Bunga

403 58 8
                                    

Aku tak pernah berdiri di sini. Tapi aku merasa ini saat yang tepat. Gereja cukup tua dan cukup terawat yang terletak hampir di tengah kota.

Bunga dosa harus di basmi sampai ke akar akar. Cinta yang tak akan pernah di sambut.

Dendam tak tercapai. Semua sia sia. Begitu pula hidupku.

Aku masih membenci Nana atas kematian adikku.

Aku ingin membunuh Nana.

Apa Tuhan akan mengampuniku ? Atas banyak nyawa yang telah aku rengut ? Sejak kapan aku punya hati ?

Ah, benar sejak aku bertemu dengan Miya. Gadis bersurai platinum itu.

Aku menghela nafas karena perasaan ini terus menerus menghimpit dadaku hampir sepanjang hari. Sepanjang aku memendamnya.

Aku sudah menjauhi Miya sejak saat itu, ciuman itu. Itu adalah kesalahan, yang pada akhirnya akan di sesali Miya. Menyesali pertemanan denganku.

"LESLEY!"

Aku membolakan mataku beberapa senti tidak percaya, Miya melambai tangan ke arahku dengan semangat dengan senyum indah di wajahnya.
"Lesley tunggu!" Serunya saat aku memutar badan. Tak jadi memasuki gereja. Aku mempercepat jalanku.

Menulikan pendengaran ku.

"Lesley! Tunggu! Jangan-ahhkk!"

Kakiku terhenti ketika mendengar ucapan Miya terpotong. Miya terjatuh, belanjaannya keluar dari kantung belanjaan. Bukannya memanfaatkan kesempatan untuk lari, aku malah mendapati diriku berbalik dan menolongnya untuk berdiri.

"Apa yang kau lakukan ? Kenapa kau tidak melihat jalan dengan baik, bodoh ? Apa guna matamu ?!" Bentakku kesal. Khawatir juga. Gadis ini benar benar ceroboh.

"Aku mencoba memanggilmu berkali kali! Tapi suaraku tidak mampu menggampaimu! Makanya aku berlari untuk mengejar mu." Protes Miya sambil cemberut. Apa dia bodoh dan buta ? Apa dia tidak lihat dengan jelas bahwa aku benar benar menghindari dia ?

"Jangan mengikutiku!" Desisku tak suka. "Kau tak perlu repot repot menyapaku." Aku memutar badan. Hendak meninggalkannya. "Kita bukan orang yang patut berteman."

Miya tidak menahanku, aku yakin dia marah pada sikap ketusku. Aku segera melangkah meninggali gadis bodoh itu di belakang dan bersikap seolah tidak perduli.

Ternyata sulit sekali untuk pergi dan tidak perduli, aku masih melihat ke arah belakang ketika posisiku sudah sangat jauh dari Miya. Terlihat gadis berpony tail itu sedang berusaha berjalan dengan langkah tertatih tatih membawa kedua belanjaannya.

Apa kakinya sakit akibat terjatuh tadi ?

Kenapa aku begitu perduli ?

Cinta benar benar gila.

Baiklah sekali ini saja aku akan membantunya.
_

"Terima kasih, Lesley." Ucap Miya tersenyum hangat. "Kau mau mampir tidak ? Aku telah membuat cookie tadi," Tawarnya seolah dia telah lupa kejadian yang terjadi di antara kita berdua.

"Miya... Apa kau sedang berakting pura pura lupa atau bodoh atau kedua ? Kau tidak risih setelah apa yang terjadi di antara kita ?" Aku menggeram. Menatapnya dengan tatapan intimidasi.

"Bukannya itu hal yang bias-"

Grep!

Aku mendapati diriku mencengkram kedua bahunya kuat kuat. Miya panik.

"TEMAN TIDAK AKAN MENCIUMMU SEPERTI INI!" Aku langsung membungkam bibir tipisnya. Melumatnya kasar, seolah ingin menelannya. Miya mencoba memberontak. Kedua tangannya langsungku tahan dan menyimpannya di atas kepalanya. Miya sudah tersudut dan terhimpit antara aku dan dinding.

Lelah melawan, Miya tanpa sadar pasrah. Memejamkan kedua matanya. Aku mulai berani, memasuki kakiku di antara kakinya. Menjelajahi bibir manisnya dengan lidahku, menghancurkannya hingga air liur mengalir dari sudut bibir Miya.

Aku menarik diriku karena kebutuhan paru paruku yang meminta oksigen. Wajah kami berdua sama sama merah padam.

Aku tersentak ketika melihat wajah sayu dan polos Miya, seolah benar benar pasrah aku terkam detik ini juga.

Belum lagi bibir merona merah sexy dengan air liur entah milik siapa mengalir di sana.

"Kau mengerti apa yang baru saja aku lakukan padamu, bukan ?" Ujarku sinis menarik diri dari sana. Memberikan kami jarak. Tubuh Miya merosot ke lantai dengan kepala mendongak menatap ke arahku.

"Les...ley ?" Panggilnya menatapku dengan tatapan hampa dan kosong. Aku membeku dan menyesal atas tindakanku.

Apa yang baru saja aku lakukan pada orang ku cintai ?

_
TbC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Black RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang