Chapter 2: JISUNG DAN WOOJIN

3K 199 10
                                    

AGAK PANJANG DARI CHAP 1 kok!

***

Wajah laki laki tampan itu nampak bingung. Dia duduk bersama kedua temannya di kantin sekolah.

Jisung meneliti wajah yang kini duduk di depannya dengan intens. Seakan tak ingin melewatkan secuil gerakan dari Hyunjin yang sepertinya masih tidak sadar diperhatikan.

Hyunjin hanya fokus pada layar ponselnya yang menampilkan gambar dirinya dengan seorang gadis.

Hyunjin tahu, laki laki yang ada di foto itu bukanlah dirinya ataupun gadis yang bernama Hana itu. Hanya saja, digambar itu, laki laki dan gadis yang berpelukan itu tak terlihat kamera.

Bagaimana semua orang bisa menyimpulkan bahwa itu dirinya dan Hana?

"Jin," panggil Jisung. Hyunjin mendongak menatap sahabatnya itu bertanya.

"Lo beneran pacaran sama gadis itu? Siapa namanya? Ah! Lee Hana itu."

Hyunjin menghembuskan nafasnya jengah. Pertanyaan itu lagi. Apa semua orang tidak bosan melontarkan pertanyaan yang sudah ia jawab dengan sangat jelas beberapa kali?

Hyunjin sudah lelah menjawabnya. Tapi karena Jisung yang bertanya, Hyunjin harus menjawabnya.

"Iya." Hyunjin mengangguk, "Gue sama Hana udah pacaran."

Jisung terperangah. Hyunjin ini kan ... bukan maksudnya mengatai Hyunjin tidak normal atau semacamnya, tapi Hyunjin ini adalah laki laki yang malas berhubungan ikatan dengan seorang gadis. Sekalipun gadis itu cantik memikat hati banyak kaum pria.

Hyunjin tidak peduli.

"Jadi foto itu beneran kalian berdua?" tanya Jisung.

Kali ini Hyunjin menggeleng keras. Menolak opsi dari Jisung yang menurutnya tidak benar.

Jisung dibuat bingung. Ini dia. Jika bukan Hyunjin dan Hana yang ada difoto itu, lalu siapa? Dan mengapa Hyunjin dan Hana bisa menjalin hubungan?

Ini terlalu rumit. Dia tidak mengerti dengan jalan pikiran Hyunjin.

"Lo suka sama Hana atau...."

"Gue gak tertarik sama Hana. Keadaan yang harus gue buat begini. Jika kami beneran menjalin hubungan, itu hanyalah rekayasa untuk menjadi tameng ku dan Hana," sela Hyunjin menjelaskan.

Jisung mengangguk mengerti. Ya walau hanya setengahnya saja. Intinya, Hyunjin dan Hana terpaksa menjalin hubungan.

Itu saja.

"Gue denger, Hana itu bukan fans lo kan? Dia haters lo, Jin," kali ini Woojin angkat bicara.

Hyunjin mengangguk membenarkan. Siapa.yang tidak kenal dengan hana? Satu satunya haters seorang Hwang Hyunjin satu sekolah. Bukannya dibenci sekitar, Hana justru banyak mendapat dukungan.

Untuk para gadis lainnya. Hana itu cantik, memiliki tubuh yang goals berkulit putih bak susu sapi. Natural.

Sayangnya kepribadian gadis itu sangatlah bar-bar.
Anggap saja, dia 11 14 sama Hyunjin. Jika Hyunjin banyak diam dan cuek sekitar, Hana justru lebih suka menanggapinya bahkan main otot.

Kesamaan dari mereka hanya sama sama membenci lawan jenis. Malas menjalin hubungan yang bagi mereka itu merepotkan. Dan sekarang? Mereka terikat.

Akan seperti apa kedepannya?

***

Pria paruh baya yang nampak berbidang lebar dan tegap itu menatap sebuah foto yang ia dapat dari salah satu kliennya saat meeting.

/Picture/

Viral! Seorang remaja laki laki yang diketahui anak dari seorang pengusaha terkenal itu tengah memeluk seorang gadis didepan kafe violet.

Gadis itu diduga adalah kekasih yang selama ini tidak diketahui publik.

Mr. Hwang terus mengamati berita yang ada pada artikel harian itu dihp nya.

Menggeserkan jarinya keatas membuat foto seorang gadis yang dimaksud dalam artikel.

Gadis itu diketahui satu sekolah dengan putra mr. Hwang. Bernama Lee Hana.

/picture/

"Ray! Beritahukan pada Hyunjin bahwa aku memanggilnya sekarang juga untuk menemui ku kesini!" Mr.Hwang berteriak pada orang kepercayaannya, Ray.

"Baik, tuan!"

Dengan segera Ray mengabari Hyunjin.

***

Hyunjin melemparkan bola basketnya dengan kesal. Keringat bercucuran dimana-mana.

Ia kesal!

"Jin, sudahlah, ayah lo manggil lo ke perusahaannya. Jangan buat dia menunggu."

Hyunjin menatap Jisung yang ada dipinggir lapangan indoor itu. Tengah duduk.

Hyunjin mengambil serangannya. Melapisi tubuhnya yang tadi hanya sebatas memakai kaos hitam. Mengambil tasnya dan beranjak keluar dari ruangan.

Buk.

Hyunjin menatap kesal pada yang menabraknya. Tapi setelah itu, keningnya berkerut bingung.

Hana ada di hadapannya, menatapnya nyalang tanpa rasa takut. Hyunjin sempat tertegun saat matanya bertatapan dengan manik mata gadis itu.

"Lo-" Hana terlihat menahan kesal, "kenapa lo bilang sama mereka kalo kita pacaran?! Kapan gue mau sama anak papi kayak lo? Ogah!" cerocos Hana.

Hyunjin memutar bola matanya malas. Kalo sudah begini, bakal panjang urusannya dengan hana. Dia tidak mau membuat ayahnya menunggu. Karena Hyunjin tau, ayahnya benci seorang yang suka telat.

"Bisa kita bicara nanti? Gue ada urusan!" balas Hyunjin.

Hana menggeser tubuhnya memberi jalan.
"Ingat! Lo harus kasih kenapa lo bicara seenaknya pada publik. Kalo enggak, hidup lo gak bakal tenang!"


"DAN GUE DOA'IN SEMOGA LO KETIMPA MASALAH LAGI!"

Hyunjin yang masih bisa mendengarnya dari jauh hanya tersenyum meremehkan. Seakan omongan gadis bar-bar itu hanya angin lewat.

***

JENG JENG...
JADI, DISINI AKU UDAH JELASIN BAGAIMANA SIFAT HYUNJIN DAN HANA DENGAN JELAS!

VOTE DAN KOMEN DONG!:)

Nikah Muda || H.HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang