas kepada temen-temen rara.

"santuy mas broo"sahut rara sambil tangan yang di lipat ke dada.

"gak usah di ladenin ra" kata riska





Hay guys kalin tau gak ini kali pertamanya gue nulis cerita kaya gini jadi tolong ya maklum kalo tayponya bertebaran sampai berjumpa di cerita selanjutnya see you guys:)


Maaf ya guys gue updet ulang karna ada kesalahan sedikit makasih yang sudah mau baca:)

MEN ICE CUBE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang