Chapter 01

10.4K 1.2K 168
                                    

3 years ago

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 years ago. At Quintéro Jeon mansion|Austin, Texas.

Awan putih sudah terlihat menggumpal dengan indah. Seni yang tersirat akan bentuknya membuat semua mata terpesona. Matahari terik sedikit tertutupi oleh awan yang dengan perlahan bergeser - memudar akan gumpalan-gumpalannya.

Tirai sutra berwarna peach tersibak kecil saat angin menerpa. Membawa hawa sejuk ke dalam ruangan yang masih sangat berantakan.

Gaun cantik berwarna hitam terurai lengkap dengan pakaian dalam seorang wanita di lantai. Sepatu berhak tinggi dengan warna senada tak kalah eksistensinya untuk berserakan di samping ranjang.

Matahari memang sudah naik. Hari sudah siang, namun seorang wanita yang tidur tengkurap di ranjang dengan selimut tebal membungkus pinggangnya masih tak memerlihatkan tanda-tanda akan bangun. Rambut coklat gelapnya yang tergerai di sisi bahunya membuat punggung mulus itu terpampang begitu jelas.

Mungkin, jika saja ketukan pintu tidak mengusiknya wanita itu tidak akan membangunkan dirinya hingga petang nanti. Nampak sekali jika wanita itu tengah lelah. Kedua matanya masih memejam dengan satu tangan memegangi selimut di dadanya. Rambut halusnya terjuntai menutupi wajah lesu cantiknya. Lalu, helaan napasnya sendiri memenuhi gendang telinganya. Menyadari jika dirinya hanya seorang diri dalam ruangan luas nan mewah.

Ketukan dari luar pintu kembali terdengar. Memecahkan keheningan sejenak di dalam ruangan tersebut. Wanita itu membawa turun selimutnya, memunguti pakaian yang berserakan lalu dengan cepat memakainya. Dengan masih mengantuk, wanita itu berjalan ke arah pintu dan membukanya. Menerima sambutan hangat dari seorang pelayan di rumah tersebut.

"Selamat siang, Nona."

Wanita itu hanya berdehem kecil menanggapinya.

"Pakaian untuk nona." Kata pelayan itu sembari menyodorkan paper-bag berwarna hitam padanya.

"Buang saja! Wanita sepertiku tidak pantas untuk di berikan baju olehnya."

Wanita itu menggeser tubuh sang pelayan menggunakan tangan kanannya. Berjalan dengan mengikat rambutnya menggunakan karet yang berada di pergelangan tangannya. Berjalan meninggalkan kamar utama yang mewah nan elegan itu dan mengabaikan sang pelayan.

"Nona, Lalice! Tuan menyuruh--"

"Pakaian itu lebih cocok untukmu!"

Setelahnya, wanita bernama Lalice itu menuruni tangga dengan tergesa. Rahangnya mengeras.

Lalice sendiri merupakan wanita cantik berasal dari Thailand. Seorang pengusaha yang menggeluti bidang properti. Wanita yang sedang berada di puncak karir, dan sedang mendapat perhatian di seluruh dunia. Karakternya sebagai wanita yang perfeksionis dan ambisius selalu membawanya pada kesuksesan. Namun tidak setelah ia bertemu dengan seorang Pria berdarah Spanyol - Korea.

HUNTER LOVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang