Disclaimer: Massashi Kishimoto
Rated: T - M
Pairing : SasuFemNaru.
.
Uchiha Sasuke: 29 tahun
Namikaze Naruto : 25 tahun
Warning: GenderBender, FemaleNaruto, Miss Typo(s). Etc
Dont't Like! Don't Read!
"Konnichiwa, Mikoto-san," sapa Naruto membungkuk sembilan puluh derajat begitu melihat ibu Sasuke yang menyambutnya di depan pintu masuk resto.
Sesuai yang Sasuke katakan dalam perjalanan menuju resto, jika Uchiha Mikoto lah selaku Nyonya besar keluarga Uchiha yang mengawasi resto di hari Minggu.
"Tak usah seformal itu, Naru-chan. Panggil saya Kaa-san. Karena info dari Sasuke, kau memanggil ibu kandungmu dengan sebutan Mama maka untuk membedakannya kau harus memanggil ibu mertuamu ini Kaa-san,"
Naruto tersenyum canggung dengan permintaan lugas tersebut, dia belum terbiasa untuk bicara kasual pada wanita dewasa di depannya. "Ba-baiklah, Kaa-san,"
"Tak perlu sungkan, kau kan segera jadi menantu keluarga Uchiha. Kenapa harus sekaku ini?" ledek Mikoto sembari menggenggam kedua tangan Naruto yang terasa begitu dingin.
Naruto mengangguk dan tersenyum lagi. "Maafkan aku,"
Mikoto tertawa keras melihat cara Naruto berperilaku dan berbicara padanya yang masih tampak sangat kaku. Meski Naruto dan Sasuke sudah lama menjalin kasih, tetapi jarang sekali Naruto bertemu dengan keluarga Sasuke.
Selain karena kawasan apartment Sasuke dan Naruto yang jauh dari mension keluarga Uchiha, juga karena kesibukan keduanya dalam keseharian mengurusi pekerjaan mereka.
"Ayo masuk ke dalam, hari ini Kaa-san akan meminta chef andalan untuk memasakan seafood special untukmu," kata Mikoto menarik tangan Naruto ke dalam resto, meninggalkan Sasuke yang masih berdiam diri di samping mobilnya.
"Apa aku bisa dapat porsi lebih, Kaa-san?" dalam hati Naruto menghela nafas lega sembari melangkah mengikuti Mikoto yang menyeretnya masuk ke dalam resto. Mimpi buruk memasak makanan untuk calon ibu mertuanya hari ini tidak menjadi kenyataan.
Ketika Naruto dan Ibunya sudah menghilang dari pandangannya, Sasuke yang sedari tadi hanya diam berdiri di samping mobilnya lalu mengeluarkan ponsel dari saku celana.
Menghubungi seseorang yang mencoba memutuskan urat kesabarannya hari ini.
"Moshi-mo--,"
"Apa maumu?" potong Sasuke tanpa memberi kesempatan lawan bicaranya untuk menyelesaikan perkataanya.
Suara gelak tawa terdengar dari arah seberang, tampak seolah-seolah tak pernah terjadi apapun. "Santai, sepupuku."
"Apa masalahmu, brengsek! Sampai kau jujur mengatakan pada Naruto jika Sakura hadir di acara reuni kemarin?" Nada Sasuke sedikit meninggi karena masih saja mendengar kekehan dari sepupunya.
"Aku hanya mencoba terbuka tentang hidupmu, bos! Lagipula, anggap saja ini sebagai bumbu dalam kisah cinta kalian berdua. Bosan sekali melihat kalian yang datar, tak ada emosi cinta sama sekali," kekeh Sai yang langsung memunculkan perempatan di kepala Sasuke.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reflection of Love
FanfictionHubungan itu tidak berdasarkan semata-mata karena cinta, namun juga dibumbui rasa sayang dan juga keyakinan yang kuat dalam diri kita terhadap pasangan. Namikaze Naruto: Gadis lajang berumur seperempat abad, kekasih Uchiha Sasuke, dan hal yang palin...