Calon Imam masa depan

254 12 0
                                    

Pagi mulai menyambut dengan udara segar dan rintikan air yang jatuh tak henti selama 30 menit, seorang gadis terus memandang sekitarnya dan sesekali menatap jam tangan kecil yang melingkar di pergelangan tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi mulai menyambut dengan udara segar dan rintikan air yang jatuh tak henti selama 30 menit, seorang gadis terus memandang sekitarnya dan sesekali menatap jam tangan kecil yang melingkar di pergelangan tangannya.

👧

sebuah mobil tua melaju dengan kecepatan sedang membelah ramainya jalanan ibu kota,hingga tibalah mobil tersebut di depan gerbang sekolah, sebuah sekolah yang begitu luas dengan fasilitas yang memadai seolah menjadi magnet ampuh untuk menarik para siswa-siswi untuk sekolah di

SMA HARAPAN BANGSA.

"Yah, mungkin hal itu saja yang ingin kami sampaikan, saya mohon bimbingannya untuk anak saya, Erza," Ucap pak Ilham selaku ayah dari pria bernama Erza

"Bapak Ilham dan Ibu Karin tenang saja, saya yakin bahwa Erza ini adalah anak yang baik", jawab Pak Anton saat yang telah resmi menjadi wali kelas Erza.

"Erza, papa harus pergi sekarang. pulang sekolah nanti papa jemput. jangan kemana-mana tunggu papa !" Tegas pak Ilham dijawab anggukan malas dari Erza.

👧

Suasana kembali hening saat pak Anton juga Erza berjalan melalui koridor yang nampak begitu sepi. semua murid sibuk berkutat di dalam kelasnya masing-masing, hingga keheningan tersebut sirna oleh dering dari handpone Pak Anton.

pak Anton terdiam menatap panggilan tersebut dengan terlihat bingung dan mulai melihat ke segala arah untuk mendapatkan solusi dari permasalahannya saat ini.

"Alisya?", gumam Pak Anton

"ALISYA" teriak pak Anton saat dirinya benar-benar mempercayai pengelihatannya yang memang tajam dalam menangkap objek.

Dalam sekejap gadis itu terhenyak, ia mematung bagai maling yang telah tertangkap basah, gadis tersebut berputar pelan dan menghadap Pak Antoh dengan senyuman lebar.

"eh, bapak", ucapnya dengan canggung

"kamu kesiangan lagi?", geram pak Anton saat matanya tak sengaja menangkap tas Alisya yang masih tergantung rapi di pundaknya.

"Hehe... iya pak, tapi pak kali ini gak terlalu kesiangan kan pak?", sanggah Alisya yang langsung membuat pak Anton menghela nafas lelah dan kembali menatap Erza dan Alisya serta handponenya secara bergantian, yang langsung memunculkan ide brilian di otaknya.

"yasudah kali ini kamu saya maafkan", ucap pak Anton yang langsung di sambut gembira oleh Alisya.

"tapi ada syaratnya!" lanjut pak Anton yang langsung membuat Alisya menghentikan kegiatan gembiranya

"syarat apa pak?" tanya Alisya curiga

"syaratnya kamu harus antarkan dia ke kelas anak-anak saya!" tegas pak Anton sambil menunjuk Erza yang terlihat bingung begitupun Alisya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Little Star [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang