Awal

21 1 0
                                    

"fiuhhh"
Aku melempar map berwarna kuning itu asal merebahkan sejenak ragaku dari penatnya aktifitas hari ini.
Ku raih kembali map berwarna kuning tersebut "yah , ini bukan akhir , tapi ini awal dari semuanya . Aku harus hidup lebih baik meski hanya berdua dengan putraku" ucapmu seraya menyemangati diri sendiri.

Yap betul , aku baru saja menerima surat perceraian dan surat jandaku . Pengadilan resmi memutuskan perceraianku dengan suami maksudku mantan suamiku dan hak asuh atas putra semata wayang kami ada padaku dan mantan suamiku pun tak keberatan atas hal itu dia malah senang karena satu hal .

"Mommy , are u okay ? .
Betul sekali dia anakku Jeon yeoni biasa aku memanggilnya oni dia anaku dengan lelaki berengsek bernama Jeon Jungkook , kenapa ku katakan dia berengsek ? Nanti saja aku ceritanya ya . Oni berusia 3 tahun tapi anak ini terlihat dan bahkan sudah bisa dibilang pemikirannya seperti anak yang sudah SD ya bisa dikatakan itu gen dari Daddy bar -barnya itu.

"Yes , mommy okay oni . Are u hungry ?"
" Enggak mom , mommy tenang aja ya oni bakal jadi anak yang baik , oni bakal nurut sama mommy karena oni tau nanti kita cuma berdua aja . Daddy kan sudah punya rumah baru"

Oh tuhan ibu mana yang tak terharu dengan ucapan bijak anak sekecil ini

"Anak pintar , mommy bangga sama oni"
"Mommy nanti kerja ?" tanya oni
"Iya sayang mommy harus mencari uang untuk kita berdua oni nanti sama nenek sma kakek ya ! "Titahku
"Siap mom , mommy nanti kerja buat buat lagu lagi ya mom ? "

Bisa dikatakan dulu aku seorang produser salah satu agensi hiburan aku memutuskan resign setelah menikah dan benar sekali pertemuan dengan mantan suamiku terjadi karena aku bekerja sama dengan group nya itu untuk project albumnya .

"Iya sayang , mommy kerja buat lagu lagi , tapi mommy harus mencari dulu tempat dimana mommy akan membuat lagu "

Ya , belum dapat dipastikan aku bisa kembali ke perusahaan lama tempatku bekerja karena aku belum mencoba melamar kembali.

"Yasudah oni mandi terus nanti siap siap buat makan malam sama mommy ya , mommy mau mandi habis itu masak yang enak buat oni"
"Ayaiy captain ! "Dengan tanganny hormat padaku.

                            ~~💕💕💕~~

"Yatuhan kenapa jantungku berdegup sangat kencang , padahal ini bukan pertama kalinya aku melamar pekerjaan"

Baru beberapa langkah kaki ku masuk ke sebuah gedung megah salah satu agensi hiburan tempatku bekerja dulu sudah ada yang memanggil namaku.

"Jeon Sera"

Aku pun menoleh , sial aku lupa kenapa aku masih nyaut dengan marga itu gerutuku dalam hati.

"Jadi bagaimana sajang-nim ? Apakah saya masih bisa kembali ?" Tanyamu cemas

Ya seseorang yang memanggilku tadi adalah sajangnim ku dulu, beliau mengajakku mengobrol dicafe depan agensi dan aku telah menceritakan semua keadaanku sekarang sampai kenapa aku harus kembali menjadi produser.

" Jeon se ah maaf maksud ku kim sera baru beberapa hari yang lalu kami bekerja sama dengan BTS Suga untuk album girl group baru dan kami untuk saat ini belum membutuhkannya. Maafkan aku sekali lagi kim sera-ssi "
"Ah tidak apa-apa sajangnim , mungkin memang bukan keberuntungan ku kali ini. Ucapku dengan tersenyum pedih"
"Kalau begitu saya permisi kim sera-ssi"pamit sajangnim
"Ne sajangnim, kamsahabnida"

Ah belum melamar saja sudah di tolak duluan.

Tetiba pintu cafe terbuka kembali menampilkan sajangnim lagi , entah apa yang membawanya menghampiriku lagi.

"Ahh ya sera-ssi aku teringat sesuatu , temanku di agensi SM Ent membutuhkan satu produser lagi untuk menyelesaikan album comeback nya EXO. Aku rasa kamu bisa mencobanya "

Aku masih mencerna omongan mantan atasanku barusan . Apa ? EXO ? Dan aku akan bertemu kembali dengan dua sahabatku dikelas tari dulu sehun & kai. Oh tuhan kebetulan macam apa ini mereka berdua pasti akan mengejekku dengan statusku sekarang ini, bisa dibilang mereka sudah mengingatkanku (dulu) ketika aku akan di nikahi oleh seorang Jeon Jungkook yang notabene seorang Idol dan lebih mudah dariku. Karena menurut mereka pikiran dan perasaan anak seumuran jungkook pada saat itu masih labil , dan benar juga terbukti ketakutan mereka.

"Yakk , kenapa melamun ? Ini aku berikan kartu nama temanku kau hubungi saja dia ne !"
"Ahh ne sajangnim , sekali lagi terimakasih" ucapku dengan senyum tulus

Tuhan , semoga ini awal yang baik untuk kehidupanku dan putraku. Bekerja dengan group sahabatku apa salahnya ? Toh memang disini aku yang keras kepala karena terbawa perasaan oleh kedewasaan semata mantan suamiku itu.

💕💕💕

PELUK : PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang