03. Tinggal Bersama

1.9K 190 9
                                    

Jangan lupa vote dan komentar lalu follow akun ini untuk mendapatkan notifikasi mengenai ceritaku lainnya.

Maaf lama update cerita ini, soalnya banyak cerita yang belum selesai juga ^^

.

.

.


.

Satu jam setelah sadar Jungkook--pemuda itu hanya sibuk mengerjakan rubik yang sengaja professor muda itu berikan padanya.
"Sampai kapan kau terus memberikanku rubik yang kau acak terus menerus?" Protes Jungkook sebal.

Taehyung menghentikan kegiatannya sebentar, merenggangkan ototnya lalu kembali mengacak rubik yang sudah selesai ditata.
"Sampai kau tidak mampu memperbaiki rubik-rubik ini, semakin susah rubiknya semakin aku tahu seberapa kepandaianmu, mudahkan?"

Jungkook menghela napas, ada 20 macam rubik di hadapannya saat ini. Sudah ada 16 rubik yang Taehyung rusak dan berhasil ia rapikan kembali, tapi belum ada tanda-tanda pria itu akan berhenti.
"Apa aku bisa tinggal disini?" Cicit Jungkook membuat Taehyung menghentikan kegiatannya lalu menyenderkan punggungnya ke sofa yang empuk.

"Apa kau bilang? Tinggal disini? Bersamaku begitu?" Yang lebih muda mengangguk membuat pria yang lebih tua tertawa keras, entah apa yang membuatnya lucu.

"Kau pikir kau bisa tinggal bersamaku? Kau tidur di ruang penelitian bersama mencit-mencitku." Ucapan Taehyung jelas menyakiti perasaan pemuda itu, ia adalah manusia meski bukan seutuhnya.

"Tapi aku juga manusia nyaris sama sepertimu, bukankah keterlaluan bila aku hidup bersama tikus-tikus milikmu itu?" Protes Jungkook membuat Taehyung menggeleng ribut.

"Tidak! Garisi kata nyaris seperti manusia. Kau hanya mahkluk yang sama seperti manusia bukan berarti kau adalah manusia, dan tikus-tikusku jauh lebih berharga dibandingkan dirimu." Ucapan Taehyung benar-benar membuat pemuda itu meletakkan rubik di tangannya.

"Kupikir itu keterlaluan..." cicit Jungkook membuat Taehyung menaikkan kedua bahunya tidak peduli, karena menurutnya pemuda di hadapannya ini tidak pantas menerima perlakuan istimewa.

"Ada apa ini?" Pria bernama Namjoon itu kembali, datang membawa dua kantung plastik yang entah apa isinya.
"Kau membawa antiseptik?" Itu bukan Taehyung tapi Jungkook yang menunjuk plastik yang ditenteng oleh Namjoon.

"Bagaimana kau tahu?" Kaget Namjoon sampai pria itu tersentak mundur beberapa meter ke belakang, Taehyung tersenyum kecil kemudian bangkit dari duduknya.
"Bukankah ia bukan manusia biasa? Jadi tak perlu mengelak." Tambah Taehyung membuat pemuda yang lebih muda itu menunduk.

"Hyung membeli serum yang aku minta bukan?" Tanya Taehyung membuat Namjoon mengangguk, pria itu segera mengeluarkan sebuah botol silinder bening yang kecil berisi cairan bening sedikit berwarna kuning.
"Apa cairan itu akan dimasukkan ke dalam tubuhku lagi?" Tanya Jungkook membuat Taehyung yang sibuk dengan kegiatannya hanya mengangguk asal.

"Tapi suntikan yang kemarin bahkan masih terasa sakitnya." Rengek Jungkook sambil mengusap perlahan belakang lehernya, karena rasanya benar-benar menyiksa saat kau terbangun dan seluruh tubuhmu tersiksa mati rasa.

"Itu hanya karena kau belum terbiasa, aku rasa kau terlalu berbahaya kalau kuberi kebebasan sedikit saja," Jungkook nyaris akan mengeluarkan protesannya sebelum professor muda itu akhirnya menatapnya tajam.

ELCYONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang