BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
maaf bila masih kedapatan typo😅😅
~selamat membaca~
****
Kriiiinggg...
Bel istirahat berbunyi dengan sangat nyaring, membuat siswa dan siswi yang berada di dalam kelas berhamburan keluar dan menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah lapar.
Tapi, tidak dengan seorang siswi yang memakai kerudung segi empat yang berwarna putih itu, ia sedang membawa satu tumpukan buku tulis dan menuju ke ruang guru.
ia berjalan sendirian di sepanjang koridor sambil melempar senyuman hangatnya ke beberapa teman yang menyapanya.
Hanin POV~
Huh...
Setelah mendengarkan bel istirahat, aku memberikan pengumuman singkat kepada teman-teman kelasku, agar mereka mengumpulkan tugas mereka di mejaku.
Satu, dua, tiga...empat puluh.
Oke, bukunya pas.langsung saja ku bawa buku-buku tulis ini ke kantor guru, seperti yang sudah di amanah-kan guru yang memberikan tugas ini kepadaku.
Di koridor, aku melempar-kan senyuman ke beberapa teman dari kelas tetangga ku yang menyapa.
Sesampainya di depan kantor guru,aku melihat beberapa guru baru keluar dari ruang kepala sekolah, mungkin baru saja mendapatkan tugas, entahlah.
Ku angkat bahu-ku tandanya aku tidak peduli, dan melanjutkan langkahku untuk menuju ke ruang guru yang berada di sebelah ruang kepala.
Tok tok tok
"Assalamu'alaikum,." ucap-ku ketika mengetuk pintu masuk dan membuka handle pintu.
"Waalaikumussalam" jawab beberapa guru yang sedang berada di dalam.
Ku-langkah kan kaki ku ke meja Bu Dewi, guru yang mengamanah-kan aku,untuk mengumpulkan tugas kelasku.
"Bu, ini tugasnya saya kumpulkan" kataku kepada Bu Dewi setelah aku sampai di mejanya dan meletakkan tumpukan buku itu dengan sopan.
"Iya, terima kasih yaa nak Hanin.., oh iya apakah semuanya mengerjakan tugas ini?" tanya Bu Dewi.
"Sama-sama Bu, Alhamdulillah semuanya mengerjakan nya Bu" kataku sambil tersenyum sopan.
"Yasudah kalo begitu, sekali lagi ibu ucapkan terima kasih ya nak" Bu Dewi
"Iya Bu, kalo begitu saya pamit ke kelas dulu ya Bu" kataku sambil menunduk dan berlalu dari hadapan nya.
****
Author POV~
Di tempat lain, tepatnya di depan kelas. Alya yang notabene-nya adalah sahabat Hanin sedang celingak-celinguk mencari keberadaan sahabatnya yang tak kunjung nampak batang hidungnya.
"Kemana sih si Hanin, masa ngumpulin buku aja kaya nyari kitab suci biksu tong, ga balik-balik." ucapnya dengan nada kesal.
"Nah panjang umur tuh anak baru aja aku omongin, samperin ah" sambung Alya dengan semangat 45.
"HANIN" teriak Alya tanpa rasa malu dengan suara cempreng nya itu.
"Aya apaasih kamu teriak-teriak di koridor, liat tuh mereka semua ngeliatin kamu" sahut Hanin dengan kesal sambil melotot ke arah Alya.
Sedangkan Alya dia tidak menggubris perkataan Hanin tentang tingkahnya barusan.
"Hanin, kamu harus liat yang kali ini, kamu tau ga aku tadi habis dari toilet dan kamu tau aku abis liat siapa.." ucap Alya sambil menggantungkan kalimatnya.
"Liat siapa emangnya?" tanya Hanin penasaran.
"Makanya hayuuk ikut aku, aku tunjukkin surga dunia" kata Alya sambil menarik pelan tangan Hanin untuk mengikuti langkahnya.
"Surga dunia apaan sih Ay?" tanya Hanin yang belum paham dengan maksud Alya.
"Udah ikut aja ntar kamu juga paham" katanya sambil nyengir.
Sesampainya di depan kantin, ralat tepatnya di samping kantin di semak-semak tanaman bunga, Alya mengajak Hanin untuk bersembunyi di sana untuk sementara melancarkan aksi mereka yaitu melihat surga dunia yang di maksud oleh Alya.
"Aya kita ngapain di semak-semak sih" kata Hanin yang belum mengerti dengan tingkah konyol sahabatnya itu.
"Udah, sekarang kamu diem dan nurut aja sama aku" kata Aya
"Nah itu dia, Han coba kamu liat tuh surga dunia yang pake baju kemeja biru laut itu" tunjuk-nya menggunakan telunjuknya.
Aku sendiri mengikuti arah tunjukkan Alya barusan dan....siapa sih maksudnya.
"Yang mana sih?" tanyaku yang masih celingak-celinguk mencari makhluk hidup yang di maksud oleh Alya.
"Ah, dasar rabun. Itu tuh yang make kemeja biru laut" tunjuk-nya lagi.
"Ooh, emangnya kenapa?" tanyaku santai karna sudah paham mana surga dunia yang di maksud sahabat gila aku ini.
"Ganteng dan bening kan?duh andai aja dia masih seumuran kita,udah aku karungin" katanya sambil tersenyum.
WHAT???
Apa kata dia GANTENG?BENING?
Aku hanya mengangkat sebelah alis-ku, sambil menatap wajah guru baru yang di maksud oleh Alya, dan dia menyebutnya dengan sebutan GANTENG DAN BENING.
Heh,ganteng dari mana orang mukanya datar kayak triplek kasar gitu.
"Dia? ganteng? dan bening? dia yang kamu maksud?" tanyaku berulang kali untuk memastikan nya.
"Iya, emangnya kenapa sih?" tanyanya dengan wajah bingung.
"Dih, muka datar kayak triplek kasar gitu kok di bilang ganteng, aneh selera kamu Al" kataku.
"Heh, mata kamu aja yang katarak, liat tuh hidungnya mancung, kulit nya kinclong, apalagi ilmu agamanya, subhanallah plus plus plus" katanya dengan ekspresi lebay.
"Yowes,angkut tuh babang tamvan kamu, aku mah ngeri. Bye aku mau ke mushola dulu"kataku sambil berlalu di hadapannya.
#bersambung
*****Alhamdulillah aku update lagi,terus baca cerita aku yah🤗
Oh iya,boleh dong aku minta dukungannya lewat komentar dan vote atau klik bintang kalian yang di pojok kiri hehehehe😅biar aku lebih semangat buat update nya.
Terima kasih buat yang udah bantu vote❤️
See you next part...
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPERTIGA MALAM
Teen Fiction#jangan di plagiat yaah, masih penulis amatir ntar dia nangis:v Aku tidak pernah merasakan perasaan ini sebelum nya. Ku kira ini hanyalah perasaan biasa yang aku rasakan setiap aku bertemu dengan orang yang baru ku kenal. Akan tetapi aku salah, tern...