BAB IV (add)

7 0 0
                                        

Hari-hari yang Gray lalui terasa sangat amat berat. Betapa ia telah berusaha menghindari kenyataan – Lynn yang sudah sangat menyakitinya – Dean yang benar mengkhianatinya. Ia memilih untuk tidak pergi mengikuti perkuliahan selama lebih dari seminggu. Beralasan sakit, padahal ia pergi keluar kota, menenangkan diri.

Lynn berkali-kali menghubungi Gray, bahkan sempat mendatangi rumah kediaman Gray, namun nihil. Ia tak dapat bertemu dengan Gray. Asisten rumah tangga di kediaman keluarga Gray memberitahu bahwa Gray sedang tidak di rumah.

Dean, sedang dalam masa pemulihan. Karena luka yang di sebabkan pukulan Gray cukup parah. Ia tak memberitahu kepada orangtuanya alasan mengapa ia terluka dan memilih menjalani perawatan di Rumah Sakit – lebih tenang dan tanpa pertanyaan dari keluarga yang menjenguk.

Pikiran tentang betapa hancurnya hati Gray selalu menghantui Dean. Biasanya, jika ia berada di Rumah Sakit, Gray – yang sudah seperti saudara kandung baginya – akan meluangkan waktu untuk menjaganya. Membawakan PS – dan membuat keributan di kamar inap.


Flashback ...

"Gue penasaran, kalau aja kita ngga sahabatan, siapa ya yang bakalan jagain elu De di rumah sakit?" tanya Gray sambil membaca buku yang ada di tangannya.

"Mmm... Mungkin Ibu gue. Atau – pacar gue." Senyum Dean mengambang seketika ia membayangkan memiliki kekasih.

"Idih elu udah punya Raina juga, calon istri hahaha – ngga usah terusin ke-playboy-an lu lah," ucap Gray sambil melempar pena pada Dean yang sedang menonton televisi.

"Ah bangke lu Gray, gue ngga sayang sama dia, terus gue harus gimana?" balas Dean kemudian melempar kembali pena pada Gray.

"Ya maka dari itu, lu cari pacar dong yang serius, jangan di mainin lagi tuh hati cewek-cewek."

..........

Flashback End

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 07, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A LOVE TO HIDEWhere stories live. Discover now