Di satu ruangan yang berukuran 5×5 itu, mereka saling menyurahkan isi hati mereka. Hingga suatu hari ketika Fia sudah diperbolehkan pulang ke rumah nya.
"Emmm... Makasih yah udh mau bantu beres beresin" Fia merasa pipinya panas, tanpa memperdulikan keadaannya, dia trs melanjutkan aktivitasnya membereskan bajunya.
"Gpp ko. Ini juga tugasku" Jawab Vino yang sendari tadi membersihkan sampah yang ada di ruangan itu.Skip setelah sampai di rumah Fia
"Sekali lagi makasih udh mau jemput aku pulang sampai ke rumah" Ucap Fia lagi dan ini sambil membungkukkan badan dan dibelakangnya ada orang tua Fia yang siap menyambut kepulangan anaknya.
"Gpp ko Fi" Vino sambil melihat ke arah orang tua Fia.
"Gk mau mampir dulu?" Tawar Fia kepada Vino.
"Nggk, Makasih. Tante, om saya pamit dulu" Setelah itu Vino menancapkan gas dan hilang dari tatapan mata Fia.Malam menjelang
Kini Fia berada di kamarnya sambil bermain Handphonenya dengan keadaan tengkurap, kaki di angkat ke atas. Saat itu adalah jam 21.00 WIB, dimana semua orang di sekitar rumah Fia sudah tidur. Dan saat itu juga Fia mendengar ada suara benda jatuh dari balkon,
"Astaghfirullah"
karena penasaran ia akhirnya pergi menuju balkon. Setelah sampai di pintu balkon, Fia melihat tidak ada seseorang di manapun,
"Tidak ada siapa siapa?"
namun dia lupa tidak menengok bagian kiri balkon, Fia hanya menengok depan, bawah, atas, dan bagian kanan balkon saja. Dan itu membuat seseorang yang tidak dikenal memiliki celah untuk bisa masuk ke kamar Fia.
"Hmmm... Masuk lagi saja" Sebelum Fia memutarkan tubuhnya, tiba tiba seseorang membukam mulut Fia.
"Emmm....emmm..?(siapa kamu?)" Fia trs memberontak namun tak ada hasil.
"Diam apa aku bunuh kamu?"
Fia memilih untuk diam dari pada harus terbunuh oleh orang yang tidak dikenalnya.
Lama-lama Fia di seret ke dalam ranjang besar milik Fia. Fia di dorong hingga tubuhnya terpental ke atas kasur itu. Fia melihat orang yang sedang dihapannya saat ini sedang memakai topeng.
"Siapa kamu??" Tanya Fia takut sambil merangkak mundur.
"Aku?kamu gk perlu tau siapa aku" Sosok itu makin mendekat ke arah Fia sampai pisau yang ada ditangannya dapat menyentuh tangan indah Fia.
"Ahh!!!" Fia terkejut dengan apa yang diperlakukan sosok misterius itu pada tangannya.Di sisi lain kamar Fia,
Mama dan Papa Fia yang mendengar teriakan itu langsung bangun dan terburu-buru melihat keadaan Fia. Sampai di kamar Fia, orang tua Fia tidak melihat apa-apa, hanya Fia yang sedang memeluk lututnya di atas kasur dengan sedikit darah.Sisi lain/
Setelah mendengar suara pintu akan terbuka, sosok misterius itu langsung lari keluar lewat balkon, tanpa sengaja ia menjatuhkan salah satu cincin yang ia kenakan pada pisaunya.
Setelah sosok itu keluar, Orang tua Fia sudah membuka pintu kamar Fia.
"Ada apa Fia?" Tanya Mama Fia melihat anaknya ini sedang menangis.
"Tidak apa-apa mama" Jawab Fia sesenggukan.
Sedangkan Papa Fia melihat di luar balkon setelah melihat ada darah di atas kasur putih Fia.
"Apa ada orang yang masuk?" Tanya Papa Fia setelah melihat ada cincin pria tadi yang sudah diketahui bukan milik Fia.
"Ti-tidak ada pa"
"Apa kamu baik baik saja?" Tanya mama fia meyakinkan.
"Aku baik-baik saja ma"
"Emm.. Baiklah, cepatlah tidur jangan terlalu malam tidurnya." Kata ayah Fia setelah mengambil cincin pria tadi.
Orang tua Fia pun keluar dari kamar Fia. Dan Fia mulai ketakutan kembali. Sesekali menengok kembali ke arah balkon berkali- kali.Di kamar oran tua Fia/
"Ma" Panggil Riwan papa Fia kepada Ratih mama Fia.
"Ada apa pa?" Tanya Ratih merasa terpanggil.
" Aku tadi nemuin cincin cwo di kamar Fia." Riwan langsung ke intinya dan tak perlu basa basi.
"Lihat sih pa" Riwan mengambil cincin cwo misterius itu dari sakunya dan menyerahkannya kepada Ratih.
"Emmm... Iyha, kayaknya nih cincin cwo, masa iyha Fia bawa cwo kerumah kita??"
"Nggk mungkin ma, ank kita kan baik" Tolak Riwan kepada Ratih.
"Iyha juga sih, coba besok sore kita tanyakan ke Fia langsung."
"Oke"
Setelah perbincangan singkat itu, Ratih dan Riwan pun tidur.Makasih sudah baca
Maaf gk nyambung lagi😁mohon dimaklumin yah...
Jangan lupa follow dan beri jejaknya yah...