Janitra memasukkan hapenya dan menghembuskan nafas dengan kesal. Ia baru saja mendapat chat bahwa teman-teman team olimpiadenya berhalangan hadir untuk berdiskusi dan membahas soal-soal olimpiade hari ini. Padahal lombanya tinggal 2 minggu lagi.
Walaupun teman-temannya berhalangan hadir, Jani tetap melangkahkan kakinya menuju perpustakaan. Sudah kepalang tanggung. Ia juga sudah terbiasa mengerjakan latihan soal olimpiade sendiri. Jadi ya tidak ada salahnya untuk tetap melanjutkan niatnya.
Seperti biasa perpustakaan sekolah sepi akan pengunjung. Yang sering mengunjungi perpustakaan ini ya hanya team olimpiade saja atau kadang siswa-siswa yang memiliki tugas. Itupun biasanya mereka hanya akan meminjam buku dan mengerjakan tugasnya di taman sekolah.
Jani melangkah menuju ke salah satu meja yang ada di perpustakaan itu setelah mengisi daftar absen. Ia lalu meletakkan buku-buku yang ia bawa dan mulai mengerjakan soal-soal di dalamnya.
Tepat saat ia selesai mengerjakan soal kelima belas, ia mendengar langkah kaki menuju ke arahnya. Tak lama kemudian ia mendengar suara kursi di sebelahnya yang ditarik oleh seseorang. Ia lalu menoleh untuk melihat orang itu. Siapa tau salah satu temannya.
Namun ketika melihat seorang siswa laki-laki tak dikenalnya duduk di sana, ia dengan segera kembali menundukkan kepalanya pura-pura sibuk mengerjakan soal yang ada di hadapannya. Ia bertanya-tanya siapa gerangan laki-laki yang duduk di sebelahnya ini.
Laki-laki itu tidak pernah berada di perpustakaan ini sebelumnya, Jani yakin itu. Dan dilihat dari caranya memakai seragam, Jani juga yakin, 100% yakin, dia bukan siswa yang dengan rela nongkrong di perpustakaan.
Mau ngapain dia?
Jani sedang memikirkan apakah ia tetap berada di perpustakaan ini, pura-pura serius mengerjakan soal dan mengabaikan cowok itu atau ia kembali ke kelas saja ketika ia dikejutkan oleh suara cowok itu dan kalimat yang diucapkannya.
"Janitra, mulai hari ini lo jadi pacar gue"
Jani yang kaget langsung menatap cowok itu bingung. Semakin terkejut dan bingung ketika cowok tersebut melanjutkan kalimatnya.
"Kalo lo punya pacar, putusin pacar lo. Lo pacar gue mulai hari ini."
Mungkin ini adalah definisi sesungguhnya dari speechless. Saking kagetnya, Jani benar-benar tidak tau harus berkata apa. Ia malah membereskan buku-bukunya dengan tergesa-gesa. Ia harus segera keluar dari perpustakaan ini.
Elang mengerutkan dahi bingung melihat Jani membereskan buku-bukunya dan sepertinya akan meninggalkan perpus. Kok gue malah mau ditinggal? YAELAH MENURUT LO AJE BAMBANG.
"Mau ke mana?" tanya Elang saat melihat Jani bangkit dari duduknya.
Jani hanya menatap Elang yang berdiri dihadapannya dengan tatapan datar. Ia baru akan melangkah berniat meninggalkan Elang, ketika lengannya yang memeluk buku-buku soal latihan ditahan oleh cowok itu.
"Lepas, gue mau balik ke kelas," ucap Jani sambil memandang Elang dengan galak.
"Lo gak denger gue tadi ngomong apa?"
"Denger," jawab Jani tenang.
"Terus?" tanya Elang.
"Terus lo lurus ampe mentok, lo tabrakin deh pala lo ke tembok biar otak lo balik lagi. Udah koslet banget soalnya."
Gantian kini Elang yang speechless. Ia hanya menatap Jani dengan kaget. Baru kali ini ada seseorang yang berani berkata seperti itu kepadanya. Diamnya Elang ini dimanfaatkan oleh Jani untuk segara beranjak dari perpus.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG [Lee Jaewook X Kim Hyeyoon AU]
Romance"I never knew i could feel so much in pain, and yet be so in love with the person causing it." -Erlangga. "I don't hate you, i love you. But loving you is killing me. So this is goodbye, even if i don't want it to be" -Janitra.