Aku tidak tau akhirnya
Akan seperti apa, tpi
Aku yakin rencana Tuhan
Pasti luar biasa - Marvelino Devano Anggara
Ikuti alurnya
Nikmati prosesnya
Tuhan tau kapan
Kita harus bahagia - Vanessa Prisilla Adella Alexander
Pingin tau kelanjutan nya jangan...
Saat dalam perjalanan menuju parkiran , tiba tiba saja suara klakson mobil berbunyi, aku pun menoleh.
"Woii dek,gue tdi udah bilang kan? Mending nunggu pake sabar, dripada nunggu terus gak sabaran," bang Vano meledek ke dan gue langsung masuk ke dalam mobil
"Dek.. " bang Vano memannggil Gue pun menyahut "Apaan? "
"Lo kok dri tadi diem aja sih, kenapa lho ha tumben biasanya aja cerewet "
"Astaghfirullah bang gue diem salah gue ngomong juga salah pusing gue lama lama sama lo " gue pun berteriak, menatap bang Vano dengan kesal. Entah kenapa gue lagi males ngomong mangkanya agak sensi
"Santai dong lo pms ya ?tumben sensi tdi aja waktu di cafe lo cerewet nya minta ampun" heran bang Vano
"Gue gak tau ,tapi sekarang ini gue males ngomong "
Bang Vano pun mengganguk dan kembali menyetir dengan fokus
oh iya disini tdi gue kan bawah mobil .Tapi gue mager nyetir alhasil gue pulang bareng bang vano, bang Vano udah nyuruh sopir rumah gue buat ngambil mobil yang tadi gue bawa
*******
"BANGUN-bangun!!! " tubuh gue tiba tiba serasa diguncang tsunami dan gempa. Gue sudah tahu, pasti ini kerjaan bang Vano yang loncat loncat di kasur gue
"BANG VANO!!!" Teriak gue
"Bangun dek udah pagi ini jangan ngebo mulu napa astaga pen nampol" Bang Vano memutar bola matanya malas
"Diem bang kalo mau curhat jangan ke gue ke mama dede sana !! " . Kata gue sambil meluk guling erat erat
"Bangun woii jangan molor teros bambang!!!? "
"Iya iya ini udah bangun lo diem kenapa sih? " Gue langsung bangkit dan menyambar handuk gue.
"Setengah enam harus kudu rapi! Gue gak mau lo telat lagi kayak pertama kali masuk sekolah!! " Teriak bang Vano saat gue sudah ada di dalam kamar mandi.
Setelah selesai mandi, gue memoleskan lipbalm ke bibir tipis gue dan memoleskan bedak tipis di wajah
"Dekk!!? " Teriak bang Vano dari lantai bawah
"Iyaaa bangg santuy dong"
Gue pun turun dari lantai atas ke lantai bawah
"Pagi ma pa" ucap gue sambil tersenyum
"Pagi juga anak kesayangannya papa "
"Pagi juga Nessa sayang "
"Ih alay " dasar bang Vano yang merusak suasana
"Klo mau di ucapin itu bilang napa ga usah gengsi kayak bocah aja lo bang"
"Enak aja ngatain gue bocah!!? " Ucap bang Vano yang ngak Terima. Aku mendengus
"Udah udah ngapain sih ribut masih pagi juga " mama gue
Papa gue dari tadi cuma geleng geleng kepala ngeliat kelakuan gue sama bang Vano biasanya kalo ada kembaran gue vania pasti penghuni rumah ini rame
"Bang vano lah yang ngajak ribut dulu an ma bukan nessa"
"He kalo ngomong tu di saring dulu ya enak aja kalo ngomong"
"Udah diem sekarang makan mama udah siapin sarapan buat kalian "
"Uh she upp"
"udah ga usah gegayaan!! " bang Vano
Gue menatap bang vano dengan tatapan ingin menampol wajah nya, rasanya gue pen ngajak gelut
*******
Vannesa berjalan menuju kelasnya, dan pemandangan yang dilihatnya di Koridor kelasnya adalah kerumunan siswi yang sedang melihat ke bawah, ke arah lapangan
"Devano ganteng banget, sih" Celoteh salah satu siswi. Beberapa siswi lainnya menyambut dengan anggukan
"Vano juga gak kalah cool nya wahhh~~" Sambung siswi yang Vannesa tahu bernama Amel.
Gantengan juga suami gue di korea-ucap vannesa dalam hati
Tiba tiba ada seseorang yang memegang bahu gue
"Doorrr!! "
"Eh mak jaitun anak limo" Latah vannesa
"Gitu aja kaget dasar dugong, lo lagi merhatiin devano ya atau jangan jangan lo suka hayoo ngaku gue paksa?!!" yup dia zahra
"Lo dugongnya,enak aja klo ngomong siapa juga yang lagi merhatiin dia najisun " Kata gue sambil mendelik
"Santuy dong, alah ngaku aja deh upil onta? " Tanya Lina sambil menaik turunkan kedua alisnya
"Nggak secepat itu juga kali. Kalo suka, baru deh.. " Vannesa tersadar mengerjapkan mata, tersadar dengan apa yang baru saja dia katakan "Eh maksud gue-"
"Nah, ketahuankan??" Lanjut zahra yang dari tadi penasaran dengan kata gue barusan
"Bang vano tau gak ya kalo adeknya ini suka sama ketua OSIS yang katanya benci banget eh sekarang malah suka?? " Lina yang pura pura berpikir sambil terkikik
"Lina , Zahra awas lo ngomong ke abang gue terutama Devano gue bacok lo, maksud gue itu gak-"
"Gak salah lagi,hahaha" Ujar Lina dan zahra berkompakan
Monmaap ya para readers aku lagi banyak tugas mangkanya lama ga up nyaa🥺
Devano
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.