Bab 4

7 1 0
                                    

    Ary dan teman teman nya memilih untuk bolos pada pelajaran kali ini , mereka benar benar bosan dan akhirnya kekantin untuk nongkrong

  "Eh ry , ternyata ada juga ya cewe yang dekatin lo terang terangan , dia gak takut apa ya sama tampang serem lo" Alung yang sejak tadi makan tiba tiba membuka suara

  "Langka tuh ry , boleh juga tuh lo deketin dia lagian Ocha cantik juga toh" goda devan

  "Gak mau gue" ucap Ary cuek dan mengambil HPnya untuk bermain game

  "Lo beneran gak ada suka sama cewe cewe disini ?" tanya Alung kepo dengan tampang serius

  Ary yang mendengar Alung bertanya seperti itu hanya melihat Alung sekilas dan kembali menatap HPnya, ia benar benar tak suka jika sudah membahas tentang ini

   "Atau jangan jangan lo sukanya sama gue atau Devan ya ? Wah parah lo ry , Perkosa aku dong Bang Ary" teriak Alung sambil memeluk Ary dan Devan

Orang orang di kantin langsung melihat kami aneh dan membisikan sesuatu yang menurut Ary rasa agak ambigu

  "Lo malu maluin aja sih lung , gak liat mereka semua ngelihat ke arah kita" Devan membuka suara karena malu ditatap oleh orang dikantin

  Devan agak cenderung pemalu tidak seperti Alung yang suka blak-blakan tapi biar pun Alung begitu , Alung adalah temannya Ary dari SMP sedangkan Devan hanya baru baru ini

       "Eh ry tuh cewe lo kayaknya mau kesini deh" Alung menunjuk seseorang dari arah pintu kantin, Ary mengikuti pandangannya kepada yang di tunjuk Ary dan lihat lah sekarang "Cewe Sinting" itu sedang senyum senyum sambil melambaikan tangannya kepada Ary

  "Sialan lo lung" ujar Ary menatap sinis ke Alung , Alung yang mendapat tatapan seperti itu dari Ary hanya cengengesan

"Dari tadi Ocha cariin Ary ke kelas, tapi anak kelas bilang Ary gak ada trus Ocha juga udah ngelilingi sekolah buat cari Ary tapi Ary juga gak ada" Ocha menghela nafasnya sebelum melanjutkan ucapannya "Eh ternyata Ary disini , kok Ary gak bilang sih sama Ocha , Ocha udah cape tahu ngelilingi sekolah cuma buat cari Ary"

   Ary hanya menganggap semua yang di ucapkan Ocha angin lalu ia tetap berkutat dengan HPnya

  "Ocha boleh duduk disini kan?" tanya Ocha . Teman teman Ary menganggukan kepala nya , mereka kasihan melihat wajah Ocha yang sudah pucat

  Ocha duduk di sebelah Ary dan menatap wajah Ary yang sedang memainkan HP.
"Ary ganteng banget kalau dari samping" batin Ocha.

   Ary yang merasa risi ditatap seperti itu oleh Ocha akhirnya membuka suara "Siapa yang ngijinin lo duduk di samping gue?" tanya Ary pada Ocha tetapi tatapannya tetap fokus pada HPnya

   "Alung sama Devan" jawab Ocha
Alung dan Devan yang mendengar itu mengerutkan kening nya "Gak kok Ry , gue cuma ijinin dia duduk di sini doang , dia yang milih duduk disamping lo" jelas Alung yang takut sahabatnya satu itu marah

Ary yang mendengar itu hanya diam

  "Ary besok besok kasih tahu Ocha ya kalau Ary mau kekantin waktu istirahat ,biar Ocha gak cape cari Ary nya"
Tiba tiba Ocha membuka suara lagi , Ocha tersenyum , akan tetapi senyum Ocha memudar saat Ary mengakatan sesuatu

   "Lo bukan siapa siapa gue jadi buat apa gue kasih tahu , harusnya lo sadar diri !" Bentak Ary

  "Tapikan Ary pac-" belum sempat Ocha melanjutkan ucapannya Ary telah berdiri  lebih dulu dan meninggalkan Ocha

  "Cha maafin Ary ya , yaudah kita cabut dulu mau ngejar Ary" Ucap Alung dan pergi meninggalkan Ocha, Ocah hanya tersenyum sambil mengangguk

Tq yang udah mau luangin waktu nya untuk baca ini , ini cerita gj bat kali ya wkwk , yaudah semoga suka

Tq 💕💕

JanuaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang