Amel melahap makanan yang ada dihadapannya. Seorang diri di kantin yang sepi. Ya gimana sekarang toh lagi jam kelas.Hari ini dosen di kelas Amel sedang ada urusan, dipikiran Amel hanya makanan jadi dia memutuskan untuk ke kantin.
Selagi makan Amel juga masih mengatur rencana bertemu Dio dan Russel. Segitu penasarannya.
"Hari ini cari Russel dulu, terus Dio,"
Gumam AmelAsik-asiknya makan, tiba-tiba seseorang memegang bahu Amel.
"Cewek~"
Amel membeku di tempat. Takut? Ya pasti. Amel memberanikan diri untuk menoleh asal suara tadi... Dan...Amel menyipitkan mata "Rian,"
Kini Amel memukul lengan Rian."Aduh, salahnya sendirian," Rian sedari meringis sambil memegang lengannya
Amel mendengus kesal "Bikin takut tau!"
Rian menunjukkan deretan giginya "Iya iya maaf,"
"Ga ada kelas?" lanjutnya
"Ada, tapi dosennya ada urusan,"
Rian ber-oh ria sambil menarik kursi di sebelahku dan duduk.
Tak lupa dengan rangkulan.
Entahlah sejak kapan Rian jadi seromantis ini.Flash!
Amel beralih mengotak-atik hpnya.
Adit,dit,ditanya
Dede buriq!
Apaan ga jelas
Lu satu kampuskan
sama Rian?Hooh
Lah ngga sama Fira?
Anjir lu kemana
aja begoGue sibuk pindahan
woiOh
Cih kebawa galaknya
sama Rian.
Dinosaurus buriqBangkek!
Amel jadi sebel keinget dinosaurus buriq. Kangen sama adiknya, maksudnya Bernard.
Rian mengintip chat mereka "Sapa? Adit?" Amel hanya membalas anggukan.
"Dinosaurus buriq?" Rian yang tadi sempat membaca 'dinosaurus buriq'
Amel tersenyum kaku "oh itu... Eee... Berna- eh Adit suka dinosaurus maksudnya. (Terpaksa bohong entar marah)
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Impossible
Romance"Dari sekian lama berharap, mustahil dapat kudapatkan. Tapi, bagaimana jika semua itu tidak berjalan dengan lancar?" -Amel