Chapter 5: LUMAT

4K 260 80
                                    

Hana rasanya ingin mati saja dari pada harus menikah dengan Hyunjin hari ini. Persiapan dari Ayah Hyunjin serta Mama Hyunjin yang tidak diduga oleh Hana dan Hyunjin membuat mereka menikah dadakan.

Hana bahkan baru tahu, jika Mama Hyunjin begitu ceria dan terkadang jahil. Tapi kok Hyunjin jauh banget dari mamanya? Saat itu juga Hana menyimpulkan jika Hyunjin 100% menjiplak ayahnya.

Back to story.

Gaun, perhiasan, makeover, tempat persepsi nikah sampai undangan sudah siap dan tersebar.
Hana dan Hyunjin tidak bisa berkutik untuk menolak ini semua. Karena Hana juga tahu, jika ia membatalkan nya maka Ayah Hyunjin akan dipermalukan karena sudah menyebar undangan.

Hana tahu seberapa berharganya reputasi keluarga hwang.

Hana ingin menangis, tidak menyangka bahwa takdir nya harus menikah muda dan yang paling parah menikah dengan Hyunjin yang dibencinya. Berharap ini mimpi tapi ini adalah Real Life nya.

"Udah ah, jangan sedih, nanti Mama juga ikut sedih..." ucap Mama Hana.

Hana menatap mamanya dengan sendu, "mah... aku gak menyangka bakal kayak gini cuma karena foto itu."

Mama Hana mengelus rambut putrinya lembut, "ini udah jalannya Na, mama setuju dengan ini karena ingin nama baik kamu kembali lagi. Kamu taukan, mama benci liat kamu sakit cuma karena hujatan orang orang."

"Walau kamu gak nangis, mama tau hati kamu pasti nyeri. Makanya mama nyetujuin ini. Maaf sayang..."

Hana memeluk Mamanya erat, "Iya ma... gak papa."

"Hana, Mah," panggil Ayah Hana diambang pintu.

"Ayo turun kebawah. Semua udah nunggu."

Mama Hana mengangguk lalu menuntun Hana dan membantu gadis itu berjalan karena gaun panjang yang putrinya kenakan. Hana terlihat berguru feminim dan cantik. Persis seperti model dengan tubuhnya yang goals.

Saat ia turun tangga, seketika suara jepretan kamera dan cahaya serta keramaian menyambutnya. Sedikit risih sebenarnya, tapi Hana berusaha mengabaikan. Ada beberapa wartawan dengan seragam mereka. Hana tebak, mereka pasti sedang melakukan acara live untuk pernikahannya dengan sang anak dari perusahaan terkenal. Hwang Hyunjin.

Hyunjin sudah berdiri pelaminan dengan tuxedo dan jas yang membalut tubuh tegapnya. Rambutnya tertata rapi tapi senyumnya begitu tipis.

Saking mahalnya senyum seorang Hyunjin?

"Putri Ayah sudah besar. Kamu pasti bisa lewati apapun yang terjadi kedepannya," ucap Ayah Hana tersenyum.

Hana tersenyum sedih, "Iya Yah, Hana akan berusaha."

Hana bergantian dituntun oleh ayahnya menuju plaminan. Setelah berdiri didepan Hyunjin,, Hyunjin mengulurkan tangannya pada Hana. Hana tidak mengangkat tangannya untuk menyambut. Dia... masih merasa ini begitu berat.

Ayah Hana yang mengerti, mengambil tangan kanan putrinya dan meletakkannya ditangan Hyunjin sembari tersenyum.

"Jaga anak saya. Saya tau kalian menerima ini karena reputasi semata, tapi di pernikahan, kamu akan mengucapkan janji suci, dan kamu harus mau menjaga anak saya. Saya percaya sama kamu, Hyunjin," ucap Ayah Hana mantap.

Hyunjin tersenyum kecil, "saya akan berusaha."

Setelah itu, Ayah Hana turun dari pelaminan. Hana dan Hyunjin berdiri bersebelahan. Acara berlangsung sampai Hyunjin memasangkan cincin dijari manis Hana. Jari yang pernah dulu memukuli nya didepan gerbang.

Ia masih tidak menyangka ini.

"Sekarang, silakan untuk berciuman."

Entah kenapa, Hana sedikit gugup. Jika ia dicium Hyunjin, berarti bibirnya setelah ini tidak suci lagi. First kiss.

Hyunjin sedikit menunduk. Tangannya memegang dagu Hana untuk mendongak menatapnya. Kenapa ini begitu sulit?

Perlahan Hyunjin mendekatkan wajahnya. Para kameramen menyiapkan kamera mereka untuk menangkap foto terbaik.

Hana menutup matanya. Perlahan, hembusan nafas Hyunjin terasa dipermukaan wajahnya.

Deg deg deg

Lalu... Hana merasakan, bibirnya menempel dengan benda kenyal. Hana membuka matanya sedikit. Ini bibir Hyunjin. Laki laki itu juga ikut menutup matanya.

Seketika jepretan kamera kamera bergemuruh dirumah mewah itu. Mengabdikan moment penting pernikahannya.

Hyunjin belum menjauhkan wajahnya. Padahal Hana sudah malu bukan kepalang.

Lalu Hana mulai merasakan, ada sedikit gerakan dibibir sebelum Hyunjin menjauhkan wajahnya. Dan beralih menatap kedepan tanpa sepatah kata pun.

Hana memegang bibirnya pelan. Kalau tida salah... meski samar,

Hyunjin sedikit melumatnya?

***

"Sumpah... capek banget!" Hana menghempaskan tubuhnya di kasur putih. Dirinya masih mengenakan gaun malas berganti walau risih.

Ceklek

Hyunjin masuk ke kamarnya. Dan dilihatnya Hana rebahan di kasur miliknya.

Hana duduk karena sedikit terkejut, "eh? ngapain lo disini?"

Hyunjin menatap sebal pada Hana, "ini kamar gue, bego."

"HAH!? JANGAN NGACO LO," ucap Hana.

"Ini beneran kamar gue. Lo gak liat didinding banyak foto gue?"

Hana melihat sekeliling. Yap, ini kamar Hyunjin Gaes....

"Yaudah, gue ke kamar yang lain," Hana berdiri. Hyunjin mengangguk membenarkan bahwa Hana harus cari kamar lain di rumahnya.

Tapi saat Hana hendak berjalah ke pintu, pintu itu ditutup dari luar oleh seseorang dan dikunci.

"LOH?! Itu siapa yang ngunci, Jin!" Hana histeris sendiri. Masa dia harus satu kamar dengan Hyunjin?!

Hyunjin juga jadi panik sendiri. Tadi pintu itu masih terbuka.

Sial. Mama yang ngunci.

Hyunjin meruntuki dirinya yang lupa mengambil kunci kamar dari mamanya.
Dan ia harus terjebak dengan Hana.

Pasti akan canggung.
Ini kan...

Ekhem...

Malam pertama?

***

SIAPA YANG NGUNCI CALON MASA DEPAN GUE?!
Tenang Gaes... itu milik kita semua wkwk..

Untuk hari ini gue mager bagi bagi foto suami.
Tapi mau bagi bagi foto abang gue:*

 Tapi mau bagi bagi foto abang gue:*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hari ini gue gak nongol:"- Jisung.

"Vote nya jangan lupa wahai pecinta cogan,"- Mama Hyunjin.

Nikah Muda || H.HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang