'' Menjadi Dokter Bukan tentang Seberapa Banyak Uang yang Kamu Dapatkan tapi Tentang Berapa Banyak Senyum yang Terukir di Setiap Kalimat ''Trimakasih Dokter Saya Sudah Sembuh''
-- Clara Ananda Putri--
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Tak...tak...tak (bunyi suara sepatu)
''Ra... Bangun woyyy..'' suara seorang wanita yang sedang membangunkan sahabatnya
'' Bentar lagi Ren, gue baru tidur 2 jam yang lalu'' jawabnya sambil mencari posisi tidur yang lebih nyaman''Clara Ananda Putri ini udah jam 09.45 woy.. 15 menitlagi ada meeting sama dokter reno'' jawab wanita itu sambil menarik lengan sahabatnya itu.
'' 09.45 toh'' jawabnya enteng
''APAAA!.... 09.45, berarti 15 menit lagi jam 10 dong?. gilaa lo kenapa gam bangunin gue? .'' jawab Clarisa sambil lari kedalam toilet ruangannya untuk memcuci mukanya.'' Dari tadi gue udah bangunin kalee.. lo aja yang sok santai'' jawab Rena sambil menggoda Clara yang sedang panik
''Ren cepetan!!.. tinggal 5 menit lagi nihh...''. uacap clarisa kesal'
''ia Ra sabarr..jangan marah-marah dosa tau". ucap Rena sewot.
Dengan langkah terburu buru mereka akhirnya sampai di ruang meeting rumah sakit dan ternyata sudah ada bebrapa dokter disana
''uhhh untung gak telat'' suara renata mebuyarkan keheningan
'' hahahah.. ya gak telat lahhh orang masih 15 nenit lagi jam 10... capek yaaa.. yang sabar yaa..'' ucap rena sambil menahan tawanya agar tidak kelepasan
'' wahh gila lo Ren.. gue udah kalangkabut tau.. tega banget sihh'' balas Rara
'' sorry.. kali Rara, gue emang sengaja soalnya ini meeting penting banget'' ucap rena sambil lalu mencari tempat duduk
''sepenting apa sih sambil lo tega gituin sahabat lo" jam Rara sambil mengikuti rena mencari tempat duduk
'' lo gak tau ya Ra..?'' tanya Rena pada Rara yang sedang memainkan Handphone nya.
''gak tau ren... emang meeting apa sihh?''. tanya Rara penasaran
''tentang relawan tim medis yang bakal berangkat ke lombok lusa!!'' jawab rena degan raut wajah lesu
'' sumpah lo gak bohong kan ren??.. seriusss?'' tanya Rara kegirangan
''iya serius emang gue ada tampang bohong gitu??.. ehh tunggu-tunggu lo kenapa seneng bangen?'' tanya rena penasaran
'' iya lahh itukan impian terbesar guee!!! '' jawab rara antusias
'' WHAT!! impian?. lo gila ya ra.. disaat semua orang hindari meeting ini lo mala seneng...
emang lo aneh bat!!..'' jwab rena kebingungan dengan sikap rara
'' iyalah..., asal lo tau aja ren gue jadi dokter kan karena pengen mengapdi '' ucap rara dengan mata yang berbinar-binar
'' terserah lo aja den ra asal jangan telfon gue trus blng '' ren gue gak betah'' jawab rena sambil memperagakan gaya rara
''gak akan ada nama gak betahh'' jawab rara antusias dan langsung tersenyum----------------------------------------------------------------------------
10.00
rapat dimulai oleh dokter reno, setelah menjelaskan banyak materi dan medan yang akan di hadapi oleh tim medis akhirnyya tibalah waktu intuk menyampaikan siapa yang akan beragkat kesana, tapi meeting kali ini beda dari meeting lainya soalnya kali ini seorang Clara Ananda Putri tampak antusias dan taka sabar dengan lis nama tim medis yang akan berangkat.
'' untuk mempersingat waktu saya langsung saja untuk mengumumkan siapa yang akan berangkat ke lombok lusa'' ucap dokter reno
'' yang akan pergi tolong maju kedepan
1. dr. Thio atmojo
2. dr. Sandra Pratiwi
3. dr. Nurul Fatima
4. dr. Septian
5. dr. Arya putra
6. dr Clara Ananda Putri
7. dr. Renata Dwi Puspita
8. dr. Gading Anugrah
9. dr. Altama
10. dr. Sintia Permata''Kita berikan tepuk tangan untuk merekan'' ucap dokter reno
plak..plak...plak...plak... suarah tepukan tangan
'' metting selesai kalian dapa mennyiakan persiapan untuk lusa.. silakan '' ucap dokter reno dengan memberi senyum.----Rarar POV-----
rapat pun selesai dengan wajah sangat gembira rara keluat dari ruangan meeting di ikuti dengan renata, dan dokter yang lain, wajah rara sangat bahagia akhirnya impiannya selama ini tercapai, entahlah impian apa yang membuatnya ingin sekali menjadi relawan hiingga langkah nya terhenti karena ada orang yang memanggilnya.'' Ra...'' Suara dr. septian memanggol
'' Yaa.. kenapa dr. Tian??
'' lo kok seneng banget jadi relawan tim medis ??' tanya dr, tian
'' iya dongg'' awab rara antusias
'' emang kenapa??''
'' tian lo tau kan gue ini anak perempuan satu-satunya di keluarga gue, anak bungsu lagi gue selalu kesepian dirumah kalau gak lagi shift, lo tau juga kan orang tua gue itu sibuk banget, apalagi ketiga abang gue.'' jawab rara dengan lesu
'' emang keluarga lo sesibuk itu ya?'' tanya tian
'' iyalahh.. bisa dibilang gue ini kurang perhatian!!'' jawaku
'' emang abang lu kerja apa sihh?'' tanya tian lagi
'' gue punta 3 abang tapi semua sibuk sama kerjan dan tugas masing masing, abang gue yang pertama namanya REYMOND PRATAMA PUTRA ,trus yang kedua REYHAN DWI PUTRA , yang ke tiga REYNAN TRI PUTRA dan semuanya adalah tentara cuma beda angkatan aja kalau yang pertama itu TNI AD yang kedua TNI AU ,yang ketiga TNI AL.
'' gilaa hebat bat abang lu " jawab tian tak dengan ekspresi kaget
'' hahah cuma menurut gue B AJA'' jawabku
'' yayaya terserah lo" jawab tian sewot'' tian gue dluan ya soalnya mau siap-sipa ... dahh sampai ketemu lusa'' jawabku sambil lalu memninggalkan septian
heyy guys!!........
ini cerita pertama ku, so jangan di bully yaa, soalnya masih belajar nulis,
jangan lupa vote yaahhh!!...
Selamat Membaca yaaa..
Btw Siapa nih yang pengen jadi dokter?? komen yaaa kenapa pengen jadi dokter...
Okok ..
MOHON DIMAAFKAN YAA KALAU ADA SALAH KATA!! :)
.....................
![](https://img.wattpad.com/cover/205029344-288-k25686e.jpg)
YOU ARE READING
SENJA
Teen FictionJika Senja yang Mempertemukan kita, Maka akan Kupastikan ia Pula Yang akan Mempersatukan Kita -Erlangga Satria Pratama Kamu Seperti Senja Memberi Warna Pada Langit Yang Rapuh -Clara Ananda Putri