1. Pelangi

3.1K 170 11
                                    

Haiii, ini part pertama cerita MBR yang sudah di revisi. Jadinya semakin panjang dan yang pasti semakin jelas dari sebelumnya. So happy reading

^^^^

Rintik air hujan masih membasahi tanah meskipun hujan telah lama berhenti. Aroma khas tanah yang terkena tetesan air memenuhi indera penciuman Rose. Ia menyukai aroma itu. Ia bahkan sangat menyukai hujan. Bagi Rose, hujan memberinya sebuah ketenangan. Saat hujan turun tidak ada yang tahu kalau dirinya sedang menangis. Tidak akan ada yang tahu kalau dirinya sedang terluka. Selain itu, hujan membuatnya bisa melihat pelangi.

Yah, pelangi.

Sejak kecil, Rose sangat menyukai pelangi. Sejak kecil, sering kali ia kabur dari rumah dan berlari ke arah bukit tidak jauh dari rumahnya hanya untuk melihat pelangi bersama teman-temannya. Keindahan pelangi di bukit ini melebihi keindahan pelangi yang pernah dilihat Rose dimana pun. Saking indahnya pelangi yang dilihatnya di bukit itu, Rose dan teman-temannya menamakan bukit itu sebagai bukit pelangi. Tempat dimana mereka bisa bermain sepuasnya sembari melihat pelangi tanpa harus di pusingkan dengan status sosial yang pada akhirnya akan menyandera Rose ketika ia beranjak dewasa.

Dan disinilah dirinya berada saat ini, duduk di tempat yang sering kali didatanginya. Sebuah gua kecil yang dulu selalu menjadi tempat dirinya dan teman-temannya –beberapa anak pelayan di rumahnya termasuk Layla yang kini menjadi pelayan pribadinya– bermain. Gua yang juga menjadi saksi bisu bagaimana perpisahan yang tidak diinginkannya akhirnya terjadi.

Rose duduk di atas tanah tanpa alas. Membiarkan bokongnya menyentuh langsung tanah di bawahnya. Ia tahu apa yang dilakukannya sangat jauh dari ajaran tata krama bangsawan yang selalu diterimanya. Tapi saat ini ia hanya sendirian dan ia tidak butuh semua aturan yang menyusahkan itu. Toh ia memang sudah melanggar aturan sejak keluar dari kamarnya secara diam-diam seorang diri begitu hujan reda jadi tidak perlu ada yang harus dipikirkannya lagi.

Rose menekuk kedua kakinya. Kepalanya diletakkan di atas pahanya sembari mengamati langit dikejauhan. Menunggu dengan sabar pemandangan yang selalu ingin dilihatnya. Perlahan tapi pasti. Langit kembali berubah cerah. Tidak ada lagi rintik hujan atau pun langit yang mendung. Yang ada kini adalah langit yang kembali berubah terang dan berhiaskan lengkungan warni-warni yang sangat cantik.

Pelangi...

Rose sangat menyukai pelangi dan langit biru. Keduanya merupakan perpaduan yang sangat indah. Salah satu bukti kebesaran Tuhan yang tiada tandingannya. Kecintaannya pada pelangi semakin bertambah ketika pelangi mempertemukan dengan seseorang yang pada akhirnya bertengger di hatinya hingga saat ini. Sayangnya pelangi juga yang pada akhirnya menjadi saksi bagaimana ia harus rela melepaskan pria itu demi masa depan pria itu sendiri.

George, Duke of Devonshire.

Rose tahu semua ini salah. Apa yang dirasakannya pada George tidak boleh diteruskan. Tapi apa yang bisa dilakukannya? Ia menyukai George sejak mereka masih kecil. Saat itu Rose tidak tahu mengenai apa yang dirasakannya. Tapi seiring berjalannya waktu. Ketika memasuki masa remaja, ia mulai menyadari apa yang dirasakannya. Rose tidak hanya menyukai George tapi juga mencintainya. Ia mencintai pria yang tidak akan pernah bisa dimilikinya.

Air mata membasahi wajah cantik Rose. Ia tahu saat ini George pasti membencinya setelah apa yang telah dilakukannya. Kebencian itulah yang membuat George melupakannya sedangkan dirinya disini masih sama. Masih seperti Rose yang bertahun-tahun lalu. Masih mencintai pria yang sama dan masih sangat menyukai pelangi.

George sudah memiliki seorang tunangan.

Jika mengingat hal itu Rose tidak bisa menghentikan laju air matanya. Surat kabar yang tak sengaja di bacanya pagi tadi membuat perasaannya tidak karuan. Berita pertunangan yang akan dilakukan George dan kekasihnya menjadi berita utama di surat kabar itu. Dan berita pertunangan itu jugalah yang membuatnya pergi diam-diam dari kamarnya. Menerobos hujan deras hanya untuk datang ke tempat ia berada saat ini. Tempat di mana dirinya dan George dulu sering menghabiskan waktu bersama.

My Beautiful RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang