Attempting the first opportunity..

5.5K 418 38
                                    

A/N : Janjinya mau double update kemarin tapi akunya ketiduran doongg. maaf yaa dear, hari ini aja aku double up nya langsung yaa!!

...

Mata Taehyung sedikit mengeluarkan air saat Jeongguk menggerakan pinggulnya lebih cepat, membuat penis besar miliknya sesekali melesat memasuki kerongkongan Taehyung. Kedua tangannya diikat ke belakang tubuhnya menggunakan dasi hitam yang Jeongguk kenakan.

"Ahh.. Fuck! Mulutmu sangat hangat Kitten! Kau membuat Master bangga."

Jeongguk terus menggerakkan pinggulnya semakin cepat membuat Taehyung kewalahan. Telapak kaki miliknya yang sedari tadi memijat milik Taehyung di bawah sana terasa sangat basah akibat dari precum yang keluar. Taehyung hanya bisa mendesah tidak karuan saat dirasa dirinya semakin dekat dengan puncak. Tapi, Jeongguk menghentikan gerakan kakinya dan menarik keluar penis besar miliknya dari dalam mulut Taehyung yang hanya bisa merengek pelan karena ejakulasi nya yang tertunda, penisnya sangat sakit sekarang.

"Duduk di sini Kitten." Jeongguk menepuk kasur di sampingnya sambil menatap Taehyung penuh dominasi.

Taehyung menurut lalu mendudukkan dirinya di atas ranjang yang tadi Jeongguk duduki. Rahangnya terasa sangat pegal dan membuat ia kesusahan untuk berbicara.

"Apa master memelihara kucing bisu?" ujar Jeongguk dingin. Taehyung menunduk seraya mengigit bibir bawahnya lalu menjawab ucapan Jeongguk dengan suaranya yang serak.

"J-joengsohamnida... Master..."

Taehyung masih sedikit bingung dengan kejadian sekarang. Ia datang kesini untuk menandatangani kontrak kerja bukan kontrak untuk melakukan hal seperti ini. Jauh dari dalam lubuk hatinya, ia memang menginginkan Jeongguk untuk menjamah tubuhnya tapi dengan cinta yang mendasari, bukan nafsu sesaat atau bahkan rasa penasaran.

Air matanya menetes. Ironis sekali pikirnya, sekarang ia benar-benar menjadi seorang jalang seperti yang Sikhye pernah katakan.

"Taehyung?" Jeongguk mengangkat dagu lancip milik Taehyung, menghapus air mata dari pipi tembam miliknya. Netra hitamnya menatap Taehyung dengan lembut lalu mengusap pipi tembam yang memerah itu.

"Apa aku keterlaluan?" tanyanya.

Taehyung tak habis pikir dengan sifat Jeongguk yang berubah-ubah. Sewaktu awal mereka melakukannya, Jeongguk sangat kasar tapi lihat sekarang ia menatap dirinya dengan pandangan khawatir? Yang benar saja! Ia tadi hampir membuat rahangnya patah.

"R-rahangku sakit, Jeongguk..." ujar Taehyung dengan suara kecilnya.

Iris karamel miliknya berusaha menatap balik milik Jeongguk walaupun getar takut masih sangat terlihat di sana. Raut wajahnya menunjukkan kekecewaan membuat Jeongguk merutuki dirinya sendiri.

"Aku minta maaf jika tadi terlalu kasar kepadamu. Apa kau ingin kita menghentikan ini sekarang?" tanya Jeongguk masih dengan nada lembutnya.

Taehyung menggeleng ribut, ia tidak terima jika kegiatan yang sangat ingin ia lakukan dari dulu ini tertunda hanya karena dirinya yang cengeng.

"Lanjutkan... Tapi kau harus memperlakukanku dengan lebih lembut sekarang, Jeongguk."

"Baiklah."

Jeongguk melepas ikatan dasinya dari kedua tangan Taehyung lalu mendorongnya agar Taehyung merebahkan tubuhnya di atas ranjang hotel.

"Jeongguk?"

Tangannya kembali di ikat oleh Jeongguk, bedanya kali ini tangannya di tarik ke atas kepalanya. Jeongguk hanya tersenyum kecil lalu mengambil satu botol wine yang sedari tadi mereka pesan. Ditarik nya Baju yang Taehyung kenakan menutupi wajahnya membuat Taehyung menggelengkan kepalanya ribut.

ON HOLD | SERENITY - KOOKV [21+] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang