Chapter 4: BITCH

2.5K 225 13
                                    

Gak tau bagaimana bisa menghentikan semua ini. Permainan hidup antara Hyunjin dan Hana begitu tak diduga.

Berita Hana dan Hyunjin yang dipublikasikan oleh sang ayah Hyunjin membuat semua masyarakat gempar. Berita news dan hangat saat ini ya tentang perjodohan Hyunjin dan Hana.

Ini memang benar benar diluar skenario Hyunjin. Ini semua terlalu jauh.

Jauh kayak doi:)

Byurr...

Hana terjatuh di lantai dengan tubuh yang basah. Akh... pembullyan lagi. Tidak bisakah semenjak foto itu tersebar, sehari saja hana ingin hidup tenang.

Tapi gak bisa. Semua terlalu dibesar besar kan. Dan hana tak menyukainya.

"Akhirnya gue tau, Hyunjin mau sama lo cuma karena perjodohan itu kan?"

Ini suara... Ferin? Cih!

Hana bangkit. Menatap nyalang pada Ferin yang sekarang meneguk salivanya berusaha stay cool.

"Lo ya-!" Hana menunjuk Ferin dengan wajah menahan emosi. "Kalo lo beneran suka sama tu cowok, ambil aja sana! Jangan menyerang gue kayak kurang belaian mantan!"

"Cih! Bitch," Hana menendang tulang kering Ferin dengan kuat. Membuat gadis itu jatuh sembari meringis.

Gadis ini benar benar tidak jera. Setelah kemarin Hana menampar wajahnya, Ferin masih saja berbuat ulah. Dan begonya, Ferin hanya membawa 2 dayang dayang tak berguna. Berdiam diri tidak membantu Ferin.

Hana sanggup malah jika diajak bertarung di ring tinju. Karena Hana adalah seorang bidadari berjiwa petarung. Semua orang yang tidak mengenal seorang lee Hana akan mengira bahwa gadis itu adalah jelmaan malaikat cantik dengan mata lentiknya.

Hana melirik Ferin sejenak. Lalu beralih pada Aya dan Dania yang berdiam diri ditempat.

"Kalian berdua, ambil baju ganti gue di loker. Nih!" Hana melempar kunci lokernya pada Aya yang ditangkap dengan sempurna.

"Jangan mencuri apapun diloker. Awas kalo ketahuan!" ancam Hana. Aya dan Dania mengangguk lalu lari terbirit menuju jajaran loker.

***

Hyunjin sedang ada di kelasnya. Malas keluar dari kelas walau bel istirahat sudah berbunyi dari tadi. Heol. Mood hancur beberapa hari ini.

"Jin," panggil Jisung saat ia memasuki kelas. Ada Woojin yang mengekor dibelakangnya.

"Hm," balas Hyunjin. Jisung mendengus kesal, temannya ini benar benar tak ada semangat hidup.

Jisung duduk dibangku depan Hyunjin. Sedangkan Woojin duduk disamping Hyunjin.

"Gue tadi liat cewek lo dibully lagi sama Ferin," adu Jisung.

"Trus?"

"Ya... kayak biasa, pasti Hana yang menang."

Hyunjin manggut manggut mengerti. Woojin melempar 5 batang coklat pada Hyunjin.

"Tuh, titipan dari fans lo," ucap Woojin. Hyunjin memutar bola matanya malas. Walau beritanya dan Hana dijodohkan, masih saja ia diteror dengan berbatang batang coklat bungkus. Ia jadi malas.

"Jisung," panggil seorang laki laki berkacamata bulat. Teman sekelas mereka bertiga, namanya Taegun.

"Ne?" balas Jisung. Taegun mendekat, membisikkan sesuatu yang membuat Hyunjin dan Woojin penasaran.

"Oke." Jisung berdiri, "gue mau pergi bentar. Kalian... nanti kita lanjut ngomongnya."

Lalu Jisung pergi dengan berlari sembari memakai jaket hitamnya. Taegun pun ikut pamit menyusul Jisung.

Ada apa? Hyunjin dan Woojin sama sama dibuat bingung.

***

Hana menepuk seragam nya. Ia sehabis berganti baju dari kamar mandi. Sedikit menyebalkan harus memotong acara makan hanya untuk berganti baju. Tapi jika tidak... Ya tau lah. Tembus pandang.

"Hana!"
Hana berbalik dilihatnya Raeya berlari ke arahnya. Raeya adalah sahabat baik Hana, sifatnya terbalik jauh dari Hana. Raeya adalah gadis feminim dan banyak mengincarnya untuk dijadikan kekasih. Sayangnya, Raeya selalu menolak. Karena ia tahu, semua hanya memandang fisiknya. Dan Raeya benci itu.

"Kenapa?" tanya Hana. Raeya menarik nafasnya, "Hyena dibully lagi."

Mata hana membulat. Hyena, dia adalah sahabat hana yang satunya, sifatnya sangat tertutup dan sering dijadikan bahan bullyan karena gadis itu tak pernah melawan.

"Ayo!" Hana menarik Raeya menuju tempat Hyena berada dengan berlari.

Sesampainya di koridor yang dimaksud, orang orang sudah bubar entah apa yang terjadi. Ada satpam sekolah yang juga sepertinya ingin kembali.

Hana menghentikan satpam itu, "pak, dimana temen saya yang katanya dibully?"

"Ooh... baru saja tadi ada seorang laki laki yang membawanya pergi. Katanya akan ia antar pulang."

Lagi. Setiap Hana terlambat, pasti laki laki itu sudah membawa Hyena dengan selamat.

"Siapa dia pak?" tanya Hana.

Pak satpam itu mengetikkan bahu tidak tahu, "wajahnya tak terlihat, dia memakai jaket hitam."

Kan. Laki laki misterius yang selalu membawa Hyena pergi. Terkadang, Hana duluan yang menyelamatkan Hyena, tapi setelah itu, akan ada adik kelas atau teman sekelas yang berkata,

"Hyena, tadi lo ditanyain apa lo baik baik aja?"

Lalu jika Hana tanya itu siapa, mereka akan menjawab,

"Gue enggak tau. Dia pake topi/jaket."

Selalu seperti itu. Hyena pun jika ditanya siapa laki laki yang sering menolong nya, gadis itu hanya diam.

Hana malas memikirkan lebih lanjut. Karena ia pun masih banyak masalah. Tentu saja tentang foto hoax itu.

"Dia lagi. Siapa sih laki laki itu?" gerutu Raeya. Dia dibuat penasaran.

***

BUTUH DUKUNGAN SAYA TUH:'

Oiya, gue bakal kasih asupan untuk kalian dulu. Para Stay.

"Ayo ayo divote, yang vote moga enggak bokek lagi biar bisa nonton konser,"- Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ayo ayo divote, yang vote moga enggak bokek lagi biar bisa nonton konser,"- Hyunjin.

"Sa ae lu-_-"- Hana

Nikah Muda || H.HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang