01. Abang ✨

48 12 1
                                    

"udah siap semua?" tanya Seungwoo sambil mengelus puncak kepala Ryujin, adiknya.

"bentar deh bang, tadi kan Riy beli nugget huruf, tapi ini ko huruf M nya gaada sih." Ryujin masih sibuk mencari huruf M untuk tugas ospeknya.

"Yu. lu pusing banget sih, nih huruf E lu bawa aja, ntar kalo ditanya huruf M tinggal lu balik deh E nya"

"astagaa!! kok lu tumben pinter sih bang!"

"lu aja yang goblok" Seungwoo pergi meninggalkan adiknya di dapur yang masih menyiapkan beberapa makanan ringan untuk besok.

"kalo udah selesai lampu dapur jangan lupa dimatiin, abang udah kunci pintu. Kamu langsung tidur ya! inget jangan drakoran lagi!" jelas Seungwoo dari anak tangga.

"siapp daddy! hahhaha. Bangunin Riy jam 4 ya! sampe bangun pokoknya!"

"iya bawel. Bye!"

"Gutnaiit dadd, love you!" teriak Ryujin sambil melakukan flying kiss.





Seungwoo hanya bisa tersenyum kecil melihat adiknya seperti itu.

--------

05.37

Belum saja matahari memunculkan diri dengan benar, sudah ada kegaduhan terjadi di rumah yang ditempati oleh 2 saudara ini.

"Abang juga yang salah" ujar Seungwoo sambil memelas.

"Kan Riy uda bilang abang buat bangunin Riy jam 4." Ryujin tetap saja kesal dengan abangnya

"Makanya Riy, lu minta bangunin kak Joy atau gua aja. Ini malah minta sama orang yang notabenenya selalu kesiangan" seorang cowok berambut warna merah wine itu ikut serta dalam percecokan 2 saudara ini.

"udah Esa. Lu jangan ikutan, ini kita bakal telat mending berangkat sekarang aja." ajak Ryujin.

"Loh, terus itu tugas bekalnya gimanee?" tanya cowok itu lagi.

"Biarin, ntar gua bikin alesan aja. Kalo dihukum gua salahin dia" ujar Ryujin sambil menunjuk Seungwoo dengan dagu nya.

"huhh, yaudah ayo. Bang berangkat dulu yak!" ujar cowok berambut merah wine, yang bernama Eunsang.

"Jaga Riyu, San!" pekik Seungwoo dari dalam rumah.

---------

06.06

Eunsang dan Ryujin baru saja sampai di parkiran motor kampus mereka. Sejak di perjalanan, ada saja perasaan buruk yang Ryujin rasakan.

Ryujin turun dan meletakan helm nya di kaca spion motor Eunsang. Ryujin berlari sendiri menuju kelompok fakultasnya. Bukannya Eunsang tidak mau jalan Bersama tetapi memang Ryujin dan Eunsang berbeda fakultas. Ryujin masuk fakultas ilmu komunikasi, sedangkan Eunsang fakultas Design.

Baru sampai dengan nafas tidak beraturan, firasat buruk sejak pergi tadi pun terjadi.

"UNTUK YANG BARU SAJA DATANG! DI RUMAH KAMU ADA JAM TIDAK?!" tanya lelaki berbadan tinggi, berkulit putih susu dan memiliki lesung pipi.

"siap, ada kak. " jawab Ryujin sambil menunduk.

"KALAU GITU KENAPA MASIH TELAT!?" ujar lelaki itu lagi.

Ryujin takut, banyak hal yang terbayang di pikirannya ketika mendengar suara teriakan lelaki.

"ma-maaf ka-kak"

"Yasudah, gausah nangis. Sekarang keluarin bekal kamu, duduk di barisan putri sebelah kiri" suara lembut lelaki ini cukup membuat Ryujin sedikit tenang. Ryujin mengangkat kepalanya untuk membaca nama seniornya ini.

"baik, makasih kak Kim." Ryujin melanjutkan jalannya menuju barisan putri.

-------

"SEMUANYA KELUARIN BEKAL MASING-MASING"

Ryujin bingung, entah alasan apa yang akan ia katakan dengan panitia bahwa ia tidak membawa bekal yang lengkap.

"nuggetnya kurang berapa?" bisik seorang lelaki dari arah belakang Ryujin.

"ti-tiga kak. huruf M N K" jawab Ryujin sambil mencoba membalik badannya, melihat sang pembicara.

"gausah liat belakang, gue dari seksi perlengkapan. Yaudah lu boong aja, bilang kalo bekal lu lengkap" ujarnya kepada Ryujin, tetap dengan bisikan.

"Oke, makasih kak." balas Ryujin lega.

"KAMU YANG TELAT TADI, BEKALNYA BAWA TIDAK!?" entah dendam apa yang dimiliki panitia ini kepada Ryujin, selalu saja ia bernada tinggi jika bertanya dengannya.

"bawa kak."

"SINI, SAYA CEK."

Ryujin takut, ia diminta berbohong tetapi sepertinya itu tidak akan berhasil.

"b-baik ka-kak"

baru saja hendak berdiri, seorang lelaki datang menghampiri panitia itu.

"Buyung, bang Uji minta seksi dokumentasi buat ambil gambar yang ini juga"

"Yaudah lu bilang aja sama Yohan dia kan seksi dokumentasi." ujar panitia putih itu

"Nihil. Yohan gaada di sekre, di gedung Utama juga"

"Yaudah, lu pegang di sini, sama bang Ucok, gua sama bang Ujik nyari Yohan dulu."

Panitia putih yang bernama buyung itu lalu pergi.

"Perhatian semuanya, kenalin nama gue Hangyul angkatan 17 dari seksi perlengkapan. Gu--"

belum selesai Hangyul berbicara, Wooseok memotong ucapannya.

"saya, bukan gue."

"ehh bang ucok hehhe, kebiasaan bang." jawab hangyul sambil menggaruk tengkuknya.

"oke, perhatian semuanya, kenalin saya Hangyul angkatan 17 dari seksi perlengkapan. Saya gantiin bang Buyung.. maksudnya bang Byungchan karna beliau ada urusan. Silahkan bekal yang kalian bawa boleh langsung dimakan"

"baik kak" jawab mahasiswa baru yang siap untuk memakan bekal mereka.

"udah sanntai aja sekarang" bisik hangyul lagi dari arah belakang Ryujin.

Ryujin yang merasa tidak sopan pun akhirnya berbalik arah dan melihat Hangyul.

"hehehe makasih kak!" ujarnya dengan senyum diakhir kalimat.



























-Senior Lee-
by: prdschz

Makasih buat kalian yang sempet mampir buat baca work ini. Bantu dan semangatin aku dengan cara Comment dan vote (klik bintang di pojok kiri bawah).

Aku suka baca comment kalian gayss!! 💙✨

-Lee Hangyul'19

S.E.N.I.O.R LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang