Love Letter by CHiCO with HoneyWorks

3 2 0
                                    

Romaji

Kizandeku boku-tachi no
hari o modoseru no nara,
hetakuso na “rabu retaa”
kaze ni nose mou ichido todokeyou

Kawari yuku machinami o
aruite wa tachidomari
Doredake no toki ga sugi
nagarete itta no darou

Aah...

Mae o muku koto ni tada hisshi de
tagai no hohaba mo wasurete
Susunda saki ni nokotta ashiato wa
boku hitotsu dake

Te o nobashite mo,
todokanakute kasunde yuku
Nee?
Dakishimete kureta atatakai te wa
tooku e

Kata otosu boku ni tada
waratte yorisotte
Sore dake de aruki tsuzukerareta
imasara kizuitan da

Aah...

Mabuta o tojiru to omoidasu
hitori nayanderu yokogao
Mitsukete kakeru kotoba wa
erabezu ni boku wa nigeteta

Koe o kakete mo,
todokanakute kasunde yuku
Nee?
Kikinareta hazu no kimi no koe
doko? Wasuretakunai

Kikasete
mimimoto de

Ano koro no boku wa ima yori osanaku,
“I want you to hear my voice.”
kotaerarezu
Ima nara tonari de onnaji mesen de
nigenai kara

Te o nobashite mo,
todokanakute kasunde yuku
Hodoketa ito wa soratakaku
nobotte kieteku

Te o nobashite mo
todokanai kasumu sora e
Believe
Wasurenai kimi wa kore kara mo zutto
kokoro ni ikiru yo

Chikau yo

Indonesian Translate

Jika aku bisa menandai waktu kita
semudah membalikkan kedua tangan,
mungkin aku akan mengirimkan "surat cinta" anehku ini
sekali lagi, dengan angin sebagai pesanku.

Saat aku berjalan di sepanjang jalan yang pernah berubah ini,
aku selalu berhenti sebentar-sebentar, dari waktu ke waktu.
Aku penasaran, sudah berapa banyak waktu
yang kuhabiskan sejak saat itu.

Aah...

Kita hanya begitu bertekad untuk melihat masa depan
dan kita datang untuk melupakan perkembangan lainnya.
Itu hanya ketika aku sampai pada tujuanku, aku pun sadar
jejak kakiku yang hanya tertinggal di jalan.

Berusaha sebisaku  untuk menggapai dengan tanganku,
aku masih tidak bisa menggenggammu, untukmu yang memudar seperti kabut.
Apa kau tahu itu?
Kehangatan tanganmu yang melingkariku dalam pelukanmu sekali saja
yang sudah menjadi sebuah kenangan lama.

Sejak aku selalu jadi malu-malu,
semua yang kuinginkan untukmu agar mendekat padaku, tersenyum padaku,
dan itu sudah cukup memberikanku kekuatan untuk melangkah maju.
Aku pun akhirnya sadar, tapi itu terlalu terlambat.

Aah...

Ketika aku menutup kedua mataku, aku mengingatmu
saat kau dilanda masalahmu sendiri.
Belum, aku melarikan diri, tidak bisa menemukan
kata-kata untuk menghiburmu.

Aku berusaha sebisa mungkin untuk memanggilmu,
Aku masih tidak bisa menggapaimu, untuk suaraku yang memudar seperti kabut.
Apa kau tahu itu?
Suaramu, sekali saja sangat familiar untukku
bagaimana aku mendengarnya lagi? Aku tak ingin melupakannya.

Biarkan aku mendengar suaramu
berbisik di kedua telingaku.

Saat itu, aku memang tidak lebih dewasa dari yang sekarang,
"aku ingin kau mendengar suaraku".
Aku tak bisa membalasnya.
Tapi kali ini, aku bisa melihat lurus ke matamu,
dan aku tidak akan melarikan diri.

Berusaha sebisaku  untuk menggapai dengan tanganku,
aku masih tidak bisa menggenggammu, untukmu yang memudar seperti kabut.
Benang mengikat kita berdua sudah terlepas,
terangkat jauh ke atas dan menghilang di langit.

Berusaha sebisaku untuk menggapai dengan tanganku,
aku takkan bisa menyentuh langit berkabut,
tapi aku percaya
kalau aku takkan pernah melupakanmu
kalau kamu akan selamanya ada di dalam hatiku.

Aku bersumpah padamu.

JAPAN & ANIME LYRICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang