[ Tersedia di Google Play Store ]
[ Sebagian part cerita sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan ]
Jeon Jungkook dan Lalice Manoban.
Keduanya adalah sosok yang selalu di beritakan oleh media. Bukan artis peran maupun idola dunia yang selalu setia...
Tapi jangan khawatir.. Selin udah berusaha ngetik dan malem ini update!!
Hore!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.,...,..,.
“Aku yang akan mengantarkannya padamu! Kau diam dan tunggu di sini. Pakaian yang kau inginkan akan segera sampai di hadapanmu!”
Selanjutnya ia berbalik. Berjalan ke arah pintu dan membukannya setengah. Menatap Joel sejenak, dan melirik Alex sebelum pada akhirnya ia menyerobot begitu saja paper-bag di tangan pria kepercayaan Lalice.
Jungkook menutup pintunya kasar. Berjalan menuju Lalice lalu melemparkan paper-bag tersebut.
Lalice sendiri mengernyit dalam posisinya. Mengambil sebuah gaun berlengan panjang yang elegan. Formal dan mewah. Benar-benar ciri khas Lalice sekali.
Kemudian ia berdiri dan memakai gaun itu. Mengambil tasnya lalu berjalan keluar. Meninggalkan Jungkook yang masih terkesiap di tempatnya berdiri.
**
Hunter Love part 6
**
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeon Jungkook melangkah cepat memasuki rumah besarnya dengan diikuti Joel di belakang. Berseru memanggil nama Bhrista sembari membuka pintu kamarnya. Wanita itu tengah duduk menyandarkan punggung di kepala ranjang. Memangku bantal dengan ponsel di tangannya. Mendongak menatap Jungkook setelah pria itu merebut ponselnya begitu saja. Bukan hanya itu, Jungkook juga melemparkan asal ponsel Bhrista hingga terdengar seperti bunyi pecahan. Membuat Bhrista membelalakkan mata lalu turun dari ranjang.
“What the fuck are you doing, Quintéro?!!”
Wanita itu berteriak setelah melihat ponselnya tergeletak mengenaskan di lantai. Mengambil ponselnya yang telah rusak dan menatap Jungkook dengan kedua mata memerah. Sementara pria itu mengeraskan rahang dan membalas tatapan marah Bhrista dengan memicing.
