twenty two.

1.6K 25 1
                                    

Akhirnya, setelah kelulusan tiba, Miyoto, Cassie, Yoohana, Ren dan yang lain lulus dengan nilai memuaskan.

"Selamat ya Cass" kata saudaranya yang bernama Clarice.

"Makasih Kleris" jawab Cassie.

"Congrats cuy" kata Yoohana.

"Arigatou, elu juga Yo" kata Miyoto.

"Iya, makasih" jawab Yoohana.

"Eh Ren, bisa ikut gua gak?" tanya Revan.

"Mau ke mana?" tanya Ren balik.

"Udah ikut aja" jawab Revan.

Di taman belakang kampus.

"Kenapa Pan? manggil ke sini?" tanya Ren.

"Ehー?!, j-jadi" gugup Revan.

"Hm?" bingung Ren.

"L-lu m-mau g n-nik-nikah ama g-gua?" tanya Revan dengan gugup Revan.

Ren ngeblush merah bat kek buah pepaya, eh maksudnya tomat.

"I-iya g-gua mau kok" jawab Ren sambil senyum manis kek kopi eh maksudnya Gula.

"Makasih Ren" kata Revan.

"I-iya sama-sama" jawab Ren sambil membalas pelukan Revan.

"CIE-CIE ADA YANG NGELAMAR NIH" teriak Miyoto.

"ANJ*YYYYYY, GILA REVAN BARU TAMAT AUTO NGELAMAR" TERIAK YOOHANA SAMBIL KAGET.

"PANT*K REVAN, GILA ANJ*YYYY" teriak Alvin.

Mereka berdua ngeblush gak nyampe semerah tomat.

"Ehehe, bulan depan udah berlangsung nikahanya, tunangannya minggu depan, jan lupa dateng" kata Revan.

"Anj*y, baru ngelamar dah siapin jadwal" kata Vincent.

Akhirnya, setelah debat-debat gak jelas tadi, mereka smua balik karena dah di panggil ortunya.

"Eh Ren" panggil Revan.

"Hm?" tanya Ren.

"Sini tangan elu" kata Revan.

Ren menyerahkan tanganya dan...

"Bagus gak?" tanya Revan.

"BAGUS" jawab Ren.

"Gua kasih elu kalung ini, gua juga pake" kata Revan sambil menunjukan kalungnya dengan tulisan "Ren" di kalungnya sedangkan kalung yang di pake Ren bertuliskan "Revan".

"Revan ini bucin ato gimana sih? Sampe bikin kalung tulisan kek gini?" bingung Ren tapi tetep di terima.

"Oh iya, ntar cincin gua dah siapin, elu gosah takut" kata Revan.

"Hm" jawab Ren.

"Kalungnya bagus bat sih" kata Ren sambil melihat kalungnya.

"Suka ya?" tanya Revan.

Ren cuma ngangguk-ngangguk lucu.

"Yaudah, ayo pulang" ajak Revan.

Ren mah ayo-ayo aja.

Pas sampe di gerbang kampus ternyata sudah ada yang menunggu mereka berdua.

"Ekhem, Ren, sebagai emak kamu yang cantikue dan imut ini, emak restuin kamu" kata mak Ren.

"Begitu juga dengan bapak, bapak restuin kamu menikah dengan Revan" lanjut bapak Ren.

"Van, mak dan bapakmu, kami merestui kalian" kata emaknya beserta anggukan dari bapaknya.

"Makasih mak, pak" kata mereka ber-2 sambil nangis terhura.

Minggu depan.

"REN, INI GAUN ELU" teriak Cassie.

"Eh?" bingung Ren.

"Elu masih pake apa tuh, baju biasa, dandan belum, acara 2 jam lagi anj*ng" kata Yoohana.

"Eh, iya-iya gua pake bentar" jawab Ren sambil mengambil gaunnya dan ke ruang ganti.

Setelah habis dari ruang ganti.

"Gimana gaes?" tanya Ren.

"Astagfirullah, cans bat Ren, kek komodo" jawab Miyoto.

"Iya" lanjut Cassie.

"Temen bajing*n ya gini" batin Ren dengan sabar.

"Udah-udah, dandan dulu" kata Cassie.

Selesai dandan.

"Gila, Ren jadi cans bat kek anaconda, gak nyangka juga si Kesi jago make up" kagum Yoohana.

"Oh iya dong" kata Cassie.

Altar, upacara pertunangan.

"Baiklah, mari kita mulai upacara pertunangan ini" kata pendeta.

"Mempelai pria, Revan, apakah anda bersedia menjadikan mempelai wanita, Ren untuk mendampingnya dalam keadaan suka maupun duka?" tanya pendeta.

"Saya bersedia" jawab Revan dengan mantap.

"Mempelai wanita, Ren apakah anda bersedia?" tanya pendeta sekali lagi.

"S-saya bersedia" gugup Ren.

"Baiklah, dengan ini saya berkata bahwa mempelai pria & wanita resmi bertunangan" kata pendeta.

"Mempelai pria di persilahkan memasangkan cincin ke mempelai wanita begitu pula sebaliknya" kata pendeta.

Skip.

"CIE DAH TUNANGAN NIH,ASIK" kata Alvin.

"Nyusul Pin" jawab Revan.

"Ntar aja di Kanada" kata Alvin.

"Oh iya, nikahnya bulan depan ya?" tanya Collins.

"Hooh, dateng ya" jawab Revan.

Bulan depan.

"REN, SINI ASTAGA,.GOSAH BERKELIARAN MULU NAPA" pusing Yoohana.

"Tau nih, abis suara gua manggil-manggil elu tau gak" kata Cassie sambil mengelus tenggorokannya.

"Hehe, iya-iya gua dateng" jawab Ren.

Selesai dandan dan lain-lain.

"Cans unch kek buaya" kata Cassie.

"Iya" jawab yang lain.

Altar,.acara pernikahan.

"Mempelai wanita silahkan menaiki altar" kata pendeta.

"Astagfirulah, Ren cans bat anjir" batin Revan.

"Baiklah, saya akan mulai upacaranya."

"Ekhem, mempelai pria, apakah anda menerima mempelai wanita sebagai pasangan hidup anda selamanya melewati masa-masa muda, saat susah maupun sakit, apakah anda bersedia?" tanya pendeta.

"Saya bersedia!" jawab Revan.

"Mempelai wanita?"

"Saya bersedia" jawab Ren.

"Baikalah, dengan ini saya menyatakan bahwa mempelai wanita dan pria resmi MENIKAH" kata pendeta.

"YOHOOOOOOO" teriak sahabat-sahabatnya.

"Mempelai pria silahkan mencium mempelai wanita" kata pendeta.

"REVAN, TAHAN YA,JAN BERDIRI, NTAR SAMPE RUMAH BARU SKI*DIP*PAP YA" teriak Vincent

"As*" batin Revan.

END

Kon'nichiwa minna! Makasih udah baca cerita gua y,akhirnya end juga cerita ini,gua minta maap klo endny kurng memuaskan hehe,untuk cerita lainnya,kelean bisa baca cerita gua yang lain hehe,jngn lupa VOMENT do crita gua yg bru.

Bai!!!!!

Bad Girls (✓).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang