Selesi sarapan, Luna Amora dan Moon langsung membantu Dome mengganti perban dilengannya. Saat ini mereka sedang berada di kamar dimana Dome tidur.
"Uhmm..Nong.." Dome menatap Moon kikuk.
Gadis itu tersenyum, "Phi bisa memanggilku Nong Moon."
"Baiklah, Nong Moon, kamu bisa memanggilku Phi Dome."
"Kekeke~kamu lucu sekali, Phi. Ngomong-ngomong kenapa Phi? Apa Phi ingin mengatakan sesuatu padaku?"
Dome menundukkan kepalanya, "Maafkan aku karena sudah marah-marah padamu kemarin. Seharusnya aku bersikap sopan padamu."
"Kemarin? Ah! Tidak apa-apa, santai saja padaku, Phi. Aku tidak mempermasalahkannya kok. Aku sudah memaafkanmu. Hehe.."
Dome tersenyum manis, "Terima kasih."
"Ya ampun! Phi Dome kamu manis sekali! Jadilah pasanganku, Phi! Menikahlah denganku!" ucap Moon dengan ceria pada sosok Dome.
"Moon!" ucap Luna Amora dengan nada memperingati.
Moon cemberut, "Kenapa semua pria manis seperti Phi Dome harus menjadi pasangan Phi Phoom. Dulu Phi Beam, sekarang Phi Dome. Tidak adil."
"Eum..jika aku boleh tahu, kamu juga mengenal Beam?" tanya Dome.
Moon mengangguk semangat, "Eum! Dia pria yang sangat manis dan baik hati, walaupun terkadang sifat tsunderenya lebih mendominasi. Aku dan Phi Beam hanya selisih lima tahun, sedangkan dengan Phi Phoom tujuh tahun. Kamu hitung sendiri saja berapa usiaku sekarang, Phi. Hehe."
Dome membolakan kedua matanya, "Kamu serius?!"
"Uhm..lukisan itu dibuat saat Phi Beam berumur dua puluh satu tahun. Hmm..kira-kira sekarang umurnya sekitar..dua ratus..sekitar dua ratus tujuh puluh sekian, Phi."
"Berarti umurmu..dua ratus.."
"Yaaa sekitar dua ratus lima puluh lebih hehe..kenapa?"
"Seharusnya aku yang memanggilmu dengan sebutan Phi." Ucap Dome, "Umurku saja baru menginjak dua puluh dua tahun sekarang."
"Hehe..tidak masalah, yang penting kamu akan menjadi kakak iparku." Ucap Moon.
"Nah! Sudah selesai. Lukamu hampir mengering, sayang." ucap Luna Amora sambil mengusap lembut pucuk kepala Dome.
Dome tersenyum, "Terima kasih, Luna. Dan Eum..maaf karena aku..aku sudah berlaku tidak sopan padamu kemarin."
Luna Amora memeluk Dome, "Tidak apa-apa, aku mengerti. Mulai sekarang kamu bisa memanggilku dengan sebutan Mama. Kamu calon menantuku."
Dome bisa merasakan jika kedua pipinya memerah sekarang, Moon yang melihat itu hanya bisa terkikik gemas. Ya ampun! Calon kakak iparnya ini benar-benar lucu.
BRAK.
Pintu kamar langsung dibanting dengan keras dan menampakkan sosok Joong yang terlihat cemas dan takut.
"Nong Joong! Tidak bisakah kamu mengetuk pintu terlebih dahulu?" omel Moon.
"Itu..itu.."
"Ada apa, Joong?" tanya Luna Amora.
"Phi Phoom dan Phi Ben..mereka..mereka bertengkar!"
"APA?!"
"Mereka memperebutkan Phi Dome!" panik Joong.
"APA?!"
.
.
"Jangan berani-beraninya kamu membawa pergi pasanganku dari sini!!" ucap Phoom sambil menatap tajam pada sosok Ben.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET LUNA (PavelxDome)
FanfictionPavel yang kembali bertemu dengan pujaan hati setelah beratus-ratus tahun menunggu. Dome yang masih tidak mengerti dengan jalan takdir hidupnya. Apakah Pavel mampu menjadikan Dome sebagai miliknya? apakah Dome bisa menerima takdirnya? Pavel x Dome (...